Advertisement

OPINI: Menjawab Tantangan Era Data Science

Media Digital
Rabu, 15 Juli 2020 - 22:37 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Menjawab Tantangan Era Data Science A. Totok Budisantoso/Ist

Advertisement

Beberapa hari yang lalu, Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengadakan webinar yang mengangkat topik Eksplorasi dan Analisis Data dengan pakar Samiaji Sarosa.

Dipaparkan sedemikian masifnya pertumbuhan data terutama dalam dua dekade terakhir. Duduk perkaranya adalah bagaimana memanfaatkan data tersebut menjadi sumber daya yang memberikan kemanfaatan. Segunung data yang memiliki berbagai karakteristik tiada berarti tanpa pengolahan yang canggih. Dalam konteks memperoleh, mengolah dan menyajikan data itulah dibutuhkan data science.

Advertisement

Data science menjadi bidang baru yang trending untuk ini dan juga memiliki insight yang futuristik. Di Wikipedia, ilmu data ini didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang khusus mempelajari data, khususnya data kuantitatif , baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur dengan subjek bahasan proses data hingga cara mengubah data menjadi kesatuan informasi yang dapat dipahami semua orang.

Ilmu data merupakan kombinasi dari ilmu sains dan ilmu sosial di mana ilmu ekonomi dan turunannya menjadi pilar penyangga utamanya. Kalau boleh dirangkum, ilmu data ini pada dasarnya adalah ilmu “ngulir pikir’ rekayasa informasi. Rekayasa informasi berfokus pada ekstraksi data dan semua upaya untuk meningkatkan kualitas informasi tersebut untuk menjamin relevansi dalam membuat keputusan bisnis.

Mengulik insight utama dari data science ini, sangat jelas keterkaitan dengan bidang ilmu akuntansi dan auditing. Ilmu akuntansi pada dasarnya adalah bidang ilmu yang merekayasa informasi dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkaitan. Akuntansi berfokus pada rekayasa informasi keuangan dengan output informasi keuangan berupa laporan keuangan maupun laporan pendukung lainnya yang relevan dalam pengelolaan sebuah entitas bisnis.

Proses dan hasil yang dilakukan dalam akuntansi ini selanjutnya ditangkap oleh bidang ilmu auditing yang memiliki ide dasar meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan oleh proses akuntansi sehingga ada keyakinan yang lebih tinggi untuk menggunakan informasi keuangan dan akuntansi sebagai dasar pembuatan keputusan.

Data science tidak dapat dilepaskan dari realita big data dan konsekuensi pemanfaatannya. Konteksnya adalah proses menelusuri, membersihkan, mengubah dan membuat pemodelan informasi untuk tujuan tertentu. Bila dikaitkan dengan auditing misalnya, dengan tetap memegang pada standar audit yang berlaku, auditor harus melakukan identifikasi risiko, menguji pengendalian internal dan substantif dan akhirnya drafting akhir. Dalam rangkaian penyelesaian pekerjaan tersebut, big data bisa memberikan insight informasi yang akan menjamin bahwa pekerjaan audit mampu memberikan assurance yang lebih tinggi yang berarti kualitas informasi yang prima untuk para pengguna.

Misal, ketika melakukan evaluasi risiko klien, auditor akan dapat memperoleh informasi yang jauh lebih banyak dan komprehensif ketika sudah diolah. Informasi bisa lebih banyak dan komprehensif karena big data menyediakan berbagai informasi yang tidak hanya data internal entitas klien tetapi juga informasi lainnya yang relevan dengan entitas klien. Hanya saja perlu dicatat bahwa data tersebut masih cenderung data yang tidak rapi atau tidak terstruktur (messy/unstructured).

Dibutuhkanlah kemampuan untuk merapikan dan akhirnya mengekstraksi data tersebut menjadi relevan dalam penentuan risiko pengauditan. Ada banyak contoh lainnya yang kemudian menempatkan sisi strategis dari data science.

Ilmu tentang data ini bisa jadi membuka sebuah profesi baru yang memang sangat dibutuhkan. Sebuah disiplin akademis baru yang memberikan keunggulan. Dikatakan bahwa data science ini sangat unik karena tidak membutuhkan latar belakang pendidikan yang spesifik untuk mempelajarinya. Bahkan latar belakang komunikasi, psikologi dan sosiologi juga relevan dalam hal ini. Beberapa situs terkenal seperti Google misalnya sudah menyajikan bahwa data science atau ilmu data akan menjadi profesi paling hot dan sangat dibutuhkan dalam berbagai industri.

Apa manfaatnya bagi industri? Ilmu data menjadi sangat penting untuk memprediksi banyak hal di masa depan, terkait dengan produk maupun layanannya. Ilmu data bisa menjadi alat untuk menemukan solusi dan value proposition seiring dengan perubahan zaman dan teknologi.
Tentu saja ini memberi tantangan nyata sekaligus peluang yang luar biasa. Insight-nya jelas, secara individual kita harus siap dengan perubahan. Di tingkat korporasi, mungkin mati kalau tidak bisa menyesuaikan diri. Menjadi sebuah disiplin bahwa perusahaan harus selalu keep up dengan perubahan dunia digital.

Persaingan dan instrumennya ada di sana. Rangkaian rantai nilai bisnis harus adjust dengan perkembangan di dunia digital. Rupanya, dunia perguruan tinggi juga harus menyikapi ini dengan cepat dan tepat. Awalnya, webinar di kampus UAJY terkait data science ini menjadi pengantar untuk menawarkan mata kuliah baru sebagai bentuk respons positif terhadap perkembangan pesat yang terjadi. Mengingat betapa luas dampak dari menggelembungnya trafik informasi di dunia digital, terpikir untuk melakukan hal yang lebih radikal. Mungkin tidak cukup perkembangan itu ditanggapi dengan menawarkan mata kuliah baru.

Bahkan mungkin diperlukan sebuah program studi yang secara khusus dibangun untuk mendapatkan kemanfaatan optimal. Atau setidaknya program-program studi konvensional yang sudah ada didorong untuk bermetaforfosis menjadi program studi baru. Dibutuhkan pengetahuan dan skill dari berbagai bidang ilmu untuk merealisasikannya. Anda tertantang?

*Penulis A. Totok Budisantoso, dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Film Horor Gunakan Unsur Islam dalam Judul, MUI Sebut Simbol Agama Harus di Tempat yang Pas

Hiburan
| Selasa, 26 Maret 2024, 09:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement