Advertisement

OPINI: Agama Green

Media Digital
Selasa, 31 Januari 2023 - 10:47 WIB
Sunartono
OPINI: Agama Green Dr. M. Nurdin Zuhd, S.Th.I., M.S.I. - Istimewa.

Advertisement

Oleh: Dr. M. Nurdin Zuhd, S.Th.I., M.S.I (Dosen Universitas Aisyiyah Yogyakarta)

Saat ini dunia bukan hanya sedang menghadapi krisis kesehatan dan ekonomi global akibat Pandemi Covid-19 dan perang antara Rusia vs Ukraina, namun juga sedang menghadapi ancaman bencana global yang tidak kalah serius dan mengerikan, yaitu perubahan iklim global. Acaman perubahan iklim global adalah fakta tidak terbantahkan. Perubahan iklim berdampak sangat luas bagi kehidupan dunia, seperti kuantitas dan kualitas air, kesehatan, hutan, habitat, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir. Setiap hari media selalu dihiasi dengan berita-berita tentang bencana alam yang telah terjadi di belahan negeri, mulai dari gempa bumi, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan lain-lainnya. Belum lagi bencana moral seperti korupsi, pembunuhan, perzinahan, KDRT, narkoba dan obat-obtan terlarang, miras dan lain-lainya.

Advertisement

Mengapa hal ini bisa terjadi? Jawabannya tidak lain dan tidak bukan karena ulah tangan manusia-manusia yang serakah. Manusia-manasia yang rakus dan tamak akan dunia. Perlu ditegaskan bahwa bumi ini bukan milik kita, melainkan kitalah yang sedang meminjam bumi ini dari anak cucu kita. Karena kita meminjam, maka suatu hari nanti harus dikembalikan kepada pemiliknya dalam keadaan yang baik, bahkan jika bisa dikembalikan dalam keadaan yang jauh lebih baik sebagai wujud terimakasih karena telah diberi pinjaman. Tidak ada yang mampu menjaga dan merawat bumi ini kecuali manusia itu sendiri. Namun faktanya justru manusia itu sendiri yang merusaknya. Sebab itu penting kiranya kita menengok kembali hakikat dan tujuan diciptakannya manusia.

Kedudukan Manusia

Peran dan tanggung jawab manusia di muka bumi telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an, yaitu sebagai Abdullah (hamba Allah) dan Khalifatullah (wakil Allah). Sebagai Abdullah, peran dan kedudukan manusia telah dijelaskan di dalam Surat Adz-Dzaariyaat [51] ayat 56. Tugas manusia sebagai abdullah merupakan realisasi dari mengemban amanah Allah swt. yaitu selalu taat, tunduk dan patuh atas segala perintah dan menjauhi semua laranganNya.

Sebagai abdullah manusia memiliki kewajiban untuk beribadah, tunduk dan patuh hanya kepada Allah swt. baik dalam pengertian sempit, yaitu menegakkan ibadah-ibadah mahdhah (shalat lima waktu, puasa Ramadhan, zakat, haji dan lainnya), maupun dalam arti yang lebih luas yaitu melaksanakan semua aktivitas, termasuk bermuamalah duniawiah (hubungannya dengan sesama manusia dan dengan alam lingkungan) semata-mata hanya untuk mencari dan mengharapkan keridhaan Allah swt.

Sedangkan kedudukan dan peran manusia sebagai khalifatullah telah dijelaskan di dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 30. Kata khaliifah dibentuk dari kata khilaafah yang berarti niyaabah yaitu menggantikan atau mewakili pihak lain. Dari pengertian ini, dapat dipahami bahwa khalifatullah adalah wakil Allah (Tafsir At-Tanwir: 148). Dengan demikian peran manusia sebagai khalifatullah adalah menjaga dan memakmurkan bumi. Sebagaimana Ketuhanan-Nya, yaitu Al-Hafidz (menjaga), Al-Wakiil (memelihara) dan Al-Wallyy (melindungi). Sebagai Khalifatullah di muka bumi, manusia wajib menjaga bumi dari semua hal yang dapat mendatangkan kerusakan; seperti eksploitasi alam secara berlebihan, penggundulan hutan, membuang sampah sembarangan dan lain-lainnya. Sebagai Khalifatullah manusia harus berusaha untuk mengolah dan membudidayakan bumi untuk kesejahtraan umat manusia dan memelihara serta menjaga kelestariannya. Jangan sampai bumi hanya dikuasai dan dinikmati oleh segelintir orang yang serakah dan merusaknya. 

Al-Qur’an telah menegaskan bahwa kerusakan yang terjadi di muka bumi, baik di darat maupun di laut, disebabkan oleh ulah tangan manusia itu sendiri (QS. Ar-Rum [30]: 41). Padahal Allah swt. telah melarang kita untuk berbuat kerusakan di bumi (QS. Al-Baqarah [2]: 11-12). Kerusakan yang diakibatkan oleh ulah tangan manusia menyebabkan kerusakan yang justru jauh lebih besar jika dibandingkan kerusakan yang diakibatkan dari bencana alam.  Jika hari ini ada manusia yang enggan memakmurkan bumi, malah merusak dan mencemarinya berarti dia keluar dari tujuan diciptakannya manusia, yaitu wakil Allah di muka bumi. Sebagai wakil Allah, hendaknya manusia mampu menampilkan sifat-sifat terpuji sebagaimana sifat-sifat yang melekat pada Tuhan, yaitu menjaga, merawat dan memelihara. Bukan malah sebaliknya.

Membumikan Agama

Agama Islam diturunkan tidak lain adalah untuk rahmatan lil alamin. Makna terhadap rahmatan lil alamin ini harus dibumikan, bahwa agama Islam membawa misi cinta, kasih sayang, perdamaian dan kebaikan, bukan hanya untuk manusia semata, namun juga untuk alam dunia. Orang yang beriman hendaknya mampu menampilkan diri sebagai manusia yang bukan hanya ramah terhadap manusia saja, namun juga ramah terhadap alam dunia yang ditempatinya. Jika manusia tidak ramah terhadap alam dunia, maka alam dunia juga tidak akan ramah kepada manusia. Jangan pernah salahkan alam dunia jika ia telah murka dengan mengirimkan gempa bumi, banjir dan tanah longsor. Jangan-jangan selama ini manusialah yang tidak ramah terhadap alam dunia.

Kerusakan yang telah terjadi, baik di darat maupun di lautan adalah akibat manusia tidak mampu mengimplementasikan Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. Selama ini masih banyak pemeluk agama yang hanya menjadikan agama sebagai rutinitas ibadah harian semata, tanpa menghayati dan mengimplementasikan dalam kehidupan nyata. Jika nilai-nilai rahmatan lil alamin dapat diimplementasikan dan menjadi prinsip-prinsip dalam menjalani kehidupan, niscaya kerusakan yang ada di darat maupun di lautan dapat dikendalikan. Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan, kecuali kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Bus Damri Hari Ini, Cek Lokasi dan Tarifnya di Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 04:37 WIB

Advertisement

alt

Dipanggil Teman oleh Bocah Berusia 2 Tahun, Beyonce Kirim Bunga Cantik Ini

Hiburan
| Kamis, 25 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement