Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Lansia Sehat, Berilmu, Bertaqwa, dan Bahagia

Anisa Dwi Makrufi, Dosen Prodi PAI FAI UMY
Selasa, 25 Maret 2025 - 06:57 WIB
Ujang Hasanudin
HIKMAH RAMADAN: Lansia Sehat, Berilmu, Bertaqwa, dan Bahagia Anisa Dwi Makrufi, Dosen Prodi PAI FAI UMY. - Ist

Advertisement

Tulisan ini terinspirasi dari salah satu rangkaian kegiatan Muhammadiyah Senior School (MSS) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Pakem Sleman.

Beberapa waktu lalu, penulis berkesempatan untuk berbagi dan sama-sama belajar pada kegiatan tersebut. Kegiatan yang mayoritas dihadiri oleh para lansia ini memberikan kontribusi yang positif bagi para peserta, terlebih di bulan yang penuh hikmah (syahru Ramadan).

Advertisement

Kegiatan diawali dengan imtihan (ujian) tajwid yang dipandu oleh panitia MSS, kemudian dilanjutkan kajian dengan tema sesuai judul di atas. Berhubung para peserta baru saja menyelesaikan ujian membaca Al-Qur’an (tajwid), maka saya awali kajian hari itu dengan olahraga ringan atau peregangan anggota badan dalam waktu yang singkat.

Ayat ke 68 dari Surat Yasin dan Surat Al-Hajj ayat 5 menjadi pengantar awal materi yang saya sampaikan. Ayat ini menjelaskan bahwa usia senja merupakan sunnatullah.

Adapun tanda-tanda lansia dalam Al-Qur’an disebutkan antara lain lemah secara fisik dan mudah lupa, rambut berubah menjadi putih (beruban), dan perasaan yang semakin sensitif. Maka, hal ini menjadi pengingat untuk kita bermuhasabah (evaluasi diri) bahwa Allah telah memberi umur yang cukup untuk dapat berbuat banyak.

Apakah usia yang diberikan oleh Allah SWT sampai hari ini telah digunakan untuk senantiasa beramal saleh, menuntut ilmu yang cukup, dan beribadah dengan baik?

Ketika memasuki usia senja tidak hanya penurunan dalam hal fisik tetapi juga penurunan kognitif, perubahan sosial, serta perubahan emosional (kesepian, depresi, dan kecemasan). Lantas bagaimana Islam mengatur atas perubahan psikologis yang dialami oleh para lansia? Apa saja yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup di usia senja?

Pertama, hidup sehat secara fisik dengan mengonsumsi makanan yang halal dan tayib, olahraga secara teratur (minimal berjalan kaki, misal pada pagi hari setelah salat berjama’ah di masjid), serta istirahat yang cukup. Kedua, menjaga kesehatan mental dan meraih ketenangan hati dengan perbanyak zikir, doa, dan tawakal kepada Allah sangat membantu untuk mengelola stres.

Meningkatkan ibadah seperti salat, puasa, dan membaca Al-Qur’an juga dapat meningkatkan ketenangan jiwa, dan memberikan kekuatan batin. Bersikap positif dengan menjauhi prasangka buruk (Q.S. Al-Hujurat ayat 12) dan bersyukur atas segala nikmat Allah (Q.S. Ibrahim ayat 7) dapat pula menciptakan ketenangan hati.
Ketiga, aktif berkegiatan sosial (interaksi positif dan bermakna) dan menjaga silaturahmi dengan keluarga, teman, serta tetangga merupakan keutamaan dalam Islam, memperkuat ikatan sosial, dan memberikan kebahagiaan.

Keempat, mengembangkan diri, belajar dan berkarya serta berkontribusi di masyarakat. Kelima, mengelola keuangan secara bijak. Disalurkan untuk zakat, infaq, sedekah, wakaf. Menyelesaikan hutang piutang dan membuat wasiat sesuai syari’at Islam.

Adapun sesi akhir penyampaian materi pada kegiatan MSS ini, ditutup dengan “melempar jamrah” bersama. Setiap jemaah mendapatkan satu lembar kertas yang kemudian dibagi menjadi empat bagian untuk dituliskan pada masing-masing kertas hal-hal tidak baik apa saja yang masih ada dalam diri mereka.

Selanjutnya kertas tersebut diremas dan dijadikan bola kecil (dimisalkan kerikil untuk lempar jamrah). Setelah siap semua, lalu para jemaah mulai melempar kerikil wujud bola kertas tersebut ke tiang-tiang yang ada. Kemudian kami maknai bersama esensi dari melempar jamrah, bahwa kita perlu membuang jauh-jauh sifat syaithoniyyah dalam diri.

Makna lainnya ialah ajakan untuk memperteguh iman dan membersihkan hati. Tidak hanya itu, aktivitas seperti ini juga merupakan media untuk melepaskan (release) emosi negatif, serta menumbuhkan hormon bahagia.

Sebagai penutup, mari kita renungkan. Usia senja adalah anugerah Allah yang memberikan kita kesempatan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mempersiapkan bekal akhirat.

Dengan menjaga keseimbangan aspek spiritual, psikologis, fisik, dan sosial, kita dapat menikmati usia senja dengan sehat dan bahagia.

Rasulullah SAW bersabda: "Ada dua nikmat yang sering dilupakan oleh banyak manusia: kesehatan dan waktu luang." (HR. Bukhari).

Maka, marilah kita syukuri rezeki berupa umur ini dengan aktivitas yang menghadirkan kebaikan serta senantiasa menjaga energi doa, Al-Qur’an, syukur, dan sabar dalam keseharian kita.

Manfaatkan nikmat sehat dan waktu luang untuk menggapai ridha Allah SWT. Insyaallah, ketika Rabb pemilik semesta menghendaki kita berpulang, predikat husnul khatimah yang kita peroleh.

Aamiin Yaa Rabb.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Top Ten News Harianjogja.com, Rabu 26 Maret 2025, Hasil Indonesia Vs Bahrain, Truk Dilarang Melintas Jalan Jogja-Wonosari

Jogja
| Rabu, 26 Maret 2025, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Nonton Solo Leveling Episode Terbaru Setiap Sabtu, Ini Linknya

Hiburan
| Minggu, 23 Maret 2025, 03:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement