Advertisement

Bahaya Alih Fungsi Lahan bagi Kelangsungan Hidup Plankton

Nurul Lathifah, Mahasiswi Program Studi Doktor Biologi Fakultas Biologi UGM
Senin, 29 Mei 2023 - 07:17 WIB
Jumali
Bahaya Alih Fungsi Lahan bagi Kelangsungan Hidup Plankton Nurul Lathifah, Mahasiswi Program Studi Doktor Biologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada. - Istimewa

Advertisement

Alih fungsi lahan merupakan proses perubahan penggunaan lahan menjadi fungsi yang berbeda, contohnya perubahan penggunaan lahan hutan menjadi perumahan atau industri. Alih fungsi lahan yang semakin meluas di Indonesia telah memberikan dampak positif seperti peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan manusia. Namun, hal tersebut juga memberikan dampak negatif pada lingkungan. Alih fungsi lahan yang tidak terkontrol dan dilakukan tanpa pertimbangan lingkungan dapat menyebabkan rusaknya keseimbangan ekosistem daratan dan perairan.

Alih fungsi lahan dapat menyebabkan perubahan signifikan pada lingkungan, terutama perairan. Proses alih fungsi lahan akan mengubah tata air, siklus nutrisi, kualitas air dan tanah di suatu daerah. Penurunan kualitas air, seperti nutrisi dan oksigen dalam air (dissolved oxygen) membuat lingkungan menjadi tidak layak bagi kehidupan berbagai biota perairan, salah satunya adalah plankton.

Advertisement

Plankton adalah organisme mikroskopis yang berperan penting dalam kehidupan perairan. Sebagai sumber makanan bagi hewan laut, plankton juga menjadi produsen utama oksigen di Bumi dan berperan besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan. Namun, alih fungsi lahan turut mengancam keberlangsungan hidup plankton dan ekosistem perairan secara keseluruhan. Penurunan populasi plankton akibat alih fungsi lahan dapat mengancam keberlangsungan hidup ikan dan hewan laut, serta mengurangi produksi oksigen yang dibutuhkan manusia dan hewan untuk bernapas. Dampak dari alih fungsi lahan yang tidak terkontrol menyebabkan terakumulasinya berbagai zat pencemar ke perairan, seperti pestisida, pupuk, dan limbah industri. Zat pencemar ini dapat mengganggu keseimbangan ekosistem perairan dan menyebabkan kerusakan pada populasi plankton.

Alih fungsi lahan pada kehidupan plankton tidak hanya berdampak pada kehidupan di laut, tetapi juga pada kehidupan manusia. Sebagian besar manusia bergantung pada laut sebagai sumber makanan dan penghasil oksigen. Kehidupan plankton yang terganggu akan berdampak pada rusaknya rantai makanan di laut dan berkurangnya jumlah ikan dan biota laut lainnya. Selain itu, plankton juga merupakan produsen oksigen terbesar di dunia, sehingga penurunan populasi plankton dapat mempengaruhi kadar oksigen di atmosfer.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap kehidupan plankton sangat penting untuk dilakukan. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membatasi alih fungsi lahan yang berlebihan.

 

Edukasi

Pemerintah dan masyarakat perlu bersinergi untuk memperhatikan dampak lingkungan dari pembangunan dan penggunaan lahan. Selain itu, pemerintah dapat memperketat aturan dan pengawasan terhadap aktivitas masyarakat yang dapat mencemari laut, seperti industri, pertanian, dan pariwisata.

Selain itu, edukasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlangsungan kehidupan plankton bagi manusia. Pendidikan tentang dampak alih fungsi lahan dan pentingnya menjaga lingkungan hidup dapat dilakukan melalui program pendidikan lingkungan, kegiatan edukasi, dan kampanye sosial. Dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keberlangsungan kehidupan plankton, diharapkan masyarakat dapat lebih berperan aktif dalam menjaga keberlangsungan lingkungan laut.

Selain itu, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang dapat membantu menjaga keberlangsungan kehidupan plankton. Misalnya, penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi dampak negatif alih fungsi lahan terhadap kehidupan plankton. Contoh teknologi yang dapat digunakan adalah sistem pengolahan limbah dan budi daya tanaman yang ramah lingkungan, serta penggunaan teknologi energi alternatif yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca.

Tidak hanya itu, dukungan dari seluruh lapisan masyarakat juga perlu ditingkatkan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan plankton. Dukungan ini dapat dilakukan melalui partisipasi aktif dalam program-program yang bertujuan untuk menjaga keberlangsungan kehidupan plankton, seperti program penanaman mangrove, pengelolaan sampah, dan lain sebagainya. Selain itu, masyarakat juga dapat turut serta dalam upaya mengurangi pencemaran dan penggunaan bahan kimia yang dapat merusak lingkungan laut. Dengan melakukan upaya-upaya ini, diharapkan keberlangsungan kehidupan plankton dan lingkungan laut dapat terjaga untuk generasi mendatang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Gunakan Drone, Pencarian Bocah Tenggelam di Sungai Oya Wonosari Terkendala Arus Deras

Gunungkidul
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:37 WIB

Advertisement

alt

Rela, Ungkapan Some Island tentang Kelam, Ikhlas dan Perpisahan

Hiburan
| Jum'at, 29 Maret 2024, 09:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement