Advertisement

OPINI: Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah

Komarudin
Kamis, 15 Juni 2023 - 06:37 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Mempersiapkan Anak Masuk Sekolah Komarudin - Dok Pribadi

Advertisement

Tahun ajaran baru akan segera dimulai. Sekolah negeri maupun swasta telah memulai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Bahkan banyak orang tua yang telah “titip bangku”, dengan mendaftarkan anaknya ke sekolah favorit jauh-jauh hari sebelum jadwal PPDB resmi yang digulirkan pemerintah.

Sebenarnya ini hal lumrah karena setiap orang tua ingin memberikan pendidikan berkualitas bagi anaknya. Namun, kegalauan sering dijumpai pada orang tua yang akan menyekolahkan anaknya ke jenjang SD. Peralihan dari TK ke SD yang relatif formal akan menjadikan orang tua menimbang-nimbang. Apakah anaknya sudah cukup umur, apakah mampu bersosialisasi dengan lingkungannya, apakah bisa mandiri, apakah bisa mengikuti pelajaran dengan baik, dan lainnya.

Advertisement

Oleh sebab itu, orang tua harus memastikan kesiapan anaknya terlebih dahulu. Kesiapan sekolah atau yang juga disebut school readiness mengacu pada apakah seorang anak siap untuk melakukan transisi yang mudah dan sukses ke sekolah.

Kesiapan anak masuk sekolah menjadi suatu hal penting untuk diperhatikan karena akan memberi dampak positif, tidak hanya pada hasil belajar, melainkan juga dapat digunakan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah anak tinggal kelas maupun putus sekolah, sehingga anak mampu menyelesaikan pendidikan SD dengan baik.

Gagasan ini bertujuan untuk membuat transisi yang lancar dari anak usia dini, pra-sekolah dasar dan SD, serta memungkinkan anak-anak memperoleh kompetensi yang dapat membantu untuk lebih siap belajar dan memahami pendidikan dasar (UNESCO, 2022).

Kesiapan Sekolah

Sementara banyak orang tua menganggap kemampuan akademik (menulis, membaca, berhitung) sebagai keterampilan kesiapan sekolah yang paling utama, namun kesiapan sekolah sebenarnya mengacu pada keterampilan yang jauh lebih luas. Menurut Unicef (2012), terdapat tiga dimensi kesiapan sekolah. Pertama, kesiapan anak. Yaitu kesiapan fisik dan mental anak untuk belajar baik dari aspek kognitif, emosional ataupun sosial.

Kedua, kesiapan institusi sekolah. Yaitu kesiapan lingkungan sekolah dan berbagai perangkat praktis di dalamnya yang dapat mendukung anak untuk melewati masa transisi dari belajar di rumah ke belajar di sekolah secara bertahap dan halus.

Lingkungan sekolah juga harus dapat mendukung semua anak untuk belajar (tidak hanya untuk golongan tertentu saja).

Ketiga, kesiapan keluarga. Yaitu kesiapan sikap dan keterlibatan orang tua atau pengasuh anak dalam proses belajar yang dialami anak hingga benar-benar dapat belajar secara mandiri nantinya. Ketiga dimensi ini saling terkait dan tidak bisa berdiri sendiri yang akan mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar di sekolah.

Apabila anak kesulitan dengan kesiapan sekolah, kemungkinan meraka akan menunjukkan beberapa ciri seperti mudah frustrasi ketika harapan ditempatkan pada mereka, berjuang keras untuk mengikuti instruksi dalam aktivitas sehari-hari dan selalu mengandalkan orang tua untuk melakukan tugas perawatan diri seperti berpakaian, makan, memakai sepatu dan lainnya.

Ciri lainnya, anak tidak menguasai toilet training dan bergantung pada guru untuk melakukannya, membutuhkan waktu lama untuk mengerjakan tugas dibandingkan dengan teman – temannya, menjadi tidak dewasa secara sosial. Misalnya tidak dapat berbagi, tidak dapat bergeser dengan perubahan aturan permainan yang sedang dimainkan.

Selain itu anak cenderung memiliki kemampuan bahasa reseptif atau ekspresif yang buruk, memiliki kesulitan memahami konsekuensi dari perilaku mereka, tidak tertarik melihat buku atau melakukan aktivitas duduk serta tidak berinteraksi dengan baik dengan teman sebayanya baik di dalam maupun di luar kelas.

Apabila anak terindikasi memiliki salah satu ciri atau beberapa ciri perilaku tersebut, maka guru ataupun orang tua harus segera mengatasinya supaya tidak menjadi missbehaviour pada tahap perkembangan selanjutnya.

Solusi
Apa beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan kesiapan sekolah pada anak menurut Kidsense (2017). Antara lain melalui parenting expectations, yaitu meningkatkan kemampuan tugas-tugas perawatan diri seperti berpakaian, buang air, makan, dan bersiap-siap meninggalkan rumah. Berikan hanya bantuan secara verbal daripada fisik untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.

Solusi berikutnya melalui social skills, yaitu mendorong anak untuk mengembangkan hubungan dengan anak-anak lain (yang tidak dikenal) dengan usia sama. Sementara orang tua dapat berperan mengatur tanggal bermain dan memfasilitasi interaksi tersebut berlangsung.

Langkah berikutnya lewat books, yaitu memperkenalkan anak dengan buku supaya mereka melek huruf dengan cara belajar memaca atau bercerita.

Diperlukan pula early preparation, yaitu mulai memperkenalkan anak pada aktivitas yang dilakukan di sekolah dengan cara berbicara tentang harapan di sekolah, perilaku yang pantas, dan mengajarinya untuk duduk dengan teratur.

Solusi lainnya adalah collaboration, yaitu bekerja sama dengan guru-guru prasekolah anak untuk mengidentifikasi tanda-tanda permasalahan perkembangan yang terganggu, sehingga jika ditemukan hambatan dapat ditargetkan sebelum anak masuk sekolah.

Orang tua juga perlu mengupayakan visual strategis, dengan menggunakan visual seperti gambar jadwal kegiatan untuk membantu anak memahami rutinitas keseharian baik di rumah maupun ketika di TK, serta melakukan fine motor skills development, yaitu mengembangkan keterampilan yang memungkinkan anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah. Seperti berlatih memotong, menggunting, mewarnai, menggambar, dan menulis.

Langkah lainnya adalah outings, yaitu mempersiapkan anak untuk kunjungan ke berbagai fasilitas yang berhubungan dengan sekolah atau tempat belajar. Misalnya ke perpustakaan, taman bermain anak, kantin, kebun binatang, museum, toilet umum yang diperkirakan akan menstimulasi anak untuk beradaptasi di tempat yang baru.

Komarudin
Dosen Psikologi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Lengkap KRL Jogja Solo dan KRL Solo Jogja Hari Ini, 22 September 2023

Jogja
| Jum'at, 22 September 2023, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Yonghwa Titip Salam untuk "Mantan Istri", Seohyun

Hiburan
| Rabu, 20 September 2023, 23:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement