Advertisement
Musim Ubur-ubur, Kenali Pencegahan dan Penanganan Sengatannya
Advertisement
UBUR-UBUR merupakan hewan laut yang masih satu kerabat dengan anemon laut. Kemunculan ubur-ubur dapat menjadi penanda baik karena menjadi salah satu tanda musim bertelurnya penyu karena hewan yang seperti jeli ini adalah pakan alami penyu laut. Namun kemunculan hewan laut ini juga dapat membahayakan manusia karena hewan ini dapat mengeluarkan racun dari sengatannya. Hal ini tentunya perlu diwaspadai terutama bagi wisatawan yang berlibur di pantai.
Salah satu kawasan yang sering menjadi tempat berkumpulnya ubur-ubur adalah Pantai Selatan Jawa. Kemunculan hewan ini paling sering adalah di antara bulan Juli hingga November bersamaan dengan berhembusnya angin dari Australia ke arah barat daya menuju Pulau Jawa. Angin tersebut diduga menyebabkan pengadukan badan air laut sehingga nutrien yang ada di dasar laut terangkat dan menjadi makanan bagi zooplankton atau hewan-hewan laut kecil yang menjadi mangsa ubur-ubur.
Advertisement
Berdasarkan penelitian Lee et al. (2021), kecepatan perpindahan ubur-ubur dipengaruhi oleh kecepatan arus dan angin yang berhembus. Hingga saat ini telah ditemukan kurang lebih 2.000 jenis ubur-ubur yang berhasil diidentifikasi. Jenis ubur-ubur yang umum muncul di Pantai Selatan Jawa adalah dari spesies Physalia physalis atau dikenal juga dengan nama Australian bluebottle. Nama tersebut diberikan karena bentuk ubur-ubur ini menyerupai botol bening berwarna biru yang bermigrasi dari lautan Benua Australia.
Ubur-ubur memiliki racun untuk menyengat guna melindungi diri dari serangan musuh dan untuk menangkap mangsa. Sel-sel penyengat tersebut disebut knidosit dan sering dikenal dengan nama nematocyst yang berukutan 11 – 24 nanometer. Sel ini berada di tentakel ubur-ubur yang beberapa dilengkapi dengan pengait untuk menusuk mangsa atau musuh.
Jenis racun yang dikeluarkan ubur-ubur ini dapat menyebabkan masuknya kalsium ke dalam sel dan meningkatkan permeabilitas membran sel (Edward and Hessinger, 2000). Hal tersebut menyebabkan racun ini bersifat kardiotoksik, neurotoksik, muskulartoksik dan hemolitik.
Efek ringan jenis racun ini menyebabkan badan lemah, mengantuk, rasa gatal pada bagian yang disengat, pembengkakan, nyeri, iritasi kulit yang disertai munculnya ruam kemerahan, rasa sakit seperti terbakar atau tertusuk dan terasa menyengat. Efek sedangnya orang yang disengat akan merasakan sakit perut, mual dan muntah, sakit kepala, kejang otot hingga pingsan.
Sedangkan dampak serius dari racun ini dapat berakibat pada kesulitan bernafas, dan masalah jantung. Reaksi ini dapat muncul dengan cepat atau beberapa jam setelah sengatan tergantung pada umur dan kondisi kesehatan orang yang disengat.
Mengingat dampak sengatan ubur-ubur yang dapat membahayakan maka diperlukan upaya pencegahannya. Beberapa hal yang dapat dilakukan wisatawan untuk mencegah bahaya akibat sengatan ubur-ubur ini antara lain : (1) Gunakan pakaian yang dapat melindungi sengatan; (2) gunakan alas kaki seperti sepatu tahan air saat berjalan di pantai; (3) gunakan lotion anti sengatan ubur-ubur; (4) jika melihat adanya ubur-ubur di pantai segera hindari kemudian laporkan kepada penjaga pantai; dan yang paling aman adalah (5) hindari berwisata ke laut saat musim ubur-ubur.
Sedangkan pencegahan yang dapat dilakukan pengelola kawasan wisata pantai adalah memasang pembatas jaring untuk lokasi perairan yang bisa diakses oleh wisatawan sehingga ubur-ubur tidak dapat masuk ke kawasan tersebut. Pemerintah juga dapat membantu melalui pemberian peringatan di saat musim ubur-ubur berdasarkan prediksi ilmiah yang dilakukan.
Bourg et al. (2022) menyatakan bahwa pengetahuan mengenai prediksi musim ubur-ubur dapat digunakan untuk memberikan peringatan dini dan mitigasi munculnya korban sengatan ubur-ubur.
Apabila terjadi sengatan ubur-ubur berikut beberapa hal yang dapat dilakukan, (1) apabila masih terdapat tentakel/pengait yang menempel silahkan dibasuh menggunakan air laut, jangan menggunakan air tawar karena akan dianggap ancaman sehingga racun justru akan semakin banyak dikeluarkan; (2) rendam bagian yang tersengat dengan air hangat karena umumnya racun dari hewan laut akan rusak pada suhu hangat atau panas; (3) minum obat anti nyeri komersial seperti ibuprofen jika rasa nyeri tidak tertahankan; dan (4) hubungi tim medis jika diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal, Jip Wisata di Parangtritis Kebanjiran Pesanan
Advertisement
Film 2nd Miracle In Cell No. 7 Tayang di Bioskop Mulai 25 Desember 2024
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement