Advertisement

OPINI: Prospek Ekonomi DIY 2024

Y. Sri Susilo
Kamis, 04 Januari 2024 - 07:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Prospek Ekonomi DIY 2024 Y. Sri Susilo - Dok. Pribadi

Advertisement

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) DIY beberapa waktu yang lalu memproyeksikan perekonomian DIY 2023 akan tumbuh di kisaran 4,60%-5,40% (year on year/yoy). Menurut penulis, kisaran tersebut dapat dimaknai proyeksi yang optimistis (5,40%), moderat (5,00%) dan pesimistis (4,60%). Proyeksi tersebut juga cukup realistis karena pertumbuhan ekonomi DIY sebesar 5,15% (yoy). Dengan proses pemulihan perekonomian yang semakin membaik jika ekonomi DIY tumbuh lebih tinggi merupakan keniscayaan.

Bagaimana pertumbuhan ekonomi DIY pada 2024? Sebelum menjawab pertanyaan tersebut penulis mencoba menjelaskan faktor-faktor penentu pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat dipengaruhi oleh sisi permintaan (demand side) dan sisi penawaran (supply side).

Advertisement

Dari sisi permintaan, perkonomian bisa tumbuh karena aktivitas konsumsi masyarakat, investasi yang dilakukan oleh investor asing (PMA) dan domestik (PMDN), pengeluaran pemerintah baik APBN dan APBD dan selisih antara ekspor dengan impor (net export). Selanjut dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh kegiatan produksi dengan faktor-faktor produksi seperti modal sumber daya alam, modal finansial, modal insani, modal sosial dan kemajuan teknologi.

KPwBI DIY yakin perekonomian DIY akan tumbuh pada kisaran 4,80% - 5,60% (yoy). Angka tersebut sedikit lebih tinggi dari proyeksi 2023 sebesar 4,60% - 5,40%. Penulis sependapat dengan proyeksi tersebut. Dengan skenario optimistis, selayaknya perekonomian DIY 2024 akan tumbuh lebih tinggi dibandingkan 2023. Proyeksi penulis pertumbuhan ekonomi DIY tahun depan pada kisaran 5,20% - 5,60% (yoy). Dengan angka proyeksi tersebut maka pertumbuhan ekonomi DIY dapat lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang sebesar 5,20% (yoy).

Pariwisata dan Pendidikan

Faktor pendorong utama pertumbuhan ekonomi DIY selama ini adalah kegiatan pariwisata dan pendidikan tinggi. Kegiatan pariwisata mencakup sektor akomodasi dan makan minum (mamin), transportasi, komunikasi dan perdagangan. Aktivitas pariwisata juga terkait dengan kegiatan ekonomi kreatif. Catatan penulis dari berbagai sumber, kontribusi aktivitas pariwisata dan terkait (akomodasi dan mamin, transportasi, perdagangan dan komunikasi) serta kegiatan pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi DIY mencapai sekitar 60%.

Sebagai salah satu daerah tujuan wisata yang terkemuka, DIY harus selalu meningkatkan daya tarik wisatanya. Ke depan DIY tidak bisa hanya mengandalkan wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Boko serta Kraton Yogyakarta. Tujuan wisata cagar budaya (heritage) tetap mempunyai daya tarik namun mengembangkan wisata alam dan buatan juga penting. Pantai selatan DIY, khususnya di Gunungkidul, mempunyai potensi wisata pantai dengan daya tarik tinggi. Dukungan infrastruktur, khususnya jalan, perlu dikembangkan untuk mendukung wisata pantai tersebut.

Upaya untuk meningkatkan daya tarik MICE ke DIY juga perlu dilakukan, melalui promosi yang intensif. DIY mempunyai infrastruktur MICE (meeting, incentive, convention and exhibition) yang sangat baik. Keunggulan DIY sebagai pusat kegiatan MICE adalah adanya Bandara YIA dan Stasiun Tugu, serta ke depan DIY akan terhubung dengan Tol Jawa Bali.
Ke depan, kebijakan dan program menuju wisata yang berkualitas (quality tourism) harus segera diimplementasikan secara bertahap. Jika kegiatan pariwisata diharapkan tetap menjadi motor penggerak ekonomi DIY, maka wisata massal (mass tourism) semakin sulit diharapkan.

Peningkatan belanja wisata dan lama tinggal wisatawan akan meningkat jika produk wisata yang berkualitas menjadi produk unggulan. Saat ini Kota Jogja masih menjadi pilihan wisata utama dan masih unggul dibandingkan dengan Kota Denpasar, Bandung, Malang dan Bogor (GoodStats, 2023). Kondisi tersebut dapat menjadi momentum untuk mempercepat kebijakan dan program menuju wisata yang berkualitas.

Hasil survei GoodStats (2023) juga menunjukkan Jogja juga menjadi pilihan utama tempat belajar/studi, khususnya pendidikan tinggi. Jauh mengungguli kota-kota lain seperti Bandung, Jakarta, Surabaya dan Malang. Upaya meningkatkan daya tarik DIY sebagai pusat pendidikan harus dilakukan melalui sinergi dan kolaborasi antara Pemda, PTN/PTS dan masyarakat.

Secara empiris, kegiatan perguruan tinggi telah terbukti menjadi salah satu motor penggerak ekonomi DIY. Dengan asumsi, sekitar 300.000 mahasiswa yang datang ke DIY untuk studi. Rata-rata pengeluaran konsumsi minimal sebesar Rp2 juta/bulan maka setidaknya tambahan uang beredar Rp600 miliar/bulan. Tambahan tersebut dapat menimbulkan efek pengganda nyata bagi perekonomian.

Infrastruktur dan Kesehatan
Optimisme ekonomi DIY bisa tumbuh lebih tinggi di 2024 adalah adanya pembangunan jalan tol. Mengacu pengalaman pembangunan infrastruktur di DIY sebelumnya (bandara, jembatan layang, JJLS dan underpass), maka pembangunan tersebut mampu mendorong pertumbuhan lebih tinggi dan bahkan di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional.

Dalam jangka panjang, potensi kegiatan wisata kesehatan harus didorong dan difasilitasi untuk berkembang. Di samping argumen lokasi yang mudah dijangkau (pesawat udara, kereta api dan jalan tol) maka DIY juga mempunyai sumber daya yang mumpuni di bidang kesehatan. Jika sumber daya tersebut dapat berkolaborasi dengan pihak-pihak internasional maka DIY akan menjadi salah satu alternatif pusat tujuan wisata kesehatan semakin mendekati kenyataan.

Dewasa ini peran ekonomi digital akan semakin nyata dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. DIY yang mempunyai PTN/PTS di bidang Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SITI) yang dapat mengoptimalkan peran mereka dalam mendukung dan memfasilitasi mahasiswa kreatif untuk mengembangkan perangkat lunak untuk keperluan industri kreatif dan industri manufaktur. Dalam hal ini PTN/PTS harus berkolaborasi dengan dengan dunia usaha dan industri. Potensi STI yang dimiliki harus dioptimalkan untuk menjadi salah satu penggerak ekonomi DIY di masa depan.

Y. Sri Susilo
Dosen Prodi Ekonomi Pembangunan FBE UAJY, Pengurus Pusat ISEI dan Pengurus Kadin DIY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perhatian! Besok Pagi Ada Pawai Marching Band AAU dari Lapangan Trirenggo Sampai Paseban, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Bantul
| Jum'at, 06 September 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Lady Gaga Siapkan Peluncuran Lagu Single dan Pemutaran Perdana Film

Hiburan
| Rabu, 04 September 2024, 21:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement