Advertisement
HIKMAH RAMADAN: Merangkul Duka, Menemukan Cahaya

Advertisement
“Kami tidak tahu apakah ini ujian atau musibah, tetapi kami berprasangka baik kepada Allah”.
Demikianlah kalimat para salafusshalih saat musibah datang menimpa mereka.
Advertisement
Musibah sering kali menyakitkan karena kehilangan yang menyertainya. Namun, adakah yang benar-benar hilang, jika semua sejak awal adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya?
Betapa sulitnya untuk terus mengingatkan diri bahwa kita yang sebenarnya tidak pernah memiliki sesuatu juga tidak pernah kehilangan sesuatu. Kehilangan seharusnya hanya milik mereka yang mempunyai. Bukankah terhadap diri, pasangan, anak, ayah atau ibu, kita tiada memiliki kuasa?
Ramadan ini, saat kita semakin mendekat kepada Allah, ada baiknya kita merenungkan kembali hakikat kepemilikan dan keikhlasan.
Ramadan adalah bulan penghapusan dosa, pembersihan hati, dan penguatan iman. Ramadan mengajarkan kita untuk tidak terikat pada dunia, tetapi lebih mendekat kepada Sang Pemilik Segalanya.
Bulan ini adalah momen terbaik untuk berserah dan meyakini bahwa Allah tak akan mengambil sesuatu tanpa menggantikannya dengan yang lebih baik.
Belajar dari Rasulullah SAW
Betapa sedih dan sesal itu kerap membuat mata menganak sungai. “Ya Rasulullah, Engkau menangis?”, tanya seorang sahabat ketika duka akan kepergian putra beliau, Ibrahim, terasa menusuk hati.
Namun, beliau menjawab dengan kalimat yang indah, “Sungguh isak tangis adalah rahmat. Kedua mata ini menangis tatkala hati berduka. Meskipun demikian, tidaklah kami mengatakan sesuatu kecuali apa-apa yang diridhai Tuhan kami. Wahai Ibrahim, kami sungguh berduka dengan kepergianmu”.
Sederhana tetapi dalam sekali kalimat Rasulullah tersebut. Padahal, berguncang bahu beliau tatkala mengangkat jenazah putranya.
Bahkan saat beliau demam saja, seorang sahabat menempelkan tangan di dahi beliau. Panas sekali.
Rasulullah kemudian menyampaikan bahwa demam yang beliau rasakan itu dua kali lipat yang biasa diterima manusia pada umumnya.
Begitulah cara Allah menguji kekasih-Nya, kesayangan-Nya, Nabi-Nya. Demikianlah, agar setiap hamba Allah yang berduka mendapatkan penghiburan dari membaca sirah-Nya.
Hikmahnya adalah supaya kita mampu melaksanakan kalimat sederhana namun dalam dari Utusan-Nya yang dimuliakan.
Kehilangan bukan pertanda Allah membenci. Boleh jadi, kehilangan adalah anugerah supaya kita semakin dicintai-Nya tersebab kesabaran yang kita tunjukkan.
Olehnya itu, meskipun hati berduka, pun pikiran dan prasangka berkecamuk, tidaklah diri ini melisankan sesuatu kecuali apa-apa yang diridhai Tuhan Yang Penuh Welas Asih.
Beriman Kepada Takdir
Amal saleh bisa mengubah takdir, menambah kebaikan, atau meringankan musibah. Namun, jika sesuatu telah terjadi, itulah yang terbaik menurut-Nya, meski mata kita belum mampu melihat hikmahnya. Di situlah iman mengambil peran.
Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang melatih hati agar menerima ketetapan-Nya dengan lapang. Sungguh pada setiap takdir, selalu ada kebaikan dan kasih sayang-Nya yang mungkin belum kita pahami.
“…Apabila engkau tertimpa musibah, janganlah engkau berkata, “Seandainya aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini dan begitu”, tetapi katakanlah, “Ini telah ditakdirkan Allah, dan Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki”, karena ucapan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan. (H.R. Muslim)
“Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesunggunya kepada-Nya kami pasti kembali”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- HIKMAH RAMADAN: Tasamuh Sesama Muslim dalam Perbedaan Gerakan Salat
- HIKMAH RAMADAN: Merangkul Duka, Menemukan Cahaya
- HIKMAH RAMADAN: Meningkatkan Keterampilan Regulasi Emosi Anak saat Ramadan
- HIKMAH RAMADAN: Lansia Sehat, Berilmu, Bertaqwa, dan Bahagia
- NGUDARASA: Ramadan Mubarak, Korupsi Pun Terkuak
Advertisement

Seusai Salat Id, Bupati Bantul Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
Advertisement

Sebelum Kirim Pesan, Cek Dulu Kumpulan Ucapan Selamat Idulfitri 2025 yang Bisa Jadi Inspirasi
Advertisement
Advertisement
Advertisement