Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Puasa Ramadan Membentuk Kesalihan Pribadi dan Kesalihan Sosial

Dr. Ahmad Hermawan, Lc.,M.A. Dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY
Senin, 24 Maret 2025 - 06:37 WIB
Jumali
HIKMAH RAMADAN: Puasa Ramadan Membentuk Kesalihan Pribadi dan Kesalihan Sosial Dr. Ahmad Hermawan, Lc.,M.A. Dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY - istimewa

Advertisement

Puasa Ramadan adalah ibadah yang diwajibkan bagi setiap muslim yang telah balig, sebagai salah satu rukun Islam. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa" (QS. Al-Baqarah: 183).

Ayat ini menunjukkan bahwa puasa tidak hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan ketakwaan.

Advertisement

Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 1,8 miliar umat Islam di seluruh dunia melaksanakan puasa Ramadan setiap tahun.

Menurut survei Pew Research Center, sekitar 93% muslim di Indonesia menjalankan puasa Ramadan, menjadikannya negara dengan populasi muslim terbesar yang aktif dalam ibadah ini (Pew Research Center, 2020).

Hal ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan berdampak signifikan terhadap kehidupan spiritual individu.

Puasa Ramadan berfungsi sebagai alat pembentuk karakter dan kesalihan pribadi. Dengan menahan diri dari berbagai hawa nafsu, individu diajarkan untuk bersabar dan disiplin.

Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Puasa adalah perisai" (HR. Bukhari, No.1761 dan Muslim, No. 1943). Ini menunjukkan bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih diri untuk mengendalikan emosi dan perilaku.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta menemukan bahwa individu yang menjalankan puasa Ramadan cenderung memiliki peningkatan dalam perilaku positif, seperti mengurangi kebiasaan buruk dan meningkatkan ibadah (UIN Jakarta, 2021). Data ini mendukung argumen bahwa puasa dapat membentuk kesalihan pribadi dan memperbaiki akhlak seseorang.

Puasa Ramadan juga berdampak signifikan terhadap kesalihan sosial. Selama bulan suci ini, umat Islam diajarkan untuk lebih peka terhadap kondisi sosial sekitar, terutama kepada mereka yang kurang beruntung.

Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Dan berikanlah kepada kerabatnya haknya, dan kepada orang miskin, dan kepada orang yang dalam perjalanan" (QS. Al-Isra: 26). Ini menunjukkan bahwa puasa juga berfungsi sebagai pengingat untuk berbagi dan peduli terhadap sesama.

Contoh nyata dari kesalihan sosial selama Ramadan dapat dilihat dari berbagai program berbagi makanan dan sedekah yang dilakukan oleh individu maupun komunitas.

Menurut data dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), selama bulan Ramadan, terdapat peningkatan signifikan dalam pengumpulan zakat yang mencapai lebih dari Rp1 triliun di Indonesia (Baznas, 2022).

Hal ini menunjukkan bahwa puasa dapat mendorong individu untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial dan amal.

Puasa Ramadan tidak hanya berdampak pada aspek spiritual dan sosial, tetapi juga kesehatan mental.

Penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan konsentrasi.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases, individu yang berpuasa menunjukkan peningkatan dalam kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan (Journal of Nutrition, 2021).

Dengan berpuasa, individu juga diberikan kesempatan untuk merenung dan introspeksi. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk selalu berusaha memperbaiki diri.

Kesempatan untuk berdoa dan beribadah lebih banyak selama Ramadan dapat membantu individu merasa lebih tenang dan damai, sehingga berdampak positif pada kesehatan mental mereka.

Puasa Ramadan merupakan ibadah yang memiliki banyak manfaat, baik dalam membentuk kesalihan pribadi maupun kesalihan sosial.

Melalui puasa, individu diajarkan untuk bersabar, disiplin, dan lebih peka terhadap lingkungan sosial. Selain itu, puasa juga memberikan dampak positif terhadap kesehatan mental. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk memahami makna dan tujuan dari puasa Ramadan agar dapat mengoptimalkan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 26 Maret 2025, Hasil Indonesia Vs Bahrain, Truk Dilarang Melintas Jalan Jogja-Wonosari

Jogja
| Rabu, 26 Maret 2025, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Nonton Solo Leveling Episode Terbaru Setiap Sabtu, Ini Linknya

Hiburan
| Minggu, 23 Maret 2025, 03:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement