Advertisement

OPINI: Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi

I Putu Sugiartha Sanjaya, Dosen Departemen Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kamis, 25 Agustus 2022 - 07:07 WIB
Maya Herawati
OPINI: Akuntansi dan Laporan Keuangan Koperasi I Putu Sugiartha Sanjaya, Dosen Departemen Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Advertisement

Koperasi sebagai  tiang tengah atau sering disebut sebagai sokoguru perekonomian nasional. Ini berarti koperasi sebagai lembaga yang berperan sangat penting dalam perkonomian Indonesia. Banyak koperasi yang berhasil sehingga aset koperasi bisa mencapai 100 miliar rupiah sampai 10 triliun.

Koperasi ini mempunyai dampak positif bagi perekonomian Indonesia seperti Kospin Jasa Pekalongan di Jawa Tengah, Koperasi Kredit Lantang Tipo di Sanggau Kalimantan Barat,  KSPPS UGT Sidogiri di Pasuruan Jawa Timur,  Koperasi Telekomunikasi Selular Jakarta dan lain-lain. Akan tetapi, ada juga koperasi yang gagal sampai-sampai koperasi ini gagal memenuhi kewajibannya kepada anggotanya.

Advertisement

Koperasi yang gagal  disebabkan karena masalah pengelolaan koperasi yang tidak berjalan sebagaimana mestinya. Dana yang sudah dikumpulkan dari para anggota baik melalui simpanan pokok, wajib, dan sukarela tidak bertumbuh dan berkembang sehingga menjadi kerugian bagi para anggota.

Sisa Hasil Usaha (SHU) tidak berhasil diberikan kepada anggota padahal SHU ini adalah menjadi harapan besar bagi anggota koperasi. Dana yang berhasil dikumpulkan oleh koperasi dari para anggota  lenyap begitu saja karena koperasi tidak berjalan efektif. Terkadang, pada saat pendirian koperasi begitu semangat dan bahkan dipublikasi serta diresmikan oleh pejabat pemerintah setingkat Bupati atau pejabat lainnya.

Salah satu penyebab kegagalan dalam pengelolaan koperasi dapat disebabkan oleh tidak tersedianya laporan keuangan yang handal atau wajar untuk bisa memberikan gambaran atau informasi kondisi keuangan koperasi di masa sekarang dan prediksi kondisi keuangan koperasi di masa depan. Laporan keuangan yang dihasilkan dari akuntansi adalah informasi keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai untuk mengambil keputusan ekonomi maupun nonekonomi.

Bagi pihak intern koperasi, informasi keuangan dapat digunakan untuk membuat perencanaan, penyusunan program, penganggaran, dan pelaksanaan serta evaluasi. Informasi keuangan ini sangatlah penting karena apa yang dikerjakan selama satu periode akan terekam dan terinformasikan dalam laporan keuangan. Tentu laporan keuangan yang dihasilkan harus mengikuti standar akuntansi yang harus diacu. Tidak bisa menyusun laporan keuangan hanya copy paste dari laporan keuangan koperasi lain atau lembaga lain.

Ada suatu kasus sebut saja Koperasi X yang ada di daerah Kulonprogo. Koperasi ini membuat laporan keuangan tetapi akun-akun (rekening) yang dilaporkan banyak salah tempat dan banyak salah dalam pengukuran. Hal ini secara jelas laporan keuangan yang disusun pasti tidak memberi manfaat. Informasi ini justru menyesatkan bagi para pengunanya untuk membuat keputusan. Akibatnya adalah pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para penggunanya juga salah.

Hal ini disebabkan karena koperasi X tidak mempunyai pengurus dan staf yang mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi yang cukup untuk bisa menyusun laporan keuangan. Laporan ini disusun oleh seorang sarjana Srata 1 tetapi tidak pernah belajar akuntansi. Berdasarkan laporan keuangan yang disusun nampak sekali ia tidak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang akuntansi.

Penyusunan laporan keuangan ini nampaknya dipaksakan karena laporan tersebut harus segera tersedia untuk memenuhi kebutuhan Rapat Akhir Tahun (RAT). Sangat nampak laporan keuangan yang disusun tidak mengikuti  kaidah umum dan benar dalam akuntansi.

Di samping itu, koperasi X memanfaatkan salah satu pengurusnya yang sudah bergelar sarjana tersebut adalah pertimbangan ekonomi yaitu pembuatan laporan keuangan dengan biaya seminimal mungkin atau bahkan tidak ada biaya.

Untuk mengatasi hal tersebut adalah beberapa solusi yang dapat ditawarkan. Pertama, koperasi dapat merekrut anggota yang mempunyai pengalaman dan belajar akuntansi. Dalam hal ini, lulusan SMAK jurusan akuntansi atau lulusan SMA jurusan sosial. Para lulusan ini mempunyai kemampuan yang cukup untuk membuat laporan keuangan.

Lulusan SMAK telah dibekali mata pelajaran berkaitan dengan dasar program keahlian yang mana di dalamnya ada mata pelajaran akuntansi dasar. Lulusan SMAK juga belajar tentang akuntansi keuangan, praktikum akuntansi, dan komputer akuntansi dalam kelompok kompetensi keahlian. Lulusan SMA juga belajar akuntansi dasar. Secara kompetensi untuk membuat laporan keuangan mereka sudah cukup layak hanya saja mereka perlu membaca regulasi di koperasi. Kedua, koperasi dapat meminta bantuan ke perguruan tinggi untuk meminta pendampingan dan bimbingan dari dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi tersebut. Pendampingan ini juga menjadi sangat penting bagi perguruan tinggi untuk mewujudkan salah satu dharma dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat. Dosen dan mahasiswa yang ditugaskan dalam pendampingan ini akan memberikan penjelasan konsep dan latihan-latihan kepada staf atau pengurus yang ditugaskan untuk membuat laporan keuangan akuntansi.

Tahun pertama, dosen dan mahasiswa akan membantu koperasi untuk membuat laporan keuangan. Tahun kedua, staf atau pengurus koperasi akan membuat laporan keuangan bersama dosen dan mahasiswa yang bertugas melakukan pengabdian. Tahun ketiga, laporan keuangan koperasi sudah dapat disusun oleh staf atau pengurus di koperasi dan diriviu oleh dosen dan mahasiswa. Waktu ini bisa diperpendek dengan membuat laporan keuangan setiap triwulan. Laporan keuangan triwulan keempat sudah bisa disusun oleh staf atau pengurus koperasi dan diriviu oleh tim pengabdian pada masyarakat dari perguruan tinggi yang mendampingi. Ketiga, dinas koperasi dapat memberi pelatihan secara periodik dan ada staf dari dinas koperasi yang memberi pendampingan.

Kinerja Dosen

Dari ketiga cara untuk mengatasi keterbatasan sumber daya manusia yang ada di koperasi berkaitan dengan akuntansi, cara yang kedua adalah cara yang paling mudah dan sederhana serta tepat. Hal ini karena ada beberapa alasan sebagai berikut.

Pertama, dosen di perguruan tinggi mempunyai kewajiban dalam laporan kinerja dosen untuk melakukan pengabdian. Kedua, mobilitas dosen dan mahasiswa untuk memberi pendampingan dapat difasilitasi oleh perguruan tinggi melalui pengajuan proposal pengabdian kepada perguruan tinggi.

Ketiga, hasil kunjungan lapangan yang dilakukan oleh dosen dapat memunculkan ide penelitian berkaitan dengan pengembangan sistem akuntansi koperasi berbasis teknologi informatika. Keempat, hasil pengabdian ini dapat dipublikasi di media masa atau di jurnal ilmiah. Keempat pendampingan yang dilakukan dapat menyesuaikan waktu yang longgar yang dimiliki oleh staf atau pengurus yang mengurus bagian akuntansi di koperasi.

Kelima, turunan dari kegiatan pengabdian ini akan terus berkembang dan berlanjut kepada pendamping pajak yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi. Keenam, koperasi dapat memangkas jarak tempuh dengan menghubungi perguruan tinggi terdekat yang mempunyai program studi akuntansi.

Silakan koperasi memanfaatkan sumber daya yang ada di perguruan tinggi dengan cara kerja sama dengan perguruan tinggi yang mempunyai departemen akuntansi. Ini adalah biaya yang sangat murah bagi koperasi untuk mendapatkan pendampingan dan penguatan pada sumber daya manusia. Dengan demikian, kendala dan keterbatasan untuk membuat laporan keuangan koperasi yang wajar dapat terpenuhi sehingga koperasi bisa berjalan efektif.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penyair Joko Pinurbo Wafat, Jenazah Disemayamkan di PUKJ Bantul

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement