Advertisement

OPINI: Interaksi Guru dan Anak Didik Berbasis Teknologi

Laily Rahmad
Rabu, 19 Februari 2020 - 06:02 WIB
Galih Eko Kurniawan
OPINI: Interaksi Guru dan Anak Didik Berbasis Teknologi Ilustrasi iklan digital - Bisnis.com

Advertisement

Perubahan metode pembelajaran saat ini sudah berkembang pesat. Pembelajaran dan interaksi dengan anak didik yang serba manual dan lisan saat ini sudah terkalahkan dengan metode digital/internet dengan ditunjang media digital yang praktis (telepon seluler pintar) memudahkan dalam penggunannya. Kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi yang ada tersebut seharusnya dapat dimaksimalkan terutama interaksi guru dengan anak didik begitupula sebaliknya guru dengan anak didik.

Saat ini di sekolah-sekolah pembelajaran yang bersifat manual sudah digantikan dengan menggunakan internet. Bahkan mengaksesnya pun lebih mudah, guru maupun anak didik tinggal menggunakan smartphone yang dimiliki sudah dapat mencari apa yang diperlukan. Anak didik pun tidak kalah majunya, berbagai macam aplikasi sudah terpasang di ponsel pintar yang mereka miliki. Hanya saja dalam pemanfaatannya terutama anak didik kurang maksimal.

Advertisement

Anak didik memiliki berbagai macam aplikasi kebanyakan digunakan untuk memasang berbagai macam status ataupun berinteraksi dengan teman lainnya. Bahkan tidak jarang saat ini banyak anak didik justru terbawa kearah negatif hanya karena kurang memanfaatkan teknologi yang ada tersebut secara positif.

Namun, tidak bisa dipungkiri di dalam lingkungan pendidikan, interaksi komunikasi efektif antara siswa dengan guru begitu pula sebaliknya terjadi setiap pertemuan kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya itu saja ketika waktu istirahat sering terjadi interaksi yang serupa meskipun dalam waktu yang terbatas.

Ruang inilah sebenarnya harus dapat dimanfaatkan pendidik untuk melakukan pendampingan dan pembimbingan kepada anak didik saat berjelajah di dunia digital terutama mengakses konten yang ada. Jika guru hanya terpaku pada pembelajaran untuk membentuk siswa cerdas dalam ilmu, tanpa membentengi anak didik dengan ilmu memfilter terhadap pengaruh negatif tentunya akan berpengaruh pada pertumbuhan anak didik tersebut dengan negatif pula.

Lantas bagaimana yang harus dilakukan pendidik pencerdas anak bangsa? Teknologi dengan cara mengaksesnya yang praktis tersebut dapat mempermudah interaksi guru dan anak didik terutama membantu pembelajaran baik saat berada di sekolah maupun di luar sekolah. Sebagai contoh, ketika anak didik diberi tugas guru untuk melengkapi materi pelajaran, anak didik dapat langsung mengakses internet dengan ponsel pintar yang dimilikinya sesuai tugas yang diberikan.

Tidak hanya di sekolah interaksi dengan menggunakan media teknologi yang ada digunakan, ketika sudah pulang sekolah anak didik dapat memanfaatkannya untuk menanyakan pelajaran yang belum dipahami ataupun sebagai media curhat ketika anak didik sedang mengalami konflik, baik dengan teman, orangtua ataupun saudara.

Secara tidak langsung, selain memanfaatkan teknologi yang ada, guru mengajak daya kritis anak didik agar perkembangan teknologi yang serba mudah tersebut tidak hanya asal digunakan tetapi justru lebih memberikan kemanfaatan bagi dirinya. Begitupula manfaat yang didapatkan guru, guru pun lebih dekat dengan anak didik terutama memfilter ketika mengakses teknologi yang ada tersebut dengan ponsel pintar yang anak didik miliki.

Tidak hanya ketika mereka berada di sekolah tetapi pula ketika mereka sudah berada di rumah.Kehadiran teknologi yang ada tentunya membawa perubahan yang ada. Tetapi bukan berarti guru tidak mampu mengimbanginya.

*Penulis merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Elektronika Universitas Negeri Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 24 April 2024: Hujan Sedang

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 06:37 WIB

Advertisement

alt

Berikut Rangkaian Program Pilihan Keluarga Indonesia Paling di Hati, Hanya di MNCTV

Hiburan
| Selasa, 23 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement