Advertisement
Tantangan Menjaga Toleransi Antar-Mazhab
Advertisement
Islam adalah agama yang mengajarkan toleransi dan kebersamaan, menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama. Namun, sayangnya masih banyak terjadi fanatisme mazhab di kalangan umat Islam, yang kerap menimbulkan konflik dan perselisihan.
Terlebih lagi, kaum intelektualitas sebagai orang yang memiliki pemahaman yang lebih luas dan mendalam tentang agama, harus mampu menjaga toleransi antar-mazhab dengan baik. Namun, tentu saja terdapat berbagai tantangan yang dihadapi oleh kaum intelektualitas dalam menjaga toleransi antar-mazhab.
Advertisement
Tantangan pertama yang dihadapi oleh kaum intelektualitas adalah kurangnya pemahaman tentang ajaran Islam yang sebenarnya. Mereka mungkin memiliki pemahaman yang mendalam tentang mazhab atau aliran keagamaan tertentu, tetapi kurang memahami secara komprehensif tentang ajaran Islam secara keseluruhan.
Padahal, pemahaman yang benar tentang ajaran Islam sangat penting untuk dapat membangun toleransi antar-mazhab dengan baik.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 143: "Dan demikianlah Kami jadikan kamu umat yang moderat, agar kamu menjadi saksi atas [perbuatan] manusia dan agar Rasul menjadi saksi atas [perbuatan]-mu." (QS. Al-Baqarah: 143)
Toleransi antar-mazhab juga penting untuk menghindari konflik dan perselisihan di dalam umat Islam. Rasulullah SAW bersabda:
"Janganlah saling membenci, janganlah saling memusuhi, janganlah saling iri, janganlah saling menipu, janganlah saling hasad. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR. Bukhari dan Muslim)
Tantangan kedua yang dihadapi oleh kaum intelektualitas adalah adanya pengaruh media sosial dan teknologi yang dapat memengaruhi persepsi dan pandangan seseorang terhadap mazhab atau aliran keagamaan tertentu. Media sosial dan teknologi memungkinkan penyebaran pandangan yang fanatik dan menimbulkan ketidakharmonisan di antara umat Islam.
Oleh karena itu, kaum intelektualitas harus mampu memfilter informasi yang diterima dan menghindari penyebaran pandangan yang fanatik. Sebaliknya, mereka harus mempromosikan pandangan yang toleran dan menghargai perbedaan, agar toleransi antar-mazhab dapat dijaga dengan baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat
Advertisement
Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement