Advertisement

Ramadan, Syawal dan Ibu Mendongeng

Kholifatul Fauziah
Kamis, 04 Mei 2023 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
Ramadan, Syawal dan Ibu Mendongeng Kholifatul Fauziah - Dok.Pribadi

Advertisement

Pengasuhan anak usia dini tidak bisa dipisahkan dari pengasuh oleh ibu. Dalam hal ini, aktivitas mendongeng ibu dapat menjadi stimulus penguatan literasi anak. Pasalnya, aktivitas mendongeng yang melibatkan artikulasi, intonasi, ekspresi, dramatisasi, hingga kesabaran ini dapat meningkatkan ragam kecakapan bahasa anak.

Selain itu, dengan berkomitmen memiliki waktu khusus mendongeng, ibu turut menyukseskan gerakan family time yang ditujukan untuk mengeratkan ikatan dan ketahanan keluarga.

Advertisement

Implikasinya, pengembangan karakter positif anak semakin mudah diarahkan. Kisah-kisah nyata yang Allah sebutkan dalam Al-Qur’an merupakan kisah yang bisa ibu ceritakan dengan metode dongeng. Tiada lagi keraguan bahwa kisah-kisah tersebut memuat hikmah dan petunjuk yang kokoh bagi penanaman nilai-nilai moral pada siapapun, termasuk anak.
Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al-Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan [kitab-kitab] yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman” (Q.S. Yusuf: 111).

Harapannya, selain mempelajari berbagai kecakapan berbahasa, kecintaan anak terhadap Allah dan Rasul-Nya juga meningkat berkat kelekatan yang dibangun dengan gembira bersama ibu.

Adapun cerita fabel atau fiksi lainnya juga dapat disampaikan ibu terutama untuk membangun refleksi korektif atas sikap anak. Dengan demikian, anak tidak hanya tahu tapi juga merasakan bahwa sikap tersebut adalah sikap buruk yang tidak boleh diulangi. Bahkan, bersama ibu, anak dapat memetakan sikap baik yang bisa dilakukan untuk menggantikan sikap tersebut.

Gerakan Ibu Mendongeng

Kegiatan ibu mendongeng ini tampaknya adalah sebuah aktivitas keluarga sederhana. Meskipun demikian, di tengah kesibukan dan tekanan yang ibu alami, mendongengkan kisah bermakna bagi anak secara konsisten bukanlah hal mudah dilakukan. Hasil program pengabdian masyarakat penulis dan tim dengan tema Penguatan Literasi Keluarga melalui Gerakan Ibu Mendongeng menunjukkan, meskipun para ibu sepakat akan pentingnya kegiatan mendongeng bagi peningkatan literasi anak, namun tidak semua mampu memiliki waktu yang konsisten untuk terus mendongeng. Program yang dimaksud menyasar para anggota Posyandu Dusun Jogonalan, Tirtorahayu, Kulonprogo, pada rentang Januari-Februari 2023.

Itulah sebabnya, Ramadan dan Syawal menjadi momen penting untuk menguatkan gerakan tersebut. Biasanya secara komunal, para takmir masjid akan menyelenggarakan berbagai kajian keislaman. Tema urgensi berkisah hingga contohnya dapat menjadi bagian dari tema-tema kajian yang ada.

Selain itu, di negara kita, Ramadan dan Syawal memiliki kuantitas libur cukup panjang. Hal ini bisa digunakan ibu untuk mengalokasikan waktu khusus guna meningkatkan ikatan dengan anak melalui kegiatan mendongeng.

Yang tak kalah penting, kegiatan ibu mendongeng ini sebenarnya secara laten dilakukan para ibu bangsa untuk mendukung kaum ayah merumuskan dan melaksanakan visi pengasuhan yang berkemajuan. Pasalnya, untuk mewujudkan Indonesia yang kuat, sejahtera, cerdas, dan aktif merawat ketertiban dunia, kita tidak hanya memerlukan para ibu bangsa, namun juga para ayah peradaban di seluruh Nusantara.

Kholifatul Fauziah
Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam UMY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan

Jogja
| Sabtu, 20 April 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Lirik Lagu Kristen Tak Terbatas, Tuhan Akan Angkat Kamu From Mess to Masterpiece!

Hiburan
| Jum'at, 19 April 2024, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement