Advertisement

OPINI: Penguatan Literasi Keuangan dan Teknologi

Bartolomeus Galih Visnhu Pradana
Kamis, 10 Agustus 2023 - 06:17 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Penguatan Literasi Keuangan dan Teknologi Bartolomeus Galih Visnhu Pradana - Dok. Pribadi

Advertisement

Literasi keuangan dan teknologi telah menjadi dua elemen kunci dalam membentuk fondasi untuk pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Di era teknologi dan digitalisasi yang sangat pesat ini, konsep literasi telah berevolusi, meluas dari sekadar kemampuan membaca dan menulis, menjadi suatu kemampuan dasar yang penting dalam memahami dan mengelola berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal keuangan.

Peningkatan literasi keuangan dan teknologi merupakan kebutuhan penting di Indonesia, terutama untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan UMKM, yang merupakan fondasi penting perekonomian nasional, memberikan kontribusi signifikan terhadap PDB dan lapangan kerja. Meski akses pembiayaan dan literasi keuangan masih menjadi tantangan, pemerintah tetap optimistis, dengan target peningkatan penyaluran kredit UMKM menjadi 30% dari total kredit perbankan pada 2024. Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat meski telah ada peningkatan, masih terdapat sebagian besar masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat literasi keuangan yang rendah. Masyarakat seringkali kesulitan memahami dan memanfaatkan produk dan layanan keuangan, serta memahami imbalan dan risiko yang terkait.

Advertisement

Situasi ini dapat menjadi hambatan dalam pengembangan UMKM, mengingat sektor ini sering kali menghadapi kendala dalam mengakses pembiayaan. Merespons kondisi ini, pemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan literasi keuangan dan teknologi, dengan fokus khusus pada sektor UMKM. Langkah ini diperkuat oleh Bank Indonesia melalui inisiatif Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK), yang bertujuan untuk membantu UMKM dalam pengelolaan keuangan.

Dalam konteks yang lebih luas, literasi keuangan mencakup pemahaman tentang berbagai aspek keuangan, seperti penganggaran, penghematan, pinjaman dan kredit, investasi, asuransi, perencanaan keuangan, dan pengelolaan risiko keuangan. Seseorang dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik, menggunakan produk dan layanan keuangan dengan bijaksana, dan pada akhirnya mencapai kesejahteraan ekonomi yang lebih besar jika mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan.

Generasi muda, seperti generasi Z, juga perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan keuangan yang semakin kompleks di masa mendatang. Dengan lanskap ekonomi yang berubah cepat, pengetahuan keuangan yang kuat dapat membantu mereka dalam mengelola risiko, merencanakan masa depan, serta memahami dan mengambil keputusan terkait berbagai instrumen keuangan seperti mata uang kripto dan aplikasi keuangan mobile.

Selain itu, literasi keuangan juga penting untuk mengendalikan perilaku konsumtif dan memahami kewajiban keuangan seperti pinjaman, asuransi, dan pajak. Secara keseluruhan, literasi keuangan menjadi kunci penting bagi generasi muda untuk mencapai stabilitas dan kesejahteraan finansial di masa mendatang. Pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang keuangan dapat membantu mereka mengelola uang dengan bijak dan mempersiapkan masa depan yang stabil secara finansial.

Keuangan Digital
Selain literasi keuangan, penting juga untuk memperhatikan literasi keuangan digital. Pengetahuan, kemampuan, dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menggunakan produk dan layanan keuangan digital secara aman dan bijaksana disebut sebagai literasi keuangan digital. Inklusi keuangan dapat ditingkatkan dengan mempermudah masyarakat mengakses produk dan layanan keuangan melalui literasi keuangan digital.

Namun, dengan meningkatnya penggunaan layanan digital, isu keamanan data pribadi menjadi semakin penting. Perlindungan data pribadi harus menjadi prioritas utama bagi konsumen dan lembaga jasa keuangan.

Secara keseluruhan, literasi keuangan dan teknologi bukan hanya tentang memahami cara kerja sistem, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan sistem tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Seseorang dapat membuat penilaian yang lebih baik, menggunakan produk dan layanan keuangan dengan bijaksana, dan pada akhirnya mencapai kesejahteraan ekonomi yang lebih besar jika mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga terkait perlu terus bekerja keras untuk meningkatkan literasi keuangan dan teknologi di Indonesia. Semua inisiatif ini harus disertai dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat, industri keuangan, dan lembaga pendidikan, untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi peningkatan literasi keuangan dan teknis. Literasi keuangan dan teknologi merupakan pilar esensial untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan dan pengembangan UMKM di Indonesia. Kita perlu berkolaborasi dalam meningkatkan literasi ini untuk mewujudkan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan keuangan di era digital.

Bartolomeus Galih Visnhu Pradana
Dosen Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, UAJY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, 22 September 2023

Jogja
| Jum'at, 22 September 2023, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Yonghwa Titip Salam untuk "Mantan Istri", Seohyun

Hiburan
| Rabu, 20 September 2023, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement