Advertisement
OPINI: Penanganan Tepat Nyeri Lutut Osteoartritis

Advertisement
Apakah Anda pernah merasakan nyeri lutut? Nyeri adalah suatu kondisi seseorang merasakan perasaan tidak nyaman atau tidak menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan jaringan. Lutut merupakan salah satu sendi yang menyokong hampir seluruh berat tubuh. Lutut merupakan salah satu bagian sendi terbesar dan paling kompleks di dalam tubuh. Bagian tubuh ini terbentuk dari tulang, jaringan ligamen, dan otot.
Tiga tulang pada sendi lutut (tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tempurung lutut (patella) dilapisi tulang rawan yang merupakan jaringan ikat yang relatif padat, dan berfungsi mengurangi gesekan. Keluhan nyeri lutut dapat disebabkan banyak hal dan dapat terjadi pada semua orang tanpa memandang jenis kelamin dan usia, salah satunya adalah Osteoartritis.
Advertisement
Osteoartritis adalah penyakit yang timbul akibat kerusakan jaringan tulang rawan yang melapisi tulang, sehingga tulang saling berbenturan ketika digerakkan. Organisasi kesehatan dunia, WHO menyatakan osteoartritis adalah salah satu penyebab utama kegagalan fungsi yang mengurangi kualitas hidup manusia di dunia seperti terhambatnya ruang gerak penderita, terjadinya penurunan kemampuan kerja hingga mengakibatkan kehilangan pekerjaan.
Penyakit osteoartritis hampir 70% dialami oleh mereka yang berusia di atas 50 tahun ditandai dengan adanya kerusakan struktur dalam persendian. Penyakit ini sebagian besar berlokasi di sendi-sendi yang menahan beban tubuh seperti lutut dikarenakan proses penekanan yang terus menerus selama bertahun-tahun (Kemenkes P2PTM, 2016).
Gejala Osteoartritis
Apa gejala seseorang yang mengalami osteoartritis lutut? Gejala yang sering terjadi yaitu nyeri pada area lutut, kaku saat pagi hari, kesulitan bergerak seperti saat menaiki tangga, dan terdapat bengkak atau tanda peradangan lainnya. Osteoartritis lutut sering dialami oleh lansia, namun tidak menutup kemungkinan untuk dapat terjadi pada seseorang yang berusia lebih muda. Mengapa demikian? Karena yang berisiko terkena osteoartritis selain lansia yaitu seseorang dengan berat badan berlebih atau obesitas, aktivitas yang banyak menumpu di lutut seperti aktivitas naik turun tangga dan berdiri dalam waktu lama, faktor genetik, dan trauma sendi. Adapun cara untuk mengurangi risiko terkena osteoartritis yaitu dengan pola hidup sehat, makan makanan bergizi sesuai kebutuhan tubuh, berolahraga cukup, istirahat cukup, dan mengurangi pembebanan pada lutut seperti sering membawa barang berat melewati tangga.
Salah satu metode kesehatan yang berperan pada penderita osteoartritis yaitu fisioterapi. Fisioterapi merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (physics, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi.
Fisioterapi pada kasus osteoartritis berperan untuk mengurangi nyeri, meningkatkan kekuatan otot, melatih otot sehingga otot menjadi rileks, mencegah terjadinya keterbatasan gerak, dan menjaga elastisitas otot. Fisioterapi akan melakukan asesmen, diagnosa, planing, intervensi dan evalusai pada pasien untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Terapis fisioterapi akan melakukan pemeriksaan khusus untuk menegakkan diagnosa medis dan menentukan intervensi yang sesuai dengan kondisi pasien. Intervensi yang bisa diberikan yaitu TENS untuk mengurangi nyeri, Infra Red untuk melancarkan peredaran darah, UltraSound dan terapi latihan. Terapi latihan yang dapat dilakukan berupa penguluran otot dan penguatan otot. Di antaranya yaitu Quadricep set, Hamstring set, dan penguluran otot gastrocnemius.
Quadricep set, untuk menguatkan otot quadricep pada tungkai atas sisi depan. Posisi duduk dengan kaki diluruskan, lalu beri bantalan atau gulungan handuk kecil diletakan di bawah lutut, tekan gulungan handuk dan kencangkan otot tungkai atas sisi depan.
Hamstring set, untuk menguatkan otot tungkai atas sisi belakang. Posisi tidur terlentang di atas bed, tekuk kedua lutut, kemudian tumit menekan bed.
Penguluran otot gastrocnemius yaitu penguluran otot yang berada di tungkai bawah. Posisi duduk dengan kaki diluruskan, lalu gunakan handuk atau selimut yang tipis untuk diletakkan di telapak kaki kemudian kedua ujung selimut dipegang, lalu tarik kedua ujung selimut sampai otot tungkai bawah terasa tertarik.
Terapi latihan tersebut dapat dilakukan di rumah untuk mengurangi keluhan yang dirasakan dengan masing-masing latihan sebanyak delapan kali hitungan diulangi dua kali, dapat dilakukan sehari dua kali atau sesuai toleransi. Namun, untuk penanganan maksimal akan lebih baik untuk menemui terapis fisioterapi secara langsung agar diperiksa lebih lanjut dan pemberian penanganan yang maksimal.
Isy Annisa & Taufik Eko Susilo
Profesi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement