Advertisement

Mencari Makna Zuhud di Balik Perintah Puasa Ramadan

Rahmah, Dosen Ilmu Keperawatan PSIK FKIK UMY
Senin, 27 Maret 2023 - 06:07 WIB
Maya Herawati
Mencari Makna Zuhud di Balik Perintah Puasa Ramadan Rahmah, Dosen Ilmu Keperawatan PSIK FKIK UMY

Advertisement

Perintah puasa di wajibkan Allah bagi orang-orang beriman sejak tahun ke 2 hijriah dan itu tertera dalam Al-Qur’an QS Al-Baqaroh ayat 183. Perintah puasa ini hanya ditujukan kepada orang-orang beriman, karena puasa Ramadan sangat erat kaitannya dengan Allah SWT. Berbeda dengan ibadah yang lainnya seperti salat, zakat dan pergi haji karena tidak ada yang bisa mengetahui apakah seseorang menjalankan puasa atau tidak selain dirinya dan Allah SWT.

Setiap perintah dari Allah SWT tidak  ada yang mengandung kesia-siaan, pasti banyak hikmah dan manfaat di balik semua perintah Alah SWT salah satunya adalah ibadah puasa Ramadan yang Allah wajibkan kepada orang-orang beriman. Allah memerintahkan untuk berpuasa dari terbit fajar sampai terbenam matahari, tidak hanya menahan diri dari makan dan minum serta dari hal-hal yang membatalkan puasa, akan tetapi juga dari  hal-hal yang sifatnya sia-sia baik perkataan maupun perbuatan. Ketika orang beriman sudah terlatih dan terbiasa dalam menahan hawa nafsu yang bersifat keduniaan yang dipraktekan selama sebulan menjalani ibadah puasa Ramadan, bagaimana menahan sesuatu yang halal akan tetapi menjadi haram karena perintah Allah SWT, insyaallah hasilnya adalah jangankan menahan diri dari yang haram bahkan dari yang halal pun orang beriman akan mampu karena semata-mata mengikuti dan taat akan perintah Allah SWT.

Advertisement

Jika direnungkan lebih jauh dan lebih dalam, sejatinya pembelajaran menahan hawa nafsu dapat membentuk sebuah karakter atau penanaman sifat zuhud dalam diri orang-orang beriman. Sifat zuhud sendiri adalah membuang rasa cinta berlebihan terhadap dunia dan seisinya dari dalam hati. Dunia hanya diletakkan di tangan bukan di dalam hati dan dunia bukan merupakan tujuan. Sehingga manusia tidak akan menghalalkan atau menempuh segala cara untuk mendapatkan hal-hal yang bersifat duniawi dan tidak akan terlalu kecewa dan sedih jika terlepas dari genggaman.

Banyak kebaikan yang lahir dari sifat zuhud. Ketika manusia memiliki sifat zuhud, dia akan menjauh dari sifat kikir, sombong dan serakah. Sehingga tidak ada lagi pejabat negara yang notabene beragama Islam pamer kekayaan dan sampai melakukan tindakan korupsi yang sangat merugikan bangsa dan negara. Sejatinya jika orang–orang beriman bersungguh-sungguh dalam menjalankan kewajiban melaksanakan ibadah puasa serta memahami hikmah di balik perintah puasa, dapat menjadi solusi terhadap masalah-masalah yang terjadi saat ini, kekhawatiran terhadap harta benda, cinta dunia dan takut akan kematian.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat

Bantul
| Selasa, 03 Desember 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024

Hiburan
| Senin, 02 Desember 2024, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement