Advertisement
OPINI: Tips Sehat Mengolah Daging Kurban

Advertisement
Momen Iduladha setiap tahun tidak bisa dilewatkan tanpa memasak daging dengan aneka olahan yang menggugah selera. Daging sendiri merupakan urat daging (otot) yang melekat pada kerangka.
Kandungan gizi utama dalam daging antara lain protein, lemak, zat besi, kalsium, natrium, magnesium dan zat gizi mikro lainnya. Saat pembagian daging kurban, daging dalam keadaan mentah dengan potongan besar bersama jeroan, tulang dan bagian tubuh lainnya dalam jumlah cukup banyak.
Advertisement
Penyimpanan merupakan bagian dari proses pengawetan daging. Agar kualitas daging tetap bagus, ada beberapa hal yang perlu dicermati. Saat memegang daging, tentunya tangan dalam keadaan bersih. Jika daging akan dimasak esok hari, daging dapat disimpan di dalam lemari pendingin dengan masa simpan hingga dua hari. Namun, jika konsumsi akan dilakukan lebih dari dua hari setelah daging diterima, penyimpanan dapat dilakukan di dalam freezer (masa simpan dua sampai tiga bulan). Saat penyimpanan, daging sebaiknya ditempatkan dalam wadah atau plastik sesuai dengan jumlah sekali masak dengan memisahkan bagian daging, jeroan dan serta kandungan lemak.
Apakah daging dicuci? Tidak. Baik proses penyimpanan atau pemasakan, bagian daging yang kotor harus dibuang, bila ada air atau cairan, daging dapat dibersihkan/dilap menggunakan tisu atau kain bersih. Hal ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi mikroorganisme dari air yang digunakan.
Daging yang dikeluarkan dari freezer untuk diolah memerlukan penanganan khusus, tidak langsung direndam di dalam air. Proses ini disebut thawing, di mana daging beku dicairkan dengan cara benar.
Bebarapa proses thawing antara lain dengan mencairkan daging beku di dalam lemari pendingin hingga mencair sempurna tanpa ada bunga es. Proses lain adalah mencairkan daging beku dalam plasti rapat dengan merendam dalam air dingin. Daging yang sudah dikeluarkan dari lemari pendingin/freezer sebaiknya tidak dimasukkan lagi ke dalam kulkas untuk menghindari kontaminasi bakteri.
Saat pemotongan, talenan dan pisau yang khusus untuk memotong dalam keadaan bersih. Daging juga dimasak matang sempurna, mendidih, matang serta empuk untuk dikonsumsi. Konsumsi daging setengah matang memiliki risiko kontaminasi bakteri yang dapat membahayakan kesehatan.
Seimbangkan Makanan
Agar tubuh tetap sehat, konsumsi daging dapat diseimbangkan dengan makan buah dan sayur seperti lalapan, ca, jus atau buah potong. Bagi penyandang gangguan metabolisme (dislipidemia, obesitas, sindrom metabolic, diabetes melitus tipe dua, asam urat, dsb), konsumsi daging dengan menghindari bagian berlemak seperti area perut, kulit dan jeroan.
Hindari proses pemasakan di atas bara api langsung karena berisiko menambah zat karsinogenik penyebab kanker. Untuk mengurangi kadar lemak, hindari juga dengan cara digoreng atau bersantan seperti olahan daging yang populer di kalangan masyarakat antara lain satai, gulai, tongseng, rendang dan sebagainya.
Beberapa bahan alami untuk mengempukkan daging antara lain menambahkan buah nanas di mana kandungan enzim bromelin dapat menguraikan serat-serat daging. Tips lain untuk menghindari bau amis, menyegarkan serta penguat cita rasa adalah penggunaan rempah-rempah karena memiliki kandungan aromatik yang kuat. Penggunaan bumbu alami baik diulek atau di-blender akan memberikan rasa yang lezat pada daging.
Nor Eka Noviani
Dosen Program Studi Gizi UNISA Yogyakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement