1.371 Mahasiswa UT Yogyakarta Diwisuda Daring
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Universitas Terbuka (UT) Yogyakarta tetap berupaya memberikan layanan pendidikan yang baik kepada segenap anak bangsa. Salah satunya pada Selasa (30/3) menyelenggarakan Upacara Penyerahan Ijazah (UPI) kepada para lulusan.
Acara yang berlangsung secara daring ini diikuti oleh 1.371 wisudawan. Para lulusan tersebut telah menyelesaikan pembelajaran jarak jauh pada program studi Program Studi masing-masing pada fakultas yang ada di Universitas Terbuka yakni Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Hukum Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP), serta Fakultas Sain dan Teknologi (FST).
Advertisement
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 12.00 WIB ini secara virtual dihadiri oleh Rektor Universitas Terbuka yang diwakili oleh Dekan FST Agus Santoso. Diundang juga Bupati Magelang Zainal Arifin. Hadir pula Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi, Direktur UT Yogyakarta Anto Hidayat, beserta seluruh pimpinan UT Yogyakarta dan seluruh jajaran panitia.
Dalam sambutannya Anto Hidayat menyampaikan bahwa UPI merupakan rangkaian akhir dalam proses pembelajaran sangat dinanti-nanti penuh dengan suka cita. Namun karena harus ada pembatasan fisik maka UPI dilaksanakan secara daring, para wisudawan mengikuti acara ini dari rumah masing-masing.
Secara rinci jumlah wisudawan 1.371 saat ini terdiri dari wisudawan FE, FHISIP dan FST sejumlah 2.016 dan wisudawan dari FKIP sebanyak 1.165 orang .
Lebih lanjut disampaikan bahwa kepercayaan masyarakat DIY dan kabupaten/kota di wilayah kerja UPBJJ-UT Yogyakarta untuk belajar di UT Yogyakarta makin tumbuh 1.804 dengan total mahasiswa 10.924 .
Jumlah itu merupakan kepercayaan sekaligus tantangan untuk memberikan layanan pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Profil mahasiswa mahasiswa UT saat ini mengalami perubahan cukup drastis dari mayoritas kelompok umur diatas 30 tahun menjadi mayoritas di bawah 30 tahun dari dibawah 30 tahun 64,8% dari jumlah tersebut sebanyak 43,89% di rentang 19-24 tahun.
Hal ini menunjukkan UT telah menjadi pilihan milenial dalam menyongsong Indonesia emas 2045. Beliau berharap para wisudawan untuk melanjutkan studi pada program S2 yang ditawarkan pada Universitas Terbuka.
Direktur UT Yogyakarta menyampaikan pesan kepada seluruh alumni yang baru diwisuda untuk bisa menjaga nama baik almamater Universitas Terbuka di tengah kehidupan bermasyarakat.
Para alumni juga diminta untuk bisa mendarma baktikan ilmu yang diperolehnya di Universitas Terbuka di bidang masing-masing dan siap untuk berperan dalam menyongsong Indonesia emas 2045.
Sementara Rektor UT melalui Dekan FST dalam sambutannya menyampaikan selamat kepada para wisudawan dan keluarga atas keberhasilan para lulusan menyelesaikan proses pendidikannya di UT.
Selanjutnya rektor memberikan sambutan dengan tema Kesiapan Universitas Terbuka Menyongsong Indonesia Emas 2045. Menurut rektor UT dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, negara ini perlu menciptakan pendidikan yang berkualitas meski menghadapi berbagai tantangan berat -termasuk diantaranya pandemi covid-19 yang belum juga mereda.
Transformasi pembelajaran melalui integrasi teknologi dalam pembelajaran saat ini menjadi solusi bagi banyak perguruan tinggi dalam beradaptasi untuk bisa tetap melakukan pembelajaran selama masa pandemi.
Namun menurut rektor hal yang lebih utama adalah pendidikan tinggi penting untuk merancang grand desaign bagaimana membangun digital learning ekosistem agar dalam implementasinya dapat sesuai dengan kapasitas dan karakter perguruan tinggi. Universitas Terbuka telah mencanangkan untuk bertransformasi dalam meningkatkan jenis layanan akademik baik dari sisi kualitas maupun kuantitas saat ini dan di masa-masa mendatang.
Dalam upaya menciptakan pendidikan tinggi yang berkualitas UT telah menetapkan sejumlah strategi. Wujud nyatanya adalah UT beralih dari perguruan tinggi Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTN-BH. UT akan meningkatkan jenis layanan akademik baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Transformasi ini dilakukan dalam menciptakan peningkatan keefektifan sistem layanan UT dengan implementasi IT secara terintegrasi dalam bidang akademik dan non akademik.
UT juga terus meningkatkan kemampuan mewujudkan jaringan pembelajaran dalam jaringan. Sehingga di masa pandemi UT tetap melayani dengan optimal mahasiswanya yang hingga November 2020 lalu, UT tercatat memiliki 311.028 mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri. Universitas Terbuka sebagai perguruan tinggi yang sudah melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama lebih dari 36 tahun, sudah mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sehingga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mendorong Universitas Terbuka (UT) untuk merealisasikan gagasan UT Siber. UT Siber akan berfungsi seperti marketing gallery yang bisa menjadi wadah bagi seluruh perguruan tinggi yang ingin membuka atau menawarkan mata kuliah dan program studi secara daring.
Bupati Magelang menyampaikan agar para wisudawan bisa menerapkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan bermasyarakat. Prosesi wisuda merupakan pintu gerbang untuk lebih bisa berperan dalam membangun bangsa dan negara. Wakil Wali Kota Yogyakarta mengharapkan semangat belajar di UT dapat dilanjutkan terus-menerus dalam dunia kerja para wisudawan. Kemampuan beradaptasi dalam segala hal termasuk penerapan teknologi. Adaptasi dalam menghadapi segala kondisi termasuk masa pandemi Covid-19 sangat diperlukan. Para wisudawan diharapkan membangun kerjasama (kolaborasi) untuk berkarya nyata di era milenial ini.
Rangkaian kegiatan UPI ini juga dilengkapi dengan kegiatan seminar berbasis web (webinar) yang dilaksanakan sehari sebelumnya pada Senin 29 Maret 2021. Webinar yang dikuti peserta UPI dan masyarakat umum ini mengangkat tema; Sinergitas Tripusat Pendidikan dalam Mengatasi Learning Loss Dampak Pembelajaran di Masa Pandemi. Menampilkan pembicara kunci Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY Didik Wardaya, pengembang teknologi Pembelajaran PMR Kementerian Pendidikan Kulsum Nurhayati dan Ansori Budi Cahyana yang merupakan Guru Penggerak yang alumni S1 PGSD UT sekaligus mahasiswa S2 Magister Pendidikan Dasar (MPDR) UT Yogyakarta. Sebagai moderator Sunu Dwi Antoro, dari UT Yogyakarta. Dalam seminar tersebut dibahas secara panjang lebar tentang penerapan pembelajaran yang terbaik di masa pandemi dalam upaya untuk tetap menjaga kualitas pendidikan untuk generasi penerus bangsa ini. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Tak Ada Narapidana Rutan Bantul yang Terima Remisi Natal, Ternyata Ini Alasannya
Advertisement
Nonton Film via Streaming Bisa Legal dan Gratis, Ini Linknya
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement