Advertisement

OPINI: Fenomena Pekerja dalam Bisnis Perusahaan

Harsono
Kamis, 06 Juli 2023 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
OPINI: Fenomena Pekerja dalam Bisnis Perusahaan Harsono - Dok Pribadi

Advertisement

Perkembangan di dunia pekerjaan bukanlah hal yang baru saja terjadi. Hal itu sudah ada dari hal sederhana hingga canggih. Misalnya peralatan pertanian. Dahulu orang mengerjakan pertanian atau perkebunan dengan peralatan sederhana dan hasil buatan budi kreatif manusia pada zaman itu.

Maka, terciptalah alat-alat untuk memotong, memecah, memahat dan sebagainya. Cara untuk mengolah tanah persawahan pun dahulu masih menggunakan cara-cara manual, tetapi sekarang sudah ada traktor yang memudahkan manusia dan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien.

Advertisement

Perkembangan yang dilihat dalam suatu perusahaan juga lebih bervariasi lagi. Dahulu pencatatan orang masuk kerja dilakukan secara manual. Seorang pekerja akan mengambil kertas kecil yang berisi berapa lama dia bekerja pada hari itu. Sekarang, seorang pekerja cukup menempelkan salah satu jarinya pada alat pemindai sebagai tanda yang bersangkutan masuk kantor atau telah usai jam kantornya.

Ketika pandemi datang pola pekerjaan berubah lagi. Dunia bisnis dan para pekerja mau tidak mau “dipaksa” bekerja dari rumah. Rumah menjadi tempat untuk bekerja dan tempat mereka untuk hidup. Rutinitas harian di kantor dibawa masuk ke dalam rumah yang merupakan ranah privat para pekerja.

Garis-garis batas antara dunia kerja dan dunia kehidupan pekerja sehari-hari seakan-akan mulai memudar, termasuk di dalamnya adalah waktu kerja. Dahulu ketika jam kerja seseorang habis, mereka akan melanjutkannya pada hari esok. Dengan pengalaman pandemi seperti sekarang ini, rapat atau pertemuan yang membahas tentang pekerjaan dapat dilakukan malam hari secara daring (online) sehingga dalam waktu yang bersamaan mereka mungkin saja melakukan tanggung jawabnya sebagai seorang pekerja dan sebagai seorang bapak/ibu. Singkatnya, menjadi lebih fleksibel.

Mengutip dari CO oleh U.S. Chamber of Commerce, mulai diperkenalkan apa itu yang dinamakan dengan integrasi antara pekerjaan dan hidup (work-life integration). Dalam pola relasi yang semacam ini, seorang pekerja diharapkan dapat memadukan antara pekerjaan dan kehidupan pribadinya. Sebagai tantangannya, pekerja perlu menyadari dan menentukan di mana tanggung jawabnya sebagai seorang pekerja dapat terintegrasi dengan kehidupannya sehari-hari. Baik itu sebagai orang tua atau peran-peran lainnya. Bila keseimbangan dalam pengintegrasian itu tidak terjadi, hal ini akan memunculkan konsekuensi negatif dan akan berakibat pada performa mereka sebagai seorang pekerja.

Belajar dari Plato

Pengintegrasian antara hidup dan pekerjaan bukanlah hal mudah. Pekerja perlu melihat terlebih dahulu hal apa yang ingin dicari dan dikembangkan dalam hidupnya. Seorang pekerja perlu umendialogkan antara hidup dan profesionalismenya di dalam pekerjaan. Di sisi lain, perusahaan juga perlu secara kreatif memberikan ruang-ruang di mana seorang pekerja merasa terdukung akan hidup dan pekerjaannya. Ditambah lagi dengan pola kerja yang daring, perjumpaan antara pimpinan dan pekerjanya menjadi sangat terbatas.

Ada hal-hal yang dapat dibicarakan melalui sambungan telepon atau media daring lainnya, tetapi ada pula yang harus diselesaikan dengan cara duduk bersama dan mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. Maka, permasalahan tentang pengintegrasian hidup dan pekerjaan bukanlah yang patut untuk disepelekan.

Berkaitan dengan dunia kerja, Plato memberikan pendapatnya yang menarik. Bagi Plato, relasi antara satu manusia dengan manusia lainnya seperti segitiga dengan pemersatunya adalah pihak ketiga yang disebut kebaikan (A. Setyo Wibowo, 2019). Bagi Plato, ada tiga tingkatan, yaitu epithumia, thumos, dan logistikon.

A. Setyo Wibowo dalam tulisannya menjelaskan epithumia adalah level perut ke bawah, thumos itu pada level dada, sedangkan logistikon itu pada level rasio. Dalam dunia kerja, epithumia dilakukan oleh perusahaan dengan cara memberikan tawaran-tawaran yang menarik berupa bonus, sistem penggajian, berbagai tunjangan, sistem lembur dan sebagainya.

Thumos dibangun perusahaan lewat kebanggaan sebagai pekerja di suatu perusahaan (brand), rasa percaya diri bekerja di perusahaan tersebut dan sistem penghargaan kepada pekerja. Logistikon dimaknai sebagai nilai (value) yang ingin diperjuangkan oleh perusahaan tersebut. Contohnya kepedulian terhadap lingkungan hidup, memberikan beasiswa dan sebagainya (A. Setyo Wibowo, 2019).

Relasi antara pekerja dengan perusahaan dapat pula dimaknai lewat apa yang disampaikan oleh Plato ini. Pertama, yang perlu dibangun adalah komitmen – berasal dari kata cum-mittere (Bahasa Latin) yang berarti mengerjakan secara bersama-sama (A. Setyo Wibowo, 2019).

Hidup dan pekerjaan bukanlah dua hal yang patut untuk dipisahkan. Keduanya adalah bagian dari kehidupan manusia. Oleh karenanya, manusia disebut sebagai homo faber. Maka, pembangunan komitmen masing-masing pribadi pekerja perlu untuk dilakukan di dalam pengintegrasian antara hidup dan pekerjaan, sehingga masing-masing mendapatkan porsinya secara tepat dan efektif.

Kedua, dari sisi perusahaan, perlu pula dibangun suatu sikap komitmen sampai pada tahap logistikon. Perusahaan tidak hanya menawarkan gaji atau bonus yang harus diperjuangkan, tetapi juga nilai-nilai (value) yang akan diraih, diperjuangkan dan didapatkan bersama-sama. Dengan adanya nilai yang diperjuangkan secara bersama itu pula, harapannya masing-masing pihak (pekerja dan perusahaan) mempunyai komitmen yang berimbang dan bersinergi sehingga kehangatan relasi menjadi salah satu efek sampingnya dan pekerja mampu mengintegrasikan antara hidup dan pekerjaannya.

Harsono
Dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jogja Spoor Festival 2024 Digelar di Balai Yasa Pekan Depan, Terbuka untuk Umum

Jogja
| Sabtu, 14 September 2024, 08:37 WIB

Advertisement

alt

Viral Video Bon Jovi Selamatkan Seorang Wanita yang Mau Bunuh Diri

Hiburan
| Jum'at, 13 September 2024, 11:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement