Advertisement
Puasa di Masa Pandemi Momentum Meningkatkan Kualitas Diri
Advertisement
Berbagai catatan dan hikmah terkait dengan pandemi yang melanda sudah berhasil diselesaikan. Bahkan menurut Badan Kesehatan Dunia WHO jika vaksinasi terpenuhi minimal 75% dari populasi maka pertengahan tahun ini sudah beralih status menjadi endemi. Kehadiran virus Corona bagi umat muslim tentu memiliki catatan tersendiri yang sudah selama tiga kali hingga tahun 2022 ini menjalankan ibadah puasa pada masa ujian pandemi dengan berbagai dinamika yang dihadapi. Bagaimana seharusnya peran umat muslim dalam menjalankan ibadah agar tetap sabar dan istikomah meskipun masih diuji dengan pademi. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 155-156:
Artinya: “Dan Kami pasti akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali untuk dihisab)”
Advertisement
Imam As-Syaukahi di dalam tafsir Fath Al-Qadir menyebut bahwa cobaan dari Allah adalah suatu yang pasti akan dialami oleh semua orang. Cobaan tersebut dapat terkait dengan fisik dan nonfisik seseorang. Namun, orang-orang yang beriman dapat menjadikan semua ujian sebagai bekal pengalaman untuk menjalani hidup lebih baik di masa yang akan datang.
Sedangkan menurut Wahbah Al-Zuhaili dalam Al-Wajiz menyebutkan, adanya cobaan agar setiap manusia dapat dibedakan antara keimanannya yang kuat dan yang lemah. Bagi umat muslim yang imannya kuat akan semakin meningkat dengan adanya cobaan dari Allah, sebaliknya yang lemah imannya akan semakin ingkar kepada kekuasaan Allah.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang artinya “Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, semua urusannya adalah baik baginya. Hal ini tidak didapati kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila mendapatkan kesenangan, dia bersyukur, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya. Sebaliknya apabila tertimpa kesusahan, dia pun bersabar, maka yang demikian itu merupakan kebaikan baginya.” (Hadis shohih Muslim, No. 2999 dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan).
Kisah lain yang diabadikan Allah dalam Al Quran Surat As-Shad ayat 42 tentang kisah Nabi Ayub AS yang diberikan ujian dengan sakit dan kebangkrutan tetapi tetap istikomah dengan keimanannya dan menambah kualitas kehidupannya setelah menjalani ujian dalam kehidupan.
Dari ayat dan hadis di atas dapat diambil ibrah bahwa sebagai umat muslim dalam menjalankan perintah Allah meskipun dalam masa ujian pandemi dituntut untuk tetap istikomah dan sabar dalam beribadah dan semakin meningkatkan kualitas keimanan yang dimiliki. Selain itu dengan adanya ujian ini dapat dijadikan bekal untuk menjalani hidup lebih berkualitas dan bermanfaat. Sehingga pandemi ini sebagai momentum untuk dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan tetap berkarya dan dapat memberikan manfaat bagi sesama untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat
Advertisement
Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement