Advertisement

Tantangan Menjaga Toleransi Antar-Mazhab

Qurratul Aini, Dosen Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Sabtu, 08 April 2023 - 07:07 WIB
Maya Herawati
Tantangan Menjaga Toleransi Antar-Mazhab Qurratul Aini, Dosen Program Studi Magister Administrasi Rumah Sakit Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Advertisement

Islam adalah agama yang mengajarkan toleransi dan kebersamaan, menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama. Namun, sayangnya masih banyak terjadi fanatisme mazhab di kalangan umat Islam, yang kerap menimbulkan konflik dan perselisihan.

Terlebih lagi, kaum intelektualitas sebagai orang yang memiliki pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang agama, harus mampu menjaga toleransi antar-mazhab dengan baik. Namun, tentu saja terdapat berbagai tantangan yang dihadapi oleh kaum intelektualitas dalam menjaga toleransi antar-mazhab.

Advertisement

Tantangan pertama yang dihadapi oleh kaum intelektualitas adalah kurangnya pemahaman tentang ajaran Islam yang sebenarnya. Mereka mungkin memiliki pemahaman yang mendalam tentang mazhab atau aliran keagamaan tertentu, tetapi kurang memahami secara komprehensif tentang ajaran Islam secara keseluruhan.

Padahal, pemahaman yang benar tentang ajaran Islam sangat penting untuk dapat membangun toleransi antar-mazhab dengan baik.

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 143: "Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang moderat, agar kamu menjadi saksi atas [perbuatan] manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas [perbuatan]-mu." (QS. Al-Baqarah: 143)

Toleransi antar-mazhab juga penting untuk menghindari konflik dan perselisihan di dalam umat Islam. Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah saling membenci, janganlah saling memusuhi, janganlah saling iri, janganlah saling menipu, janganlah saling hasad. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari dan Muslim)

Tantangan kedua yang dihadapi oleh kaum intelektualitas adalah adanya pengaruh media sosial dan teknologi yang dapat memengaruhi persepsi dan pandangan seseorang terhadap mazhab atau aliran keagamaan tertentu. Media sosial dan teknologi memungkinkan penyebaran pandangan yang fanatik dan menimbulkan ketidakharmonisan di antara umat Islam.

Oleh karena itu, kaum intelektualitas harus mampu memfilter informasi yang diterima dan menghindari penyebaran pandangan yang fanatik. Sebaliknya, mereka harus mempromosikan pandangan yang toleran dan menghargai perbedaan, agar toleransi antar-mazhab dapat dijaga dengan baik.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat

Bantul
| Selasa, 03 Desember 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024

Hiburan
| Senin, 02 Desember 2024, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement