Advertisement

OPINI: Fisioterapi untuk Mengatasi Nyeri Bahu

Noor Ifah Wahyuni
Minggu, 02 Juli 2023 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Fisioterapi untuk Mengatasi Nyeri Bahu Noor Ifah Wahyuni - Dok Pribadi

Advertisement

Pernahkah Anda mengalami rasa nyeri bahkan terasa kaku pada area bahu? Nyeri bahu biasanya muncul ketika sering melakukan aktivitas atau beban yang terlalu berat sehingga menyebabkan kesulitan mengangkat lengan.

Hal ini bisa jadi merupakan salah satu gejala dari radang sendi atau yang dikenal dengan frozen shoulder. Frozen shoulder biasanya diistilahkan dengan bahu yang beku atau kaku. Mengapa demikian? Karena dalam bahu atau di sendi bahu terdapat pembekuan akibat perlengketan dari kapsul sendi bahu.

Advertisement

Pada bahu terdiri dari tulang-tulang yang menghubungkan sendi di bahu. Di antara tulang-tulang tersebut, akan ada kapsul di mana kapsul sendi ini menjaga pergerakan sendi bahu. Di kapsul sendi bisa terjadi peradangan yang diakibatkan oleh gesekan berulang dari sendi bahu atau mungkin bisa disebabkan karena cedera sehingga menimbulkan peradangan di kapsul tersebut. Jika terdapat peradangan, maka akan menimbulkan kekakuan atau keterbatasan gerak pada sendi bahu.

Sehingga, jika bahu tidak digerakkan akan muncul sebuah perlengketan di antara kapsul sendi tersebut. Perlengketan inilah yang akan menyebabkan di daerah sendi bahu membeku dan menimbulkan keterbatasan sendi bahu yang dikenal dengan frozen shoulder.

Ada beberapa penyebab frozen shoulder. Pertama, karena faktor usia. Usia lanjut seperti di atas 40 tahun berisiko terkena frozen shoulder, karena kemungkinan jaringan-jaringan yang ada di sekitar bahu sudah menurun. Contohnya, jaringan di kapsul sendi dan jaringan otot di bahu. Kedua, faktor pekerjaan. Pekerjaan menggunakan lengan secara berulang, seperti mengangkat barang atau gerakan yang berulang bisa jadi pemicu. Ketiga, riwayat cedera yang disebabkan oleh kecelakaan, atau karena cedera saat berolahraga. Hal tersebut memunculkan peradangan di sekitar sendi bahu

Keempat, strok. Saat strok atau kelemahan pada tubuh, otomatis bahu tidak bisa mengalami pergerakan. Karena tidak ada pergerakan itulah akan menimbulkan perlengketan di sendi bahu sehingga memunculkan peradangan pada sendi bahu. Kelima, Diabetes Melitus (DM). DM juga merupakan faktor risiko terjadinya radang sendi bahu, karena kandungan gula dalam darah akan mempercepat proses peradangan di sendi bahu.

Selain beberapa penyebab di atas, ada sejumlah gejala kekauan bahu. Antara lain nyeri yang dirasakan pada malam hari atau saat tidur, keterbatasan saat beraktivitas seperti sulit menggerakkan lengan dan keterbatasan gerak tangan ke atas dan ke samping. Gejala lainnya adalah melemahnya otot di sekitar bahu. Otot mengecil akibat tidak adanya pergerakan sendi bahu.

Latihan

Ada beberapa latihan yang mampu mengurangi radang sendi bahu. Pertama, Pendulum Exercise. Posisikan badan berdiri dengan tangan yang sisi sehat dengan memegang kursi, gantungkan ke bawah lengan sisi yang sakit kemudian ayunkan secara perlahan ke depan dan ke belakang secara rileks kemudian gerakan memutar sebanyak 10 kali.

Kedua, Towel Exercise. Pegang handuk dengan kedua tangan dibelakang punggung. Posisikan handuk horizontal. Gunakan tangan yang sehat untuk menarik handuk dari sisi tangan yang sakit. Lakukan gerakan ini 10x setiap hari. Ketiga, Finger Walk Exercise.
Posisi tubuh menghadap tembok, sentuh tembok dengan dua jari. Gerakkan jari menuju ke atas menyusuri tembok (merambat). Usahakan lengan atas dapat menempel tembok secara perlahan atau sesuai batas toleransi nyeri. Lakukan gerakan ini tiga kali sehari

Keempat, rotasi bahu. Rilekskan kedua bahu dan putar gerakan bahu ke belakang secara bersamaan dan dilakukan selama satu menit. Tujuannya untuk merileksasikan otot-otot dan jaringan sekitar bahu.

Kelima, Shoulder Roll. Posisi berdiri atau duduk dengan postur tubuh tegak kemudian putar kedua bahu ke atas, ke belakang, ke depan dan ke bawah, kemudian putar bahu ke arah sebaliknya. Lakukan masing-masing 10x pengulangan.

Keenam, Standing Arms Swing. Berdiri tegak dengan tangan di samping tubuh dan ayunkan tangan ke depan sampai setinggi yang dapat dilakukan. Pastikan bahu tidak terangkat, kembalikan lengan ke posisi awal dan ulangi kembali. Lakukan gerakan ini selama 30-60 detik.

Ketujuh, Cross Body Reach. Posisikan badan duduk atau berdiri, gunakan lengan yang sehat untuk mengangkat lengan yang sakit. Letakkan lengan sisi yang sehat pada siku sisi yang sakit dan bawa ke atas melintasi tubuh. Berikan tekanan secara pelan untuk meregangkan bahu. Tahan peregangan selama 5-10 detik. Lakukan 5-10 kali pengulangan.

Kedelapan, Shoulder Table Slide. Posisikan tubuh duduk di samping meja atau di samping bed, kemudian letakkan handuk di bawah tangan, dan geser perlahan tangan ke depan atau ke samping dengan sesuai batas toleransi. Kembali ke posisi awal. Lakukan gerakan ini 5-10 kali pengulangan.

Apabila pecegahan dan penanganan sudah dilakukan namun nyeri atau keterbatasan gerak tak kunjung menurun, penderita dapat mengonsultasikan dan diberikan intervensi atau terapi latihan oleh fisioterapis yang lebih beragam dengan tujuan untuk mengurangi nyeri serta kekakuan pada bahu.


Noor Ifah Wahyuni & Arin Supriyadi
Mahasiswa Profesi Fisioterapi & Dosen Universitas Muhammadiyah Surakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal KA Prameks Hari Ini, Naik dari Stasiun Tugu Jogja, Wates, Wojo, Jenar hingga Kutoarjo

Jogja
| Sabtu, 25 Januari 2025, 03:17 WIB

Advertisement

alt

Sinopsis dan Review Film Horor Baru, Wolf Man

Hiburan
| Selasa, 21 Januari 2025, 22:07 WIB

Advertisement

Berita Populer

  1. Los Angeles Lautan Api

Advertisement

Advertisement