Advertisement

OPINI: Fast Beauty, Tren Baru yang Mengkhawatirkan

Api Adyantari
Kamis, 27 April 2023 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Fast Beauty, Tren Baru yang Mengkhawatirkan Api Adyantari - Dok.Pribadi

Advertisement

Apakah Anda pernah mendengar istilah fast fashion sebelumnya? Fast fashion merupakan sebuah konsep di mana tren model pakaian yang cepat sekali datang dan pergi.

Produsen baju berlomba-lomba memproduksi pakaian dalam jumlah besar dan cepat untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari konsumen. Ternyata tren seperti ini tidak hanya ada di industri pakaian, namun juga industri kecantikan. Tren ini di industri kecantikan dikenal dengan sebutan fast beauty.

Advertisement

Konsep fast beauty tak jauh beda dengan fast fashion, di mana banyak brand berkompetisi untuk mengikuti tren kecantikan dengan memproduksi dan menjual berbagai macam produk baru dalam waktu yang singkat dengan harga terjangkau. Produk dalam fast beauty dirancang untuk cepat habis, sehingga konsumen diharapkan membeli lagi, lagi dan lagi. Hal ini sangat kontras dengan industri kecantikan terdahulu yang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk memformulasikan produk sebelum merilisnya ke pasar. Belum lagi harganya yang relatif lebih mahal.

Tren fast beauty dapat kita lihat langsung di industri kecantikan Indonesia. Coba Anda perhatikan, jika merek A mengeluarkan produk yang mengandung retinol, maka merek B, C, D juga akan merilis produk baru yang juga mengandung bahan aktif yang sama.

Setiap bulan, terutama di tanggal gajian, selalu ada saja produk-produk baru yang dirilis, entah itu skincare, body care, hair care, atau makeup. Satu merek bisa merilis lebih dari satu produk baru dan pastinya diikuti dengan berbagai promo menarik. Mulai dari gratis ongkos kirim, beli satu gratis satu, potongan harga, hingga cashback.

Salah satu faktor yang memunculkan tren fast beauty adalah pesatnya perkembangan media sosial saat ini. Platform seperti Tiktok dan Instagram memunculkan banyak influencer baru yang memiliki pengaruh kuat di keputusan pembelian para pengikutnya. Banyak brand kecantikan memanfaatkan pengaruh influencer-influencer ini untuk mempromosikan produk barunya. Tak heran lonjakan permintaan terjadi setelah produk tersebut dipromosikan oleh para influencer.

Faktor lainnya yang berkontribusi dalam tren ini adalah kemudahan akses informasi di era digital ini. Konsumen sekarang memiliki informasi yang luas mengenai produk. Mereka dapat dengan mudah mencari informasi mengenai produk kecantikan yang terjangkau dan efektif. Konsumen yang seperti ini lah yang menjadi target pasar merek-merek fast beauty.

Pengaruh tren fast beauty di industri kecantikan Indonesia sangat signifikan. Merek-merek fast beauty baik lokal maupun internasional merajai pasar dengan sederet inovasi yang tidak ada habisnya. Produk yang beragam, promosi yang gencar, komposisi bahan yang unik, serta harga yang terjangkau membuat pengaruh merek-merek fast beauty lebih kuat jika dibandingkan pemain-pemain lama di industri kecantikan.

Namun, ada beberapa masalah serius yang dibawa oleh tren fast beauty ini. Masalah yang pertama adalah mengenai kualitas produk. Ada risiko penurunan kualitas produk yang muncul karena durasi waktu pengembangan dan riset (R&D) hingga peluncuran produk yang relatif singkat. Belum lagi untuk menekan harga produksi, perusahaan harus menggunakan bahan-bahan yang murah dan berkualitas rendah. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan konsumen bisa saja terkena iritasi kulit, reaksi alergi, dan masalah kesehatan lainnya.

Masalah lainnya yang muncul adalah dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh fast beauty. Produk fast beauty dirancang untuk cepat dihabiskan dan dibuang. Belum lagi kemasan produk-produk ini seringkali tidak dapat didaur ulang. Selain menambah jumlah volume sampah, produk fast beauty juga meningkatkan polusi plastik yang bisa merusak lingkungan.

Lantas apakah yang bisa kita lakukan sebagai konsumen produk kecantikan? Bukankah ini merupakan tanggung jawab dari brand sebagai produsen? Kita sebagai konsumen malah punya pengaruh besar untuk menentukan arah gerak brand. Banyak brand menggunakan respons dan ulasan dari konsumen sebelum akhirnya memutuskan untuk merilis produk-produk baru. Respons konsumen yang baik memberi gambaran pada brand bahwa sudah banyak orang yang menantikan dan tidak sabar untuk membeli produk baru tersebut.

Hal-hal yang bisa kita lakukan sebagai konsumen di tengah gempuran produk fast beauty adalah dengan lebih bijak dan selektif dalam memilih produk kecantikan yang aman dan bermanfaat bagi kulit dan juga lingkungan. Sebelum membeli produk kecantikan ada baiknya kita melakukan riset yang mendalam terlebih dahulu, terutama mengenai kualitas, komposisi, dan kredibilitas merek.

Kemudian gunakan produk sesuai kebutuhan. Jangan hanya membeli karena sedang tren atau menarik. Jangan hanya mempertimbangkan harga. Harga yang murah belum tentu kualitasnya baik, begitu juga harga yang mahal belum tentu kualitasnya baik. Sebaiknya perhatikan dulu kualitas produk daripada hanya melihat harganya. Belilah produk yang memang memberikan manfaat maksimal sesuai dengan jenis dan kebutuhan kulit. Pilihlah merek-merek yang menggunakan bahan ramah lingkungan dan berkomitmen untuk mendukung sustainability. Maka dari itu, di era fast beauty ini, bijaklah dalam membeli produk-produk kecantikan.

Api Adyantari
Dosen Prodi Manajemen Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Lulusan Pertanahan Disebut AHY Harus Tahu Perkembangan Teknologi

Sleman
| Kamis, 25 April 2024, 20:37 WIB

Advertisement

alt

Dipanggil Teman oleh Bocah Berusia 2 Tahun, Beyonce Kirim Bunga Cantik Ini

Hiburan
| Kamis, 25 April 2024, 19:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement