Advertisement

OPINI: Merefleksikan Masa Depan Akuntan Indonesia

Anggreni Dian Kurniawati
Kamis, 04 Mei 2023 - 06:27 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Merefleksikan Masa Depan Akuntan Indonesia Anggreni Dian Kurniawati - Dok. Pribadi

Advertisement

Sejak munculnya Revolusi Industri 4.0, mulai muncul berbagai informasi mengenai beberapa profesi akan tergantikan oleh mesin Artificial Intelligence (AI).

Beredar pula di masyarakat laporan dari Frey dan Osborne (2017) bahwa akuntan profesional akan tergantikan 94% oleh AI. Akuntansi akan terdisrupsi besar-besaran dan profesinya akan menghilang bak ditelan Bumi. Beredarnya berbagai pandangan dan pemberitaan tersebut mulai mempengaruhi mindset masyarakat akan keberadaan profesi akuntan sampai detik ini.

Advertisement

Hingga 2023 ini, banyak perguruan tinggi mengalami penurunan mahasiswa yang ingin berkuliah di jurusan akuntansi. Padahal baru beberapa tahun lalu, jurusan akuntansi dinobatkan sebagai jurusan terpopuler. Apakah akuntansi dan profesi akuntan benar-benar tidak memiliki masa depan? Apakah jurusan ini tidak lagi relevan?

Apabila direfeksikan dengan sungguh-sungguh, ilmu akuntansi sebenarnya masih memiliki masa depan cerah tidak sesuram yang masyarakat bayangkan.

Ilmu pengetahuan dan profesi akuntansi memang benar saat ini sedang menghadapi perubahan secara masif akibat adanya transformasi digital dan transformasi di era normal baru setelah pandemi Covid-19 melanda. Perubahan masif ini membuat akuntansi bukannya hancur dan menghilang namun beradaptasi dan mampu bertransformasi dengan baik.

Sebenarnya, sebelum adanya Revolusi Industri 4.0 maupun pandemi, perusahaan-perusahaan telah banyak berinvestasi pada teknologi informasi. Hal ini juga yang disadari oleh profesi akuntan dan diwujudkan dan ditanggapi dengan baik melalui pedoman dan standar profesi yang ada.

Pada saat terjadi pandemi, di mana organisasi kemudian bertransformasi menjadi digital dan kelangsungan usaha menjadi fokus utama untuk bertahan di tengah pandemi, baik organisasi maupun akuntan belajar beradaptasi dan mencari jalan terbaik untuk merespons kondisi semacam ini.

Faktanya, setelah organisasi ini adaptif terhadap perubahan, mereka masih membutuhkan jasa profesional yang dapat mengevaluasi kelangsungan bisnis mereka. Jasa profesional yang tepat untuk ini adalah akuntan. Artinya, profesi akuntan masih relevan dan dibutuhkan oleh bisnis.

Pada 2022, Pusat Pembinaan Profesi Keuangan mengeluarkan Laporan Penilaian Risiko Sektoral Akuntan dan Akuntan Publik. Laporan tersebut memaparkan statistik perkembangan jumlah akuntan dan Kantor Jasa Akuntan (KJA) dari 2018-2022 semakin meningkat walaupun di dua tahun terakhir tidak ada peningkatan atau penurunan signifikan.

Pada 2022, ada 893 orang akuntan berprofesi dan 692 KJA yang aktif dan tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini hampir serupa dengan perkembangan jumlah akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) dari 2018-2022 yang sedikit menurun di tahun 2022.

Pada tahun 2022, ada 1.425 akuntan publik dan 467 KAP yang aktif dan tersebar di seluruh Indonesia. Data statistik ini menunjukkan bahwa profesi akuntan ini tidak akan mati dan akan terus berkembang ke depannya karena pada kenyataannya profesi ini terus berkembang pesat.

Bertahan
Lalu, bagaimana profesi ini tetap bisa bertahan ke depannya? Profesi akuntan akan bertahan apabila akuntan profesionalnya juga bertransformasi digital sama seperti organisasi yang juga bertransformasi digital.

Mungkin dahulu akuntan hanya mendekam pada kepompongnya saja namun akuntan saat ini harus lepas dari kepompongnya dan menjelma menjadi kupu-kupu cantik. Akuntan perlu memiliki beberapa pengetahuan dan wawasan baru, tentang teknologi informasi.

Akuntan tidak lagi hanya dapat mengandalkan kemampuan klerikal dan logikanya dalam menyusun laporan keuangan namun lebih dari itu, akuntan harus dapat menolak istilah gaptek dalam dirinya untuk berkembang di situasi dan kondisi bisnis digital ini.

Akuntan harus belajar tentang penilaian risiko big data, Internet of Things (IOT), data analytics, cyber security, cyber-crime, bahkan juga dapat melakukan kegiatan jasanya dengan menggunakan bantuan AI. Akuntan harus dapat menjadikan teknologi sebagai teman bukan musuh.

Bahkan pada praktiknya, auditor sekalipun dapat memanfaatkan chat GPT untuk membantu membuat sebuah keputusan. Dengan adanya kemampuan akan teknologi informasi tersebut, akuntan dapat lebih berfokus pada hal-hal yang lebih strategis karena teknisnya telah dibantu oleh AI.

Namun, akuntan profesional haruslah memiliki digital leaderships dalam menggunakan teknologi informasi tersebut. Dengan demikian, akuntan profesional memiliki kemampuan dan kendali terhadap dirinya untuk tetap melakukan jasa profesionalnya sesuai standar dan pedoman yang berlaku, di samping pekerjaannya akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain itu, akuntan profesional harus dapat membantu oganisasi untuk memanfaatkan teknologi terbaru. Akuntan profesional juga harus memahami dan familiar dengan perangkat lunak akuntansi yang sering digunakan dalam organisasi untuk membantu memahami organisasi sekaligus memberikan rekomendasi yang lebih baik untuk kemajuan organisasi.

Akuntan juga akan dibutuhkan dalam memberikan pertimbangan tentang kondisi keuangan bahkan pemahaman akurat terkait dengan data. Jadi, sekali lagi, profesi akuntan ini masih dibutuhkan sepanjang zaman.

Perguruan tinggi dan sekolah profesi menjadi kunci utama keberhasilan mencetak akuntan yang mampu bertransformasi dengan baik. Peran pendidik calon akuntan adalah mengarahkan dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya bisnis digital dan juga peran akuntan di dalamnya.

Beberapa perguruan tinggi juga telah mengenalkan perangkat lunak akuntansi yang sering digunakan oleh organisasi, sikap antikorupsi, antikecurangan, pengenalan TI dan lingkungan digital dalam kurikulumnya.

Anggreni Dian Kurniawati
Dosen Program Studi Akuntansi, Fakultas Bisnis dan Ekonomika UAJY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Muncul Wacana Pilihan Lurah di Gunungkidul Tahun Depan Digelar Dua Kali

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 13:57 WIB

Advertisement

alt

Lima Kdrama yang Dinanti pada 2025

Hiburan
| Kamis, 25 April 2024, 21:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement