Advertisement

OPINI: Rainy Day Funds, Dana Penyelamat untuk Pengeluaran Tak Terduga

Tabita Indah Iswari
Kamis, 19 Oktober 2023 - 06:17 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Rainy Day Funds, Dana Penyelamat untuk Pengeluaran Tak Terduga Tabita Indah Iswari - Ist

Advertisement

Beberapa hal yang tidak terduga bisa terjadi di sepanjang hidup seseorang yang melibatkan finansial. Untuk memitigasi risiko keuangan yang dapat terjadi, ranah pengelolaan keuangan pribadi selalu menekankan pentingnya untuk menyiapkan dana cadangan untuk sesuatu kondisi yang tidak terduga.

Dana tersebut tentunya akan menutup kebutuhan finansial pada saat kondisi tersebut terjadi. Jika selama ini dikenal istilah emergency funds (dana darurat) untuk memaknai cadangan tersebut, ada pula istilah rainy day funds yang secara substansi juga berfungsi sebagai buffer (penyangga) untuk pengeluaran pribadi.

Advertisement

Lalu apakah perbedaan rainy day funds ini dengan emergency funds? Menurut artikel yang ditulis oleh Jenn Underwood (2023) berjudul Rainy Day: What it is And Why You Should Save for One dikatakan bahwa emergency funds biasanya secara nominal lebih besar dan memang disediakan untuk mengantisipasi suatu keadaan tantangan finansial yang cukup besar (storms of life) seperti misalkan kebutuhan sehari-hari saat kehilangan pekerjaan dikarenakan pemutusan hubungan kerja.

Sementara rainy day funds digunakan untuk melakukan handling terhadap biaya-biaya kecil tidak terduga. Seperti namanya, rainy day funds digunakan untuk menutupi kebutuhan finansial tak terduga namun dalam skala yang lebih kecil untuk tujuan seperti: biaya perbaikan kendaraan, biaya sekolah atau kursus yang tidak direncanakan, atau untuk biaya tiket parkir.

Mengapa kemudian rainy day funds ini menjadi penting? Dari referensi artikel yang sama, Underwood (2023) menjelaskan ada beberapa keuntungan dengan memiliki rainy day funds ini. Yang pertama adalah terkait dengan fungsinya sebagai financial buffer, seseorang yang memiliki rainy day funds akan lebih cenderung memiliki perasaan aman dan terhindar dari tekanan karena masalah keuangan. Selain itu, seseorang yang memiliki rainy day funds juga memampukan seseorang untuk memiliki kendali terhadap hal-hal tidak terduga yang mungkin terjadi serta menghindarkan seseorang untuk berhutang.
Terkait dengan seberapa banyak yang harus disimpan dalam rainy day funds ini, Michael Kelly CFA, CFP seperti yang dikutip oleh David McMillin (2022) dalam sebuah artikelnya yang dilansir dari www.bankrate.com memaparkan bahwa besaran rainy day funds tergantung situasi finansial masing – masing individu.

Jika seseorang memiliki rumah, misalnya pastinya akan lebih banyak hal yang membutuhkan perhatian, seperti perbaikan beberapa perabot rumah. Hal ini juga turut melibatkan pertimbangan lain seperti besaran nilai asuransi yang dimiliki, sehingga besaran nilai uang yang harus disimpan dalam rainy day funds mempertimbangkan berapa besaran nilai yang tidak ditanggung asuransi.

Hal lain yang bisa menjadi pertimbangan adalah adanya tanggungan dalam keluarga, misalnya anak, yang pastinya membutuhkan beberapa pengeluaran yang tidak terduga.

Dalam level negara, rainy day funds ini ternyata juga diadopsi. Artikel penelitian yang ditulis oleh Knight and Levinson (1999) menyatakan bahwa seluruh negara bagian di Amerika Serikat (US states) pada hakekatnya telah mengadopsi dana stabilisasi anggaran (budget stabilization funds) yang juga sering disebut rainy day funds dengan tujuan yang sama di mana rekening dana stabilisasi anggaran ini didesain untuk membantu pemerintah negara bagian menstabilisasi pengeluaran publik selama economics booms dan menggunakan saldo untuk menutup kekurangan pendapatan selama resesi.

Hal ini ditegaskan kembali oleh Susan K. Uhran, et. al. (2017) dalam The PEW Charitable Trust Report bahwa bujet stabilization funds ini merupakan perangkat yang bijaksana bagi para pemimpin negara bagian untuk mengatur keuangan negara bagian terhadap siklus bisnis. Budget stabilization funds yang sehat memungkinkan untuk menjaga anggaran yang berimbang tanpa tergantung pada pemotongan pengeluaran secara besar (deep spending cuts) ataupun pada peningkatan pajak yang tinggi.

Beberapa Pertimbangan
Beberapa pertimbangan untuk mendesain budget stabilization funds yang harus diperhatikan oleh pembuat keputusan seperti dipaparkan oleh Susan K. Uhran, et. al. (2017) bahwa setidaknya ada tiga elemen yaitu yang pertama, penggunaan dana yang harus selaras dengan tujuan. Dalam hal ini negara bagian harus memeriksa apakah dana memenuhi undang-undang (statutory) dan tujuan konstitusional. Kedua, harus terdapat koneksi antara kondisi penarikan dana dengan perubahan. Panduan yang digunakan harus mengikat penarikan dana kepada fluktuasi ekonomi atau pendapatan dalam cara yang jelas dan terukur. Ketiga, syarat untuk pendirian dana kembali haruslah jelas dan dapat dicapai.

Pentingnya memiliki financial buffer, seperti contohnya memiliki pencadangan dalam bentuk rainy day funds untuk mengatasi pengeluaran tidak terduga yang mungkin terjadi dalam hidup kita, menjadi kesimpulan yang dapat ditarik dari paparan di atas.

Sama seperti yang diungkapkan oleh Kenneth Chavis IV, CFP dalam kutipan oleh McMillin (2022) yang mengatakan bahwa financial buffer ini diibaratkan layaknya seperti payung yang akan melindungi saat ada kebutuhan yang tidak dapat dihindari (inevitable rainy days) sehingga kebutuhan untuk penyediaan sejumlah kas dalam sebuah rekening yang memiliki likuiditas tinggi akan menjadi suatu hal yang penting dilakukan.


Tabita Indah Iswari
Dosen Departemen Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Transaksi Bantul Creative Expo 2025 Tembus Rp2,2 Miliar

Transaksi Bantul Creative Expo 2025 Tembus Rp2,2 Miliar

Bantul
| Minggu, 03 Agustus 2025, 11:47 WIB

Advertisement

Putar Hiburan Musik di Ruang Komersial Kini Harus Bayar Royalti

Putar Hiburan Musik di Ruang Komersial Kini Harus Bayar Royalti

Hiburan
| Sabtu, 02 Agustus 2025, 14:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement