Advertisement

OPINI : Mengenal Tiga Saluran Media Digital untuk Pemasaran

Nadia Nila Sari
Kamis, 15 November 2018 - 08:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
OPINI : Mengenal Tiga Saluran Media Digital untuk Pemasaran

Advertisement

Tidak dipungkiri bahwa berbisnis memerlukan usaha untuk mengkomunikasikan tentang produk atau jasa perusahaan. Persaingan bisnis yang semakin tajam baik bagi usaha kecil menengah (UKM) dan perusahaan besar apalagi dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 lalu menyebabkan persaingan antarbisnis semakin luas sehingga dibutuhkan suatu strategi yang mantap untuk mengomunikasikan brand kepada konsumen.

Dahulu komunikasi atau promosi produk dominan menggunakan media seperti televisi, radio, koran, majalah ataupun billboard, media tersebut lebih dikenal dengan media tradisional atau broadcasting karena target konsumennya yang tidak spesifik, walaupun reach-nya cenderung lebih luas, dan berbiaya tinggi.

Advertisement

Seiring dengan berkembangnya pengguna Internet yang ditunjukan melalui data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mencapai 143.26 juta pada tahun 2017. Pebisnis mulai melirik media Internet yang disebut juga sebagai new media menjadi sebuah pilihan media komunikasi brand. Salah satu alasan adalah karena keunggulannya yang memampukan narrowcasting, yaitu menarget konsumen yang lebih spesifik dengan efektif.

Memahami Saluran Digital Media

Data APJII (2017) pula menyatakan sebagian besar layanan yang diakses melalui Internet pada urutan kedua (87,13%) dan tiga (74,84%) adalah penggunaan social media dan search engine. Kedua media tersebut kini menjadi suatu pilihan bagi pebisnis untuk membangun awareness terhadap suatu brand sehingga pantas kiranya kita perlu memahami lebih dalam mengenai penggunaan media digital untuk fungsi promosi.

Interactive Adverstising Bureau (IAB) mengategorikan tiga saluran pada digital media, yaitu owned media, paid media dan earned media. Dengan mengenai tiga kategori ini pebisnis bisa memahami secara umum mengenai penggunaan digital media yang dapat digunakan untuk mengenalkan brand. Owned media adalah penggunaan alat-alat digital yang dikontrol penuh oleh perusahaan antara lain web perusahaan, aplikasi yang dimiliki perusahaan, event yang diadakan secara online oleh perusahaan maupun penggunaan strategi search engine optimation (SEO) untuk membuat web perusahaan muncul di halaman awal Google Search Engine yang secara alami (tidak berbayar).

Paid media adalah penggunaan properti yang dimiliki oleh pihak lain yang dibayar oleh perusahaan untuk membawa pesan promosi perusahaan, contoh dari paid social media adalah iklan banner melalui sosial media, iklan baris online (classified ads), ataupun display ads.

Kemudian saluran ketiga yaitu earned media, di mana saluran ini saluran yang diciptakan oleh konsumen yang ingin menyalurkan informasi mengenai brand perusahaan kepada konsumen lainnya. Earn media dihasilkan melalui viral marketing, penyampaian ulasan konsumen maupun rating melalui sosial media diskusi seperti contohnya Kaskus.

Perusahaan perlu menggunakan ketiga saluran tersebut untuk dapat memperkuat awareness konsumen akan produk perusahaan. Misalnya, UKM sepatu lokal yang ingin mulai menggunakan media digital untuk memperkenalkan produknya, dapat membuat web sendiri atau blog yang bisa dikelola oleh perusahaan sendiri (owned media), kemudian perusahaan bisa bisa membuat iklan melalui Google Ads dengan sistem pay per click (PPC) yang merupakan paid media untuk membangun impresi.

Earned media terjadi ketika konsumen mulai membicarakan tentang brand sepatu tersebut misalnya melalui ulasan tentang baik di kolom komentar atau melalui situs diksusi. Perusahaan dapat mengkontrol bentuk komunikasi melalui owned media dan paid media walaupun akan lebih terbatas pada bagian paid media. Namun untuk earned media, akan tergantung pada sepenuhnya komunikasi yang dimunculkan oleh konsumen. Untuk dapat menciptakan owned media perusahaan tidak harus membuat web dan mengeluarkan dana untuk hosting. Perusahaan dapat menggunakan user generated content yang versi gratis seperti blog atau Youtube maupun social media seperti Instagram, Facebook atau Twitter yang sepenuhnya dikontrol oleh perusahaan. Bagi pebisnis yang masih dalam skala kecil yang memiliki keterbatasan dana dapat menggunakan paid media, walaupun dengan PPC melalui Google Ads biaya jauh lebih murah dibandingkan dengan penggunaan media broadcasting lainnya. Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan meningkatkan SEO organic dari perusahaan dengan cara menggunakan konten dengan keywords yang relevan dan meningkatkan kualitas web sehingga meningkatkan jumlah pengunjung web sehingga bisa muncul dalam halaman awal Google search engine. Ada banyak buku dipasaran yang membahas mengenai bagaimana meningkatkan SEO website.

Tinggalkan Media Tradisional ?

Dengan memahami tiga kategori dari saluran media digital, pebisnis diharapkan mendapatkan gambaran mengenai bagaimana cara mulai menggunakan media tersebut untuk mengenalkan produk kepada konsumen maupun untuk transaksi. Lantas apakah kemudian perusahaan akan sepenuhnya berfokus pada media digital untuk usaha promosi produk? Walaupun dalam hal targeting dan efesiensi lebih menarik dibandingkan media lainnya, namun seharusnya perusahaan tidak sepenuhnya meninggalkan media tradisional.

Media tradisional seperti penggunaan billboard ataupun iklan majalah atau televisi tetap dapat menjadi pilihan bagi pebisnis bahkan untuk mengenalkan website perusahaan. Seperti yang dilakukan oleh OLX atau Tokopedia yang masih menggunakan iklan televisi untuk menciptakan awareness toko online mereka walaupun mereka murni bergerak di industri Click Only.

Demikian pula pebisnis perlu bijak dalam menggunakan berbagai media untuk tujuan pemasaran apapun. There is no silver bullets, setidaknya mengingatkan kita bahwa untuk memenangkan kompetisi tidak hanya bergantung pada satu alat saja, kita perlu menggunakan alat lain untuk bertahan walaupun harus sesekali menggunakan alat yang lebih tradisional. Kita perlu memperhatikan kelebihan dan keunggulan dari masing-masing media yang kita gunakan supaya memenangkan persaingan bisnis.

*Penulis adalah Staff Pengajar Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pemkab Sleman Berupaya Mempercepat Penurunan Angka Stunting

Sleman
| Jum'at, 19 April 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Film Korea Selatan Terbaru, Jo Jung Suk Tampil sebagai Pilot Cantik

Hiburan
| Rabu, 17 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement