Advertisement

OPINI: Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Bulan Ramadan

Restu Faizah
Senin, 10 April 2023 - 06:17 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Merdeka Belajar Kampus Merdeka di Bulan Ramadan Restu Faizah - Ist

Advertisement

Restu Faizah
Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik UMY

Sejak ditetapkannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh pemerintah, maka semua institusi pendidikan wajib menyesuaikan kurikulumnya dengan tambahan kurikulum MBKM. Pada tingkat perguruan tinggi, mahasiswa sangat antusias mengikuti program MBKM ini, karena nilai MBKM dapat dikonversi dengan SKS mata kuliah selama 1 semester hingga 20 SKS.

Advertisement

Dalam hal ini, pemerintah konsisten dengan menciptakan kantong-kantong magang yang dapat diikuti oleh semua mahasiswa, sehingga kampus-kampus yang belum siap dengan kerjasama MBKM dapat mengikutsertakan mahasiswanya pada program pemerintah tersebut.

Jauh sebelum pemerintah menetapkan program MBKM, ternyata Islam sudah terlebih dahulu memiliki program MBKM selama satu bulan penuh, yaitu bulan Ramadan. MBKM yang ditetapkan pemerintah memiliki 8 bentuk kegiatan, seperti pertukaran pelajar, magang, penelitian, asistensi mengajar, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, studi independent, dan KKN tematik. Hebatnya, semua bentuk kegiatan tersebut ada pada bulan Ramadan.

Proyek kemanusiaan tercermin pada kegiatan sosial yang menonjol di bulan Ramadhan, seperti memberi buka, bakti sosial, infak dan sedekah. Bahkan sebagian besar manusia mengalami peningkatan jumlah interaksi dengan tetangga dan masyarakat sekitarnya yang bagaikan KKN tematik bagi kaum muslimin. Giat ekonomi di bulan Ramadan juga terlihat lebih tinggi dibandingkan 11 bulan lainnya, sehingga banyak ditemui pedagang yang hanya berjualan di bulan Ramadhan saja. Hal ini merupakan praktik kewirausahaan yang merupakan bagian dari MBKM. Tidak hanya di bidang ekonomi, tapi di bidang lain juga bermunculan kegiatan-kegiatan yang hanya dilaksanakan di bulan Ramadhan saja, seperti asistensi mengajar dalam hal bacaan Al-Qur’an, pertukaran pelajar masjid satu dengan yang lainnya, kursus singkat sebagaimana studi independent, magang sebagai santri khusus bulan Ramadhan, serta riset selama satu bulan dengan kajian khusus tafsir, sirah nabawiyah, dll.

Hikmah dan pelajaran di bulan Ramadhan sungguh tidak terhitung jumlahnya. Pun kenikmatan-kenikmatan yang tidak dapat diperoleh kecuali pada bulan Ramadhan. Pantas nabi Muhammad SAW bersabda: “Seandainya hamba-hamba Allah mengetahui apa yang ada pada bulan Ramadhan, pastilah mereka akan berharap bulan Ramadhan sepanjang tahun (HR. Tabrani, Ibnu Huzaimah, dan Baihaqi).

Di akhir Ramadan, kaum muslimin akan mendapatkan berbagai peningkatan kompetensi yang akan menjadi bekal hidup selanjutnya. Jika setiap bulan Ramadan umat Islam mengalami peningkatan kompetensi, maka semakin hari, kondisi umat Islam akan semakin baik, atau semakin menuju kepada derajat taqwa, sebagaimana telah disebutkan dalam QS. Al Baqarah, ayat 183.
Derajat takwa akan diraih pada bulan Ramadan, dikarenakan konversi pahala amal yang diserikan Allah berlipat ganda. Pahala amal sunnah akan dikonversi sebagaimana amalan wajib, sedangkan pahala amalan wajib dilipatgandakan 70 kali lipat, lebih dari sekedar MBKM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Lima Kdrama yang Dinanti pada 2025

Hiburan
| Kamis, 25 April 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement