Advertisement

OPINI: Angkringan Usaha yang Menjanjikan

Muhammad Roni Indarto, Dosen STIM YKPN
Rabu, 08 Desember 2021 - 06:07 WIB
Maya Herawati
OPINI: Angkringan Usaha yang Menjanjikan

Advertisement

Angkringan merupakan salah satu ikon yang sudah sangat menyatu dalam kehidupan masyarakat Jogja. Hampir di setiap sisi jalan di Jogja terdapat angkringan.  Bagi wisatawan yang ke Jogja, angkringan menjadi salah satu tujuan wisata kuliner. Misalnya kawasan angkringan di seputaran monumen Tugu Jogja yang populer adalah angkringan Petruk Gareng, angkringan Lik Man dan sebagainya.

Saat ini perkembangan angkringan di Jogja sedemikian pesat seiring dengan perkembangan destinasi wisata yang ada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini dipengaruhi oleh jumlah kunjungan wisatawan Nusantara dan durasi lama tinggal di DIY yang cukup tinggi. Selain itu ada satu hal yang cukup menarik, bahwa masyarakat dari kota atau kabupaten di sekitar DIY (Magelang, Purworejo, Klaten, Solo, bahkan Semarang dan Purwokerto) hampir setiap akhir pekan bila berbelanja kebutuhan harian sering ke Jogja, berbelanja bersama keluarga sekalian berwisata di Jogja dan sekitarnya (berdasar observasi sederhana, perlu dibuktikan dengan riset yang lebih mendalam).

Advertisement

Saat ini di Jogja banyak bermunculan angkringan berkonsep baru (elite), dengan modal besar. Angkringan elite tersebut berkonsep exclusive café seperti The House of Raminten dimiliki seorang pengusaha batik terkemuka di Jogja. Angkringan pemodal besar lain adalah T’Nong, dibuka tahun 2008 dengan slogan “Angkringan gaya loe!”, milik seorang pengusaha event organizer. Pemilik angkringan elite ialah para pengusaha, sama sekali berbeda dengan pemilik angkringan rakyat (Sekar Mangalandum, 2011).

Meskipun banyak bermunculan angkringan elite, perkembangan angkringan tradisional masih tetap laku bahkan laris. Masih sangat banyak peminat angkringan tradisional baik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara yang setiap malam datang dan makan di angkringan di seputaran Kota Jogja. Melihat fenomena tersebut, ada satu hal yang menarik bahwa ada sebuah peluang usaha yang cukup menjanjikan bagi pemodal kelas menengah ke bawah untuk mendirikan sebuah usaha angkringan.

Nilai Ekonomis

Seperti usaha-usaha yang lain, untuk mendirikan sebuah angkringan tentunya juga dibutuhkan modal. Modal untuk mendirikan sebuah angkringan tentunya relatif kecil bila dibandingkan dengan mendirikan usaha kafe kopi yang saat ini juga menjamur di Yogyakarta. Meskipun modalnya relatif lebih kecil, namun dalam mendirikan usaha angkringan perlu diperhitungkan secara rinci, hal ini tentunya untuk meminimalkan risiko kerugian. Jangan sampai beberapa bulan setelah kita mendirikan angkringan, kelanjutan tersebut menjadi tidak jelas karena perhitungan yang salah pada awal pendiriannya. Modal yang dibutuhkan untuk usaha angkringan secara asumtif sebagai berikut:

Dengan modal sekitar Rp3.355.000, sudah bisa menjalankan usaha angkringan yang diinginkan. Namun, tentunya masih ada perhitungan lain, yaitu biaya operasional. Biaya operasional harian untuk angkringan secara asumtif sebagai berikut:

Model yang diilustrasikan ini merupakan model angkringan konsinyasi, dimana makanan yang dijual di angkringan tersebut bersifat titip jual. Makanan akan dibayarkan kepada supplier sejumlah makanan yang terjual pada hari itu sementara minuman disediakan sendiri oleh pemilik angkringan.

Dari perhitungan modal dan biaya harian tersebut, misalnya pelanggan yang datang dan membeli makanan dan minuman di  angkringan diestimasi 30 orang per hari,  dengan asumsi harga yang dibayarkan per orang sebesar Rp15.000, maka 30 hari kemudian omzet atau penghasilan kotor yang akan diperoleh dari angkringan tersebut sebesar Rp13.500.000.

Keuntungan  yang diperoleh, dari estimasi  setiap bulannya adalah sebesar Rp13.500.000-Rp7.955.010=Rp 5.544.990. Tentunya perhitungan ini berdasar atas estimasi rerata dari usaha  angkringan di seputar Kota Jogja.

Lokasi Usaha

Angkringan membutuhkan lokasi yang strategis untuk menjual dagangannya. Tujuan pemilihan tempat yang tepat tentunya agar dapat  mendatangkan pelanggan. Lokasi ideal untuk menjalankan usaha angkringan adalah di tepi jalan raya yang ramai karena selalu dipenuhi dengan kendaraan maupun pejalan kaki  yang lalu lalang di jalan tersebut. Dengan demikian, peluang untuk mendapatkan keuntungan tentunya besar. Selain itu, juga perlu dipertimbangkan pemilihan lokasi dengan waktu yang tepat untuk jam operasional angkringan. Hal ini perlu diperhatikan karena beberapa lokasi ramai pada waktu-waktu tertentu. Pemilihan lokasi juga perlu mempertimbangkan aspek keamanan. Semakin ramai pemilihan lokasi usaha, maka semakin aman dari tindak kejahatan. Pemilihan lokasi yang nyaman bagi pelanggan juga perlu menjadi perhatian, misalnya dengan menyediakan space yang cukup luas, tempat lesehan untuk makan, dan aspek kebersihan di lokasi angkringan.

 

Fasilitas Angkringan

Banyak cara untuk membuat usaha angkringan yang ramai pelanggan. Salah satunya menyediakan akses Wifi kepada pelanggan, hal ini sudah dilakukan banyak kafe atau restoran. Dengan fasilitas Wifi, para pelanggan akan betah berada di angkringan, sehingga diharapkan para pelanggan akan mengonsumsi minuman atau makanan dengan porsi lebih banyak. Terutama pada minuman, pengusaha angkringan harus lebih memperhatikan kelezatan dan kecepatan dalam penyajian minuman karena keuntungan minuman biasanya bisa mencapai 200%. 

Fasilitas lainnya yang bisa ditambahkan di angkringan adalah radio atau televisi. Terlihat sepele, namun dengan penambahan fasilitas tersebut dapat menarik pelanggan pada saat ada siaran pertandingan olahraga favorit. Semakin ramai angkringan, semakin banyak pula minuman dan makanan ringan maupun berat yang akan dipesan. Terlebih bila angkringan berada di lahan yang cukup luas, akan membuat  angkringan memiliki peluang besar untuk memperoleh keuntungan yang lebih.

Pilihan Menu

Memulai usaha angkringan pun membutuhkan kreativitas karena saat ini banyak pesaing. Perlu memikirkan cara agar pelanggan tetap datang dan memilih  angkringan yang didirikan. Salah satu nilai pembeda angkringan terletak pada menu yang tersedia. Apalagi bila menu yang disajikan pada angkringan memiliki keunikan dan out of the box. Tentu saja, tetap harus memperhatikan  rasa dan kualitas dari setiap menu yang ada. Namun tetap menjual menu-menu umum yang banyak ditemui di angkringan lain, sehingga  pelanggan tetap memiliki banyak pilihan menu untuk dipilih.

Berdasarkan ilustrasi ini kita mendapatkan gambaran bahwa usaha angkringan merupakan usaha yang cukup menjanjikan di Jogja. Tentu dengan tetap mempertimbangkan aspek ekonomis, pemilihan lokasi yang tepat, fasilitas yang memadai serta hidangan menu lezat dan unik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Libur Lebaran Telah Usai, Layanan di Dinas Dukcapil Jogja Kembali Normal

Jogja
| Selasa, 16 April 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Agensi Ungkap Hasil Autopsi Kematian Park Bo Ram

Hiburan
| Senin, 15 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement