Advertisement
OPINI: Solusi Fisioterapi untuk Mengatasi ISPA

Advertisement
Infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala batuk, pilek dan demam.
ISPA sangat mudah menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama pada anak-anak dan lansia.
Sesuai dengan namanya, ISPA menimbulkan peradangan di saluran pernapasan, mulai dari hidung hingga paru-paru. Pada sebagian besar kasus, ISPA disebabkan oleh virus dan dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus, akan tetapi bukan berarti ISPA dapat diabaikan begitu saja.
Advertisement
ISPA merupakan salah satu penyakit menular dan rentan mengenai anak-anak, karena imunitas mereka belum kuat karena masih dalam masa perkembangan.
Selain itu, kondisi ini juga banyak terjadi pada lansia, yang biasanya telah mengalami penurunan kekebalan tubuh. Contoh ISPA yang paling umum adalah flu biasa dan influenza. Infeksi Covid-19 juga termasuk dalam golongan ISPA karena virus yang masuk dalam tubuh langsung menyerang organ pernapasan.
Adapun beberapa penyakit lain yang tergolong dalam ISPA antara lain sinusitis, batuk pilek, pneumonia, radang tenggorokan akut (faringitis) dan laringitis akut.
Mengenal ISPA
ISPA disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri pada saluran pernapasan. Baik pernapasan atas maupun bawah dapat terserang infeksi, namun paling sering terjadi pada bagian pernapasan atas. Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan orang terkena ISPA seperti rhinovirus (dapat menyebabkan flu), pneumokokus (menyebabkan pneumonia dan meningitis), adenovirus (menyebabkan bronkitis, pneumonia dan flu), virus influenza (menyebabkan flu), virus corona (menyebabkan Covid-19).
Selain virus, terdapat faktor lain yang mempengaruhi terjadinya ISPA yaitu faktor lingkungan dan perilaku masyarakat. Tiga Faktor lingkungan juga dapat disebabkan dari pencemaran udara dalam rumah seperti asap rokok, asap dari dapur karena memasak dengan kayu bakar serta kebiasaan menggunakan obat nyamuk bakar di dalam rumah.
ISPA dapat menimbulkan berbagai gejala, sehingga cara pasti untuk mendiagnosisnya adalah dengan memeriksakan diri ke dokter.
Namun, ada beberapa gejala umum yang biasanya dirasakan oleh pengidap ISPA. Antara lain batuk, demam, nyeri kepala, hidung tersumbat, nyeri tenggorokan atau nyeri menelan, timbul gejala sinusitis (hidung beringus, demam dan wajah terasa nyeri), kekurangan oksigen sehingga menyebabkan warna kulit menjadi kebiruan hingga kesulitan bernapas.
Ada beberapa upaya untuk mencegah ISPA seperti
mencuci tangan secara teratur, apalagi setelah beraktivitas di tempat umum. Selain itu menghindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan tangan agar terhindar dari penyebaran virus dan bakteri serta menghindari merokok.
Anda juga bisa mengonsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau tangan ketika bersin untuk mencegah penyebaran penyakit kepada orang lain. Berolahraga secara teratur untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Bebarapa penanganan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah untuk meredakan gejala, antara lain memperbanyak istirahat dan konsumsi air putih untuk mengencerkan dahak agar lebih mudah untuk dikeluarkan. Mengonsumsi minuman lemon hangat atau madu, untuk meredakan batuk. Berkumur dengan air hangat yang diberi garam jika sakit tenggorokan. Selain itu menghirup uap dari semangkuk air panas yang telah dicampur dengan minyak kayu putih atau mentol, untuk meredakan hidung tersumbat.
Memposisikan kepala lebih tinggi ketika tidur dengan menggunakan bantal juga bisa melancarkan pernapasan.
Solusi Fisioterapi
Dalam fisioterapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu penaganan kasus ISPA terutama pada anak-anak. Pertama, dengan mengunakan sinar infra red yang dikombinasikan dengan chest therapy. Tindakan ini bermanfaat untuk mengurangi sesak napas, membantu pengeluaran sputum, ekspansi toraks dan relaksasi otot-otot pernapasan. Kedua, dengan nebulizer. Nebulizer adalah alat yang digunakan untuk mengubah obat dari bentuk cair ke bentuk partikel aerosol. Bentuk aerosol ini sangat bermanfaat apabila dihirup atau dikumpulkan dalam organ paru.
Aerosol yang terbentuk dihirup penderita melalui mouth piece atau sungkup. Nebulizer merupakan salah satu penggunaan terapi inhalasi (pemberian obat ke dalam saluran pernapasan dengan cara inhalasi).
Dalam kasus ini pemberian nebulizer dapat menggunakan larutan berupa ventolin, ekspektoran maupun NaCl yang bermanfaat untuk mengurangi sesak, mengencerkan dahak, spasme berkurang atau hilang, melegakan napas dan menurunkan hiperaktivitas bronkus pada kasus ISPA.
Ketiga, yaitu fisioterapi dada. Terapi dada merupakan upaya untuk membersihkan jalan napas dari lendir dan sekresi yang berlebih. Untuk anak dengan batuk, pilek memberikan teknik chest therapy dengan tujuan untuk membersihkan saluran pernapasan dan memperbaiki saluran udara.
Fisioterapi diharapkan dapat berperan dalam penaganan ISPA maupun pada kasus atau keluhan lainnya baik secara promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif serta dapat membantu memulihkan, memelihara dan memaksimalkan fungsi fisik secara keselurhan.
Arrizal Achmad Fauzie dan Isnaini Herawati
Mahasiswa Profesi Fisioterapi dan Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Rute Bus Trans Jogja, dari Prambanan, Adisucipto, Condongcatur, dan Jombor, Jangan Salah Pilih
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement