Advertisement
HIKMAH RAMADAN: Ramadan dan Penumbuhan Fitrah Iman bagi Anak
Advertisement
Salah satu fitrah yang telah Allah berikan dalam diri setiap manusia adalah fitrah keimanan. Fitrah iman merupakan fitrah yang mendorong manusia untuk melakukan hal-hal baik, sebagai bentuk pengakuan atas keesaan Allah SWT dan sikap tunduk kepada-Nya. Peran fitrah inilah yang senantiasa menjadi arah manusia menjalani kehidupan yang semestinya.
Datangnya bulan Ramadan, merupakan momentum bagi orang tua untuk lebih mengenalkan fitrah iman pada diri anak. Pemahaman akan perintah puasa dan pembiasaan amalan baik lainnya di bulan suci ini menjadi kesempatan emas para orang tua dalam mengembangkan konsep iman dan islam bagi anak.
Advertisement
Puasa di bulan suci Ramadan tentu perlu disambut dengan penuh suka cita oleh umat Islam, tak terkecuali anak-anak. Karena sejatinya manusia sudah diberikan modalitas yang luar biasa oleh Allah SWT berupa fitrah iman. Lantas, bagaimana anak dapat menjalani prosesi ibadah puasa dengan bahagia dan bermakna? Berikut beberapa bekal yang bisa orang tua berikan:
Pertama, tazkiyyatun nafs. Orang tua perlu menghadirkan antusiasme yang tinggi menjelang datangnya bulan Ramadan, sounding kepada anak bahwa sebentar lagi bulan puasa telah tiba. Sampaikan kepada mereka bahwa kita perlu menyambutnya dengan menyucikan hati dan pikiran, serta menghadirkan niat yang lurus.
Kedua, membudayakan atmosfer kebaikan. Beberapa hal menyenangkan bisa orang tua dan anak lakukan dalam mengisi waktu berpuasa di bulan mulia ini. Misalnya mendekorasi rumah, aktivitas berkisah (reading aloud dan sejenisnya), membuat kalender hitung Ramadan (counting days), membuat kue bersama, menyiapkan makanan untuk berbuka puasa, bersedekah, persiapan mudik, dan masih banyak hal menarik lainnya yang bisa didiskusikan bersama anak.
Ketiga, momen berdialog iman. Selama Ramadan, anak tentu mempunyai pengalaman yang cukup berbeda dibandingkan dengan bulan lainnya. Di mana mereka akan sering melihat orang tuanya tidak makan dan minum di siang hari, salat tarawih di malam hari, sahur menjelang subuh, membaca Al-Qur'an lebih sering, dan melakukan aktivitas kebaikan lebih dari biasanya. Mungkin anak akan bertanya-tanya, mengapa Ayah dan Ibu berpuasa? Mengapa salat tarawih? mengapa perlu sahur? dan lain sebagainya. Nah, kesempatan seperti inilah yang bisa orang tua gunakan untuk berdialog tentang iman secara lebih mendalam dengan anak.
Diawali melihat dan menjalani rutinitas yang baru, rasa ingin tahu anak yang tinggi bisa orang tua jadikan momentum untuk menumbuhkan fitrah iman pada anak. Sehingga mereka berpuasa tanpa paksaan tapi murni karena cinta pada Sang Pencipta. Tak lupa, orang tua bisa memberikan rewards kepada anak atas prestasi yang mereka raih di bulan penuh berkah ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat
Advertisement
Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement