Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Mencapai Target Terbaik Ibadah Puasa Ramadan

Titis Wisnu Wijaya, Dosen Teknologi Informasi UMY
Rabu, 29 Maret 2023 - 02:52 WIB
Nugroho Nurcahyo
HIKMAH RAMADAN: Mencapai Target Terbaik Ibadah Puasa Ramadan Titis Wisnu Wijaya, Dosen Teknologi Informasi UMY. - Istimewa

Advertisement

Perintah dan seruan melaksanakan ibadah puasa di dalam Al–Qur’an dimulai dengan panggilan khusus untuk orang-orang yang beriman, “Yaa ayyuhalladziina aamanu…”. Panggilan ini menunjukkan kedekatan dan kecintaan Allah SWT kepada kita sebagai orang beriman.

Ketika Allah SWT memanggil kita secara khusus dengan sebutan langsung, maka kita yang dipanggil akan merasakan adanya getaran cinta dan kasih-Nya yang kemudian membuat kita mudah menerima isi seruan yang disampaikan. Inilah suasana jiwa yang penting kita hidupkan saat mendengar perintah melaksanakan puasa Ramadan dalam firman Allah (QS. Al - Baqarah:183).

Advertisement

Dalam ihwal ini, terdapat tiga target yang perlu dicapai selama menjalankan ibadah puasa Ramadan antara lain; Pertama, memperkuat hubungan dengan Allah Azza Wa Jalla (taqwiyatus Shilah billah). Puasa melatih untuk lebih dekat dengan Allah. Puasa pada dasarnya adalah ibadah hati yang menjadikan kita lebih tunduk dan patuh kepada-Nya. Hati yang dekat dengan Allah akan selalu merasa diawasi langsung oleh Allah SWT, sehingga dalam menjalani kehidupan tidak menyimpang dari ketentuan Allah, dan itulah yang menyebabkan hidup menjadi nyaman, tentram dan damai. Dengan demikian, rasa syukur akan selalu tersemat di dalam hati dan terucap melalui lisan kita.

Target kedua, yaitu memperkuat akidah di dalam hati (quwwatul ‘aqidah). Orang yang bertaqwa merupakan cerminan dari akidah. Melalui puasa, akidah kita akan lebih kuat. Dan dari kekuatan akidah atau keyakinan kita itulah, ketakwaan kita pun akan meningkat.

Target terakhir, adalah menguatkan jiwa yang tabah (quwwatuts tsabaat). Ketabahan merupakan sesuatu yang harus kita miliki. Ketabahan tidak akan pernah muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba. Perlu adanya pemahaman dan pembiasaan untuk mendapatkannya. Puasa Ramadan dapat menjadi sebuah sarana untuk melatih ketabahan. Nyatanya, ketika berpuasa kita menjadi lebih mampu dan kuat dalam menjalankan perintah dan mempertahankan kebenaran yang datang dari Allah Jalla Jalaluhu, meski dalam kondisi haus, lapar, letih dan lesu. Oleh karenanya, puasa di bulan Ramadan dapat membentuk kekuatan kita untuk tabah, tangguh, dan tetap berada di dalam jalan kebaikan, jalan yang menghidupkan nilai-nilai Islam di masyarakat. Target selama Ramadan di atas dapat mencetak manusia sebagai pemimpin yang berhasil dalam lingkup keluarga maupun masyarakat secara luas. (Titis Wisnu Wijaya, Dosen Teknologi Informasi UMY)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pilkada 2024: Jagoan PDIP Menang di Gunungkidul, Sleman, dan Kota Jogja, Begini Kata Pengamat

Bantul
| Selasa, 03 Desember 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Ernest Prakasa Sempat Ragu Bawa Drakor Versi Indonesia CTSDK ke JAFF 2024

Hiburan
| Senin, 02 Desember 2024, 10:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement