Advertisement
Ramadan Saat Tepat Sucikan Niat Segala Aktivitas
Advertisement
Ada satu hal yang kadang tidak pernah disadari oleh kita sebagai manusia bahwa niat dan tujuan dari apa pun yang kita lakukan di dunia ini akan memberikan dampak terhadap bagaimana cara kita menjalankan aktivitas kehidupan. Hasil dari segala perbuatan kita senantiasa dipengaruhi oleh niat dan tujuan yang ada di baliknya. Bahkan meskipun perbuatan kita itu merupakan sebuah perbuatan kebaikan, tetapi jika ada niatan yang tidak baik di baliknya maka akan memberikan dampak yang negatif pula terhadap sikap dan bagaimana cara kita memandang kehidupan ini.
Sebagai contoh perbuatan baik yang kita lakukan dalam civitas akademica adalah menuntut ilmu yang merupakan perbuatan yang wajib dan dianjurkan bagi setiap muslim. Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata bahwa “Apabila keilmuan lemah maka bingunglah orang yang berjalan, tidak tahu kemana akan menuju”. Betapa mulianya seorang yang menuntut ilmu sehingga dapat memberikan dampak kebaikan bagi dirinya. Bahkan dalam sebuah Hadits pun dijelaskan bahwa ilmu adalah kunci sukses kehidupan di dunia maupun di akhirat.
Advertisement
Namun demikian, di zaman ini sungguh banyak godaan bagi pencari ilmu yang dapat menggodanya dari tujuannya yang mulia. Sehingga niat dan tujuan menuntut ilmu tercampuri dengan tujuan keduniawian semata.
Imam adz-Dzahabi Rahimahullah berkata “Siapa yang menuntut ilmu untuk tujuan akhirat, maka ilmu tersebut akan membuatnya serasa tidak memiliki apa-apa, menjadikannya khusyuk, tenang, dan tawadu. Dan siapa yang menuntut ilmu untuk tujuan duniawi akan menjadikannya sombong, berlagak kuasa, menganggap orang lain lebih hina darinya”.
Godaan niat untuk tujuan keduniawian semata ini tentunya tidak hanya melanda kepada penuntut ilmu, tetapi dapat masuk ke semua ranah aktivitas perbuatan, sehingga hanya diniatkan untuk duniawi semata tanpa menghiraukan tujuan akhirat. Bahkan dalam aktivitas ibadah pun dapat pula dicampuri oleh niatan keduniawian seperti halnya salat, puasa di Ramadan ini, haji, dan lain sebagainya.
Oleh karena itulah, kemungkinan niatan kita yang belum tulus dan masih tercampuri dengan niatan dan tujuan keduniawian inilah yang memberikan dampak yang negatif terhadap diri kita. Meskipun secara lahir apa yang kita lakukan itu sudah merupakan kebaikan namun karena tercampuri oleh niatan dan tujuan keduniawian maka dapat memberikan dampak yang negatif kepada diri kita dengan melahirkan sikap-sikap yang jauh daripada nilai kebaikan seperti sombong, berlagak kuasa, menganggap orang lain lebih hina, menganggap diri paling mulia, dan lain sebagainya.
Oleh karena itulah, mari kita senantiasa mensucikan niat dan membentengi segala perbuatan dan tindak tanduk kita dengan keikhlasan sehingga terhindar dari dampak yang dapat menjerumuskan dan memalingkan diri kita dari kebenaran.
Arif Humaini
Dosen Prodi PBA/FPB Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat
Advertisement
Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement