Advertisement

Solutifkah Solusi PTS di Tengah Kenaikan UKT PTN?

Maria Setyaningsih Nernere, S.Pd.,M.Hum*
Kamis, 25 Juli 2024 - 06:27 WIB
Sunartono
Solutifkah Solusi PTS di Tengah Kenaikan UKT PTN? Maria Setyaningsih Nernere, S.Pd.,M.Hum. Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. - Istimewa.

Advertisement

JOGJA—Maraknya unjuk rasa para mahasiswa dan orang tua atas kenaikan UKT (Uang Kuliah Tetap) Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi fakta yang ramai diperbincangkan di media massa dan media sosial akhir- akhir ini. Bagaimana tidak? Biaya UKT bagi mahasiswa baru naik drastis semenjak Permendikbudristek No 2 (2024) terkait Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Lingkungan Kementerian Pendidikan diterbitkan.

Hal ini tentu menjadi keresahan tersendiri bagi para calon mahasiswa dan orang tua yang sedang menyiapkan dana kuliah bagi putra- putri mereka. Beberapa Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pun mulai menggunakan momen ini untuk memasarkan program kelas daring mereka sebagai solusi atas fenomena kenaikan UKT PTN yang terjadi saat ini.

Advertisement

Potensi Lulusan Kelas Daring

Penawaran program kelas daring di beberapa PTS memang menarik. Legalitas terjamin, jadwal kuliah lebih fleksibel, masa studi yang lebih cepat, dan yang paling menarik adalah biaya kuliahnya yang lebih murah dibanding biaya kuliah di PTN. Dengan mengikuti program kelas daring yang ditawarkan, mahasiswa dapat menghemat biaya kuliah dan pengeluaran operasional lainnya. Bahkan, dengan waktu kuliah yang lebih fleksibel, mahasiswa dapat berkuliah sambil melakukan aktivitas lain, contohnya bekerja.

Dalam hal ketrampilan, mahasiswa yang berproses dalam perkuliahan daring tentu juga akan semakin ditantang untuk mengelola banyak hal, salah satunya manajemen komunikasi. Mahasiswa lulusan program kelas daring tentu akan memiliki ketrampilan manajemen komunikasi digital yang lebih unggul dibanding mahasiswa program kelas luring.

Salah satu hal konkrit yang pasti adalah dimana mereka akan terbiasa dan mahir dalam menguasai media komunikasi daring dan teknologi pendukungnya yang semakin bervariasi. Kemampuan menulis melalui email dan diskusi aktif melalui video konferensi maupun aplikasi terkait lainnya menjadi keunggulan para lulusan yang berhasil berproses dalam program kelas daring. Lulusan seperti inilah yang lebih dilirik di dunia kerja yang serba digital saat ini.

Pada kenyataannya, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar dapat meningkatkan manajemen komunikasi yang baik saat berproses di perkuliahan daring. Secara internal, menurut Kanchana dkk. (2023) pada Jurnal Discover Education (2) mahasiswa perlu berupaya untuk memiliki kemandirian, kemampuan mengelola teknologi informasi dan komunikasi serta kemampuan beradaptasi pada perkuliahan yang melibatkan mahasiswa secara aktif. Di samping itu, mahasiswa juga perlu didukung oleh faktor eksternal dimana salah satu contohnya adalah adanya sarana dan prasarana pembelajaran daring yang mendukung,seperti adanya koneksi internet yang stabil.

Risiko Kelas Daring

Meski penawaran program perkuliahan daring terkesan lebih menjanjikan, kita perlu melihat pilihan-pilihan yang ada dengan lebih jeli. Faktanya, kelas daring justru dapat menghambat pengembangan keterampilan sosial yang penting di dunia kerja jika tidak dijalankan dengan bijak. Lulusan program kelas daring memiliki pengalaman berinteraksi secara langsung yang sangat terbatas.

Hal ini dapat memunculkan krisis kepercayaan diri saat bertemu rekan kerja atau rekan bisnis, dan mengurangi kualitas relasi yang dibangun. Padahal hal- hal tersebut merupakan keterampilan penting di dunia profesional. Selain itu, ketergantungan pada akses internet sebagai sumber informasi juga dapat menghambat kreativitas dalam menyampaikan pendapat di tempat kerja. Dalam jangka panjang, ketergantungan ini dapat mengurangi kemampuan mereka untuk berpikir inovatif dan memberikan solusi yang orisinal.

Dengan berbagai tantangan ini, mahasiswa yang memilih program kuliah daring perlu menyadari keterbatasan tersebut dan berusaha mengimbanginya dengan aktivitas yang dapat mengembangkan keterampilan sosial dan kreatif mereka. Misalnya, mereka dapat terlibat dalam kegiatan organisasi, magang, atau proyek kolaboratif yang memerlukan interaksi langsung dengan orang lain.

Pada akhirnya, kenaikan UKT di PTN memang menjadi tantangan besar bagi calon mahasiswa dan orang tua. Namun, sebelum memutuskan untuk beralih ke program kelas daring di PTS, ada baiknya untuk mempertimbangkan dengan matang baik potensi maupun risiko yang ada.

*Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Layanan SIM Keliling Gunungkidul Rabu 30 Oktober 2024

Gunungkidul
| Rabu, 30 Oktober 2024, 07:27 WIB

Advertisement

alt

Aktor Jefri Nichol Diperiksa Polisi, Berstatus Saksi Dugaan Pengeroyokan

Hiburan
| Selasa, 29 Oktober 2024, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement