Advertisement

Puasa Wujud Ketaatan & Menjaga Nikmat Sehat

Imaniar Ranti, Dosen Pendidikan Dokter, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Kamis, 21 April 2022 - 07:07 WIB
Maya Herawati
Puasa Wujud Ketaatan & Menjaga Nikmat Sehat Imaniar Ranti, Dosen Pendidikan Dokter, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Advertisement

Salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang telah mukalaf adalah puasa. Dalam Al Quran surah al-Baqarah: 183 telah dijelaskan tentang kewajiban puasa bagi setiap muslim.

Rasulullah SAW juga menyebutkan bahwa, “Islam dibangun di atas lima (tonggak), yaitu mentauhidkan (mengesakan) Allah, mendirikan salat, membayar zakat, berpuasa, dan Haji”.

Advertisement

Puasa di bulan Ramadan termasuk ibadah mahdhah yang wajib dilakukan oleh umat Islam. Segala bentuk perjuangan seorang muslim dalam menjalankan segala amalan ibadah di bulan Ramadan ini merupakan bentuk ketakwaan untuk meraih rida-Nya. Selain sebagai bentuk ketaatan dalam beribadah, ada makna lain dari berpuasa salah satunya untuk menjaga nikmat sehat dari Allah SWT.

Selama berpuasa berarti kita mengistirahatkan saluran pencernaan, yang berdasarkan hasil penelitian mampu meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan fungsi otak, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, pola makan sehat perlu kita terapkan saat berpuasa, agar bisa bermanfaat bagi kesehatan.

Tanpa disadari, saat berpuasa tubuh mengalami perubahan sesuai dengan lama waktu puasa untuk dapat menyerap nutrisi dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, hal ini membutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan jam. Penting untuk memilih makan yang bergizi, khususnya saat sahur. Menu sahur yang baik selama berpuasa seperti, asupan cairan yang cukup, mengonsumsi karbohidrat kompleks, komposisi nutrisi yang cukup, mengonsumsi buah dan sayuran, makan makanan yang kaya protein, dan makan makanan yang kaya zat besi.

Beberapa hal kesalahan saat sahur antara lain makan dengan porsi yang terlalu banyak, hal ini justru membebani kerja lambung dan usus. Setelah sahur juga disarankan tidak langsung tidur, paling cepat dua jam setelah makan walaupun masih merasakan kantuk karena asam lambung akan naik ke tenggorokan sehingga bisa menimbulkan sensasi perih dan terbakar di dada. Kesalahan lain yang juga kerap ditemui seperti minum air dalam jumlah banyak sekaligus. Hendaknya minumlah secara bertahap yaitu ketika bangun tidur dan sebelum makan, saat akan makan sahur, dan setelah makan sahur.

Konsumsi buah dan sayur yang memiliki kadar air yang tinggi juga membantu mencukupi kebutuhan cairan tubuh. Hal lain yang juga perlu dihindari adalah makan makanan manis saat sahur karena akan menyebabkan tubuh menjadi semakin lemas di siang hari.

Sumber glukosa (gula) yang baik bagi tubuh adalah berupa karbohidrat kompleks seperti, nasi merah, oatmeal, roti gandum, dan kentang. Asupan gula sebaiknya dibatasi sebanyak enam sampai sembilan sendok teh atau sekitar 25-36 gram gula setiap hari. Ukuran ini sudah termasuk dengan jenis pemanis lainnya seperti madu, sirup, dan juga sukrosa. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka kita akan lebih siap dalam memenuhi bekal nutrisi agar puasa kita lebih sehat sehingga bisa menunaikan ibadah lainnya di bulan Ramadan dengan lebih semangat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat

Bantul
| Selasa, 03 Desember 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024

Hiburan
| Senin, 02 Desember 2024, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement