Advertisement

OPINI: Tacit Knowledge dan Lingkungan Sekitar

Parjiyati, Mahasiswa S2 Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta
Senin, 30 Mei 2022 - 06:07 WIB
Maya Herawati
OPINI: Tacit Knowledge dan Lingkungan Sekitar Ilustrasi dunia kerja (Freepik)

Advertisement

Mungkin bagi sebagian orang, terdengar asing di telinga. Tacit knowledge merupakan suatu pengetahuan yang masih sulit ditulis atau dijabarkan dalam kata-kata. Kita paham maksudnya mungkin, namun tidak mudah untuk disampaikan melalui kata-kata itu sendiri. Jadi, masih dalam pikiran sehingga membutuhkan media untuk menyampaikannya. Dari tacit knowledge tersebut kemudian dapat dikembangkan menjadi sebuah teori. Tacit knowledge dapat kita temui di lingkungan sekitar kita. Seperti pengalaman dan atau intuisi seseorang misalnya. Tacit knowledge dapat direfleksikan dan melalui proses dialog dapat menghasilkan suatu teori.

Waktu itu saya pernah bekerja di sebuah perusahaan di kota Bogor. Saya bekerja sebagai operator mesin rajut. Saya sedang bekerja seperti biasa. Namun, tiba-tiba saya merasa ada perasaan aneh. Bukan perasaan jatuh cinta ya! Itu semacam “feeling” ada sesuatu dengan mesin saya. Dan ternyata ada sesuatu di sana. Ada masalah dengan mesinnya. Itu adalah salah satu gambaran sederhananya. Ada seorang pemimpin yang pandai mengelola usahanya dengan baik. Setiap wirausaha tentu kebanyakan dari mereka memiliki warna masing-masing dalam mengelola usahanya juga. Bagi sebagian orang, tentu juga akan merasakan hal yang sama ketika mereka bekerja dalam bidangnya masing-masing. Baik itu seorang karyawan, wirausaha, maupun bidang lainnya.

Advertisement

Bicara Banyak?

Selain itu, saya juga pernah berdialog dengan teman saya. Sebut saja dia dengan inisial S. Dia begitu menarik perhatian saya. Ketika dia menawarkan jasa dalam usahanya. Sebagai seorang mahasiswa, saya cukup tertarik dengan caranya. Dia yang memiliki riwayat pendidikan yang tidak begitu tinggi, namun memiliki keahlian seperti itu. Dia cukup bagus dalam memasarkan usahanya. Bahkan mungkin saya belum tentu berani seperti itu.

Saya mengatakan, “Anda begitu lancar dalam memasarkan usaha Anda”.

Kami berdialog dan juga dia menjelaskan bahwa dia sering juga berdialog dengan konsumen lain dan orang-orang sekitar. Dari hal tersebut, dia mendapatkan pengalamannya dan bisa seperti sekarang. Sharing informasi satu sama lain.

“Saya bisa lancar dalam menawarkan usaha saya, ya seperti ini. Kalau saya banyak bicara ya seperti ini Mbak. Ya beda, kalau dibandingkan mbak mungkin bisa lebih bijak daripada saya.”

“Iya, tapi mas bisa seperti itu, saya belum tentu berani seperti itu, belum tentu lancar seperti mas”.

Teman saya yang lain menjawab, “Setiap orang diberi bakat masing-masing. Setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing”.

Dari dialog tersebut, satu hal yang dapat saya ambil terutama dalam hal pengetahuan. Tidak peduli pendidikan apa pun yang sudah mereka tempuh, setiap orang bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari mana saja baik itu formal maupun nonformal.

Bagi mereka yang tidak bisa mendapatkan pendidikan formal, tetap semangat dalam menambah ilmu dan pengetahuan. Ilmu dan pengetahuan bisa didapat di mana saja, di lingkungan pertemanan, keluarga, masyarakat dan lain-lain.

Bagi yang diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi ya tetap semangat dan jangan pernah lelah berbagi ilmu dan pengetahuan yang baik kepada orang lain.

Main Saham?

Saya pernah berdialog dengan teman saya. Dia berinvestasi dengan saham di perusahaan-perusahaan terbuka. Saya hanya sebatas tahu dan tidak melakukan investasi berupa saham. Dari situ saya bertanya kepadanya. Sebut saja dengan inisial K.

Saya bertanya, “Mas main saham?”

“Iya mbak, baru mulai, masih belajar juga.”

Kemudian saya bertanya lagi. “Saya hanya sebatas tahu saja tentang itu, bagaimana mas terkait investasi ini?”

“Saya tertarik dengan hal tersebut, lalu saya berusaha mempelajari itu mbak. Saya juga belajar dari orang dan sumber-sumber yang berpengalaman sebelumnya. Saya baca dari sumber artikel, video di Youtube dan lainnya yang bisa menambah pengetahuan dan wawasan saya terkait dengan hal tersebut.”

Dari dialog tersebut kita skip dulu tentang saham ya, mungkin lain waktu karena ini dilihat dari sisi manajemen pengetahuannya. Di sini saya melihat bahwa ilmu itu bisa kita dapat di mana saja. Dari orang yang sudah berpengalaman sebelumnya atau bisa juga dari media. Dan yang pasti selalu berusaha dan tetap tidak lelah untuk belajar dan belajar.

Semangatnya yang membuat saya tertarik. Itu adalah gambaran sederhana di lingkungan sekitar kita. Mungkin ada dari kalian yang memiliki pengalaman lain juga tentunya.

Dari beberapa gambaran tersebut, dapat kita ketahui bahwa tacit knowledge itu bisa didapat dari siapa saja dan di mana saja. Bahkan terkadang orang yang beranggapan mereka biasa saja, namun dapat membuat decak kagum orang lain. Setiap orang itu unik. Mereka mempunyai warna masing-masing. Tetap semangat menjalani hari ya.

Salam dan bahagia.



 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pertobatan Ekologis dan Persoalan Sampah Jadi Topik Peragaan Jalan Salib di Gereja Ini

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:27 WIB

Advertisement

alt

Rela, Ungkapan Some Island tentang Kelam, Ikhlas dan Perpisahan

Hiburan
| Jum'at, 29 Maret 2024, 09:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement