Advertisement
HIKMAH RAMADAN: Makna Hari Raya Idulfitri bagi Umat Islam

Advertisement
Lebaran atau Idulfitri merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim karena dapat bersilaturahmi dengan keluarga. Selain menjadi sarana untuk silaturahmi, Idulfitri dapat dimaknai sebagai hari kembali kepada kesucian dan kebersihan dari berbagai kesalahan dan dosa. Ada beberapa makna Idulfitri bagi umat muslim.
Pertama, bermakna hari menuju kemenangan. Sebagai hari kemenangan dapat dirasakan oleh umat muslim yang telah melakukan perjuangan puasa selama sebulan dan berhasil menyelesaikannya. Dalam mencapai kemenangan tentu akan diikuti dengan berbagai pengorbanan dan usaha yang harus dilakukan. Begitu pula dengan kemenangan dalam mencapai Idulfitri.
Setelah menjalankan ibadah puasa secara penuh dan meninggalkan berbagai hal yang dilarang, maka dapat dimaknai telah meraih kemenangan. Idulfitri berasal dari Bahasa Arab yang berarti kembali. Selain itu ada juga yang memaknai sebagai kebiasaan. Hal tersebut karena sudah menjadi kebiasaan masyarakat dan menyatu dengan budaya yang secara terus menerus dilakukan. Sedangkan kata “fitri” dapat diartikan suci dan bersih dari segala dosa, kesalahan/kemenangan.
Kedua, Idulfitri bermakna realisasi kesyukuran manusia. Momentum Lebaran disambut dengan suka cita oleh masyarakat muslim. Tidak mengherankan, karena Hari Raya Idulfitri memberikan makna yang mendalam bagi setiap orang. Hal itu didukung dengan penyelesaian puasa selama sebulan penuh, yang akan berimplikasi terhadap perubahan dalam diri seorang muslim.
Menahan diri dari rasa lapar, haus serta amarah dan hawa nafsu selama Ramadan. Waktu sebulan menjadi kesempatan istimewa bagi umat muslim untuk introspeksi diri pribadi. Beberapa dinamika di luar kebiasaan yang dilakukan sehari-hari akan mungkin tidak selalu lancar dan sesuai yang diinginkan.
Dengan adanya Lebaran, membuat seseorang bersyukur dengan segala kondisi yang terjadi karena dinamika yang dialami menumbuhkan rasa untuk saling menghargai dan peduli terhadap sesama.
Ketiga, bermakna hari meraih kemenangan. Ungkapan kembali kepada kesucian dapat dimaknai dengan kembalinya seseorang kepada kebersihan secara fisik dan nonfisik. Lebaran dapat menjadi sarana masyarakat muslim untuk mengakui kesalahan dan saling memaafkan. Kebiasaan yang ada di Indonesia momentum untuk saling memaafkan dimulai dari yang berusia muda kepada yang lebih tua atau anak kepada orang tua kemudian kepada seluruh keluarga dan para sahabat.
Meskipun saling memaafkan dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tetapi untuk saling memberi maaf pada saat Lebaran akan dapat memberikan makna yang lebih dalam.
Momen saling memaafkan dapat menjadi perantara dalam rangka membersihkan hati dari berbagai perasaan sakit hati dan dendam sehingga hubungan selanjutnya akan terasa lebih nyaman.
Keempat, Idulftri bermakna meleburkan kesalahan dan dosa. Idul Fitri dapat meleburkan kesalahan dan dosa yang dilakukan. Lebur dari bahasa Jawa yang berarti seseorang yang terlepas dari segala kemaksiatan. Kemaksiatan yang dilakukan kepada sesama dapat diartikan kesalahan sedangkan kemaksiatan kepada Allah dapat diartikan perbuatan dosa.
Sehingga hari raya atau Lebaran berarti bersih dari kesalahan yang diperbuat kepada manusia karena telah dimaafkan dan suci dari dosa kepada Allah karena mendapatkan ampunan. (**)
Sutrisno
Dosen Ekonomi Syariah UMY
BACA JUGA: Laptop Harga 6 Jutaan Terbaik, Mulai Axioo Mybook Hingga Acer Aspire
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Wow, Gaya Selvi Ananda Nonton Konser Dewa 19 Bareng Gibran Rakabuming Raka
- Kisah Penyintas Gempa Klaten 2006 Bangkit dari Trauma, Lumpuh & Kehilangan Anak
- Profil Walter Zenga, Legenda Inter Milan yang Dikabarkan Jadi Dirtek Persita
- Meriah! RS Indriati Rayakan HUT ke-6 dengan Beragam Lomba hingga Fun Running
Berita Pilihan
Advertisement

Pemkab Temukan Data Baru, Ternyata Hari Jadi Gunungkidul Bukan 27 Mei
Advertisement

Sinopsis Hati Suhita, Film yang Bikin Banyak Penonton Menangis
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement