Advertisement

Ironi Progresivitas Teknologi, Modernisasi dan Transformasi Digital pada Gaya Hidup Sedenter Kaum Dewasa Muda

Khoiruna Malihah, Mahasiswa Prodi Fisioterapi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Selasa, 02 Januari 2024 - 18:57 WIB
Arief Junianto
Ironi Progresivitas Teknologi, Modernisasi dan Transformasi Digital pada Gaya Hidup Sedenter Kaum Dewasa Muda Khoirunna. - Istimewa

Advertisement

Generasi teknologi akrab disebut Gen Z atau kaum dewasa muda merupakan generasi internet yang lahir pada 1997-2012. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, jumlah penduduk dewasa muda di Indonesia mencapai angka yang luar biasa, sekitar 60 juta orang.

Dewasa muda membawa perubahan yang tak tergantikan dalam era ini, menguasai multitasking, akses informasi, kecerdasan, dan semangat eksplorasi. Dewasa muda juga terbuka terhadap isu-isu sosial, lingkungan, serta kemajuan teknologi menjadikannya kekuatan yang berpengaruh dengan karakteristik unik. Namun, ironi yang sedang dihadapi dewasa muda, yaitu meskipun memiliki akses tak terbatas ke teknologi dan informasi, dewasa muda cenderung menghadapi risiko kesehatan akibat gaya hidup yang lebih sedenter. 

Advertisement

Hasil dari survei Asia Pacific Personal Habits Survey yang dilaksanakan oleh Herbalife Nutrition pada 14 November 2022 mengungkapkan adanya kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat setelah pandemi, seperti konsumsi makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang mencapai 62%.

Di Indonesia, sekitar 73% dari konsumen ditemukan memiliki kebiasaan pola makan yang tidak sehat, terutama terkait dengan konsumsi camilan berlebihan. Kunci dalam mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebutkan dalam temuan survei ini adalah aktivitas fisik.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa mayoritas kaum dewasa muda di seluruh dunia cenderung jarang berolahraga. Laporan Global Status Report on Physical Activity 2022 dari WHO menunjukkan bahwa sekitar 81% dewasa muda dan 27,5% tidak memenuhi rekomendasi aktivitas fisik minimal untuk mencapai kesehatan yang optimal. Sebagian besar beralasan kurangnya ruang untuk berolahraga di rumah dan kurangnya motivasi karena kekhawatiran dan kecemasan yang timbul akibat pandemi.

Dewasa muda juga sering terpapar pengaruh media sosial yang dampaknya sangatlah beragam. Ironi perkembangan zaman terlihat dalam pengaruh media sosial terhadap minat aktivitas fisik kaum dewasa muda. Di satu sisi, perkembangan teknologi dan media sosial memungkinkan akses informasi yang lebih mudah. Namun, pada saat yang sama, dampaknya beragam dan dapat mengubah minat aktivitas kaum dewasa muda.

Dilansir dari data Reportal, dari total 167 juta pengguna media sosial, 153 juta adalah orang dewasa di atas usia 18 tahun, yang merupakan 79,5% dari total populasi. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna media sosial adalah kaum dewasa muda, mungkin cenderung menghabiskan waktu lebih banyak di platform-platform yang ada.

Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi masalah serius seperti obesitas, mengingat bahwa 78,5% pengguna internet diperkirakan memiliki setidaknya satu akun media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa banyak dewasa muda mungkin menghabiskan banyak waktu online, yang dapat mengurangi waktu yang seharusnya dialokasikan untuk aktivitas fisik. Oleh karena itu, perlu diberikan perhatian pada pendidikan dan kampanye kesehatan yang mendorong untuk menjaga gaya hidup seimbang dengan lebih banyak aktivitas fisik, salah satunya melalui platform media sosial. 

Ada hal lain juga yang perlu disoroti, beberapa sisi positif dari dampak media sosial di kalangan kaum dewasa muda dapat dijabarkan lewat pengaruh positif beberapa akun media sosial, platform, dan komunitas online mengedukasi gaya hidup sehat, salah satunya memberikan inspirasi dan dukungan bagi kaum dewasa muda untuk terlibat dalam berbagai aktivitas. Dampak positif dari media sosial adalah memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, jarak dan waktu bukan lagi masalah, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat, dan biaya lebih murah. Namun media sosial dapat mengakibatkan kecanduan pada dewasa muda, dilihat dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar dewasa muda atau sebanyak 51,4% mengalami kecanduan media sosial tingkat rendah, sedangkan hampir setengah dari dewasa muda atau sebanyak 48,6% mengalami kecanduan media sosial tingkat tinggi. Kecanduan media sosial pada dewasa muda akan menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti gangguan keseimbangan hidup, gangguan kesehatan mental, dan bahkan gangguan konsentrasi dan produktivitas membaca buku. 

Tak dapat dipungkiri kemajuan zaman juga dipengaruhi munculnya aktivitas lain termasuk dalam cabang olahraga yaitu e-sport. E-sport, atau olahraga era elektronik adalah fenomena yang berkembang pesat dan memiliki dampak yang kompleks terhadap minat kaum dewasa muda terhadap olahraga. Ini juga berhubungan dengan kemajuan teknologi yang semakin mumpuni. Dampak positif pengakuan e-sport sebagai olahraga karena e-sport telah diakui sebagai bentuk olahraga kompetitif dan diterima sebagai aktivitas yang mengharuskan pemain untuk berlatih, berkompetisi, dan mengembangkan keterampilan tertentu. Pengembangan keterampilan e-sport memerlukan keterampilan mental dan fisik yang serius, seperti koordinasi mata dan tangan, strategi, dan perhitungan cepat. E-sport telah menciptakan peluang prestasi yang signifikan, termasuk menjadi tim turnamen perlombaan e-sport sebagai pemain profesional, penyiar, atau pelatih.

Dilansir dari industri gaming dan olahraga elektronik atau e-sports Indonesia terus mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan di tengah pandemi Covid-19. Menurut data dari Indonesia Esports Premier League (IESPL), pada 2019 ada 62,1 juta orang yang aktif bermain gim di Indonesia. Tingginya angka tersebut membawa Indonesia menduduki peringkat 12 di pasar gim dengan jumlah pemain terbanyak.

Bahkan, menurut laporan dari Global Market Games Report 2020 menunjukkan, Indonesia menjadi salah satu negara terbesar pengguna gim di Asia Tenggara.

Industri gaming dan e-sport di Indonesia telah mengalami perkembangan pesat dan membuka peluang bagi prestasi serta pertumbuhan industri kreatif. Namun, dalam prosesnya, muncul dampak negatif terutama berkaitan dengan gaya hidup sedenter.

Para pemain e-sport sering kali menghabiskan waktu yang signifikan di depan layar komputer atau konsol, yang dapat mengurangi waktu yang dewasa muda miliki untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Ini mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik yang berkontribusi pada berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan tidur, masalah mata, dan masalah postur tubuh akibat duduk dalam waktu yang lama. Selain dampak fisik, e-sport juga berpotensi menciptakan ketergantungan yang dapat mengganggu fungsi sehari-hari pemain.

Ketika seseorang terlalu fokus pada game, minat dewasa muda terhadap aktivitas di luar dunia game dapat berkurang yang dapat memengaruhi keseimbangan dalam kehidupan dewasa muda. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga keseimbangan antara bermain game dan menjaga gaya hidup yang aktif, serta mengidentifikasi tanda-tanda kecanduan game yang dapat mengganggu kesejahteraan secara keseluruhan.

Aspek lain yang memengaruhi aktifitas fisik  individu salah satunya adalah kesehatan mental, terutama saat beradaptasi dengan tantangan dalam hidup. Di Indonesia, gangguan mental emosional seperti kecemasan dan depresi mencapai 11,6% pada populasi orang dewasa. Gangguan kesehatan mental tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga oleh tekanan hidup yang dapat menyebabkan stres berlebihan.

Kesehatan mental dan fisik memiliki keterkaitan yang kuat, dengan penyakit tidak menular seperti obesitas dapat memengaruhi minat untuk beraktivitas fisik, menciptakan lingkungan yang kurang kondusif bagi kesehatan mental yang baik. Gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan depresi, juga dapat mengurangi motivasi untuk berolahraga, menciptakan lingkaran setan dimana gangguan kesehatan mental memengaruhi aktivitas fisik, dan sebaliknya.

Perlu adanya perhatian dan penanganan yang tepat terhadap gangguan kesehatan mental serta upaya untuk mendorong gaya hidup sehat guna mencegah penyakit tidak menular. Terdapat banyak contoh tren penyakit tidak menular (PTM), kesehatan jangka panjang yang tidak disebabkan oleh infeksi dan tidak mudah menular antar individu oleh karena faktor gaya hidup, faktor genetika, lingkungan, faktor sosial, lanjut usia, atau bahkan kombinasi faktor penyebab.

Beberapa contoh penyakit tidak menular akibat terganggunya kesehatan fisik meliputi diabetes tipe 2, penyakit jantung, kanker, obesitas, hipertensi (tekanan darah tinggi), strok, penyakit pernapasan kronis termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan asma, artritis, penyakit ginjal kronis, penyakit Alzheimer, penyakit autoimun, penyakit hati kronis termasuk sirosis hati, yang dapat berkembang akibat alkoholisme atau infeksi hepatitis.

Penyakit-penyakit ini sering kali terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan. Upaya pencegahan dan perubahan gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi risiko penyakit tidak menular ini. Pengaruh kesehatan mental juga memengaruhi masalah kesehatan fisik seperti obesitas, cedera, atau masalah kronis lainnya dapat membuat berolahraga menjadi sulit atau tidak nyaman bagi kaum dewasa muda. Salah satu yang menjadi faktor adalah kurangnya akses atau fasilitas.

Dilansir dari anjuran dari WHO untuk dewasa muda usia 18-64 tahun melakukan aktivitas fisik intensitas sedang minimal 150 menit dalam seminggu atau 75 menit dalam seminggu untuk intensitas berat.

Tentu yang perlu diperhatikan di sini adalah kondisi kesehatan atau kondisi fisik tertentu yang membutuhkan perhatian khusus. Aktifitas fisik seperti olahraga teratur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi. Sel-sel kekebalan tubuh bekerja secara efektif dan meningkatkan aliran darah, dan peradangan, serta memperkuat antibodi. Seperti dalam Penelitian Jurnal Medicine and Science in Sports and Exercise (2019) , ditemukan bahwa olahraga teratur dapat meningkatkan jumlah sel-sel kekebalan tubuh, seperti limfosit. Aktivitas fisik juga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, yang dapat meningkatkan respons kekebalan terhadap infeksi.

Penting untuk memberikan edukasi dewasa muda untuk menjaga aktivitas fisiknya karena aktivitas fisik merupakan suatu kegiatan menggerakkan anggota tubuh supaya lebih sehat. Aktivitas fisik sangat perlu dilakukan karena dengan melakukan aktivitas fisik dapat meminimalisir terjadinya penyakit. Akan tetapi, saat ini masih banyak yang belum sadar mengenai pentingnya aktivitas fisik bagi kesehatan. Rendahnya kegiatan aktivitas fisik apabila terus dibiarkan, akan menjadi masalah yang harus segera ditanggulangi.

Edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik sangat berpengaruh dalam mengatasi penurunan minat kaum dewasa muda untuk beraktiitas, terutama dalam konteks kemajuan zaman yang cenderung mengarah pada gaya hidup yang kurang aktif. Salah satu alasan mengapa edukasi ini penting adalah kesehatan fisik merupakan kunci untuk menjaga kesehatan fisik.

Edukasi yang tepat dapat menjadi pengingat kaum dewasa muda tentang manfaat aktifitas fisik, termasuk mengurangi risiko obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya. Pembentukan Kebiasaan sehat tentang pentingnya aktivitas fisik dapat membantu kaum dewasa muda memahami bahwa berolahraga adalah bagian penting dari gaya hidup sehat.

Ini dapat membantu dewasa muda membentuk kebiasaan yang akan berlanjut hingga tua. Pesan yang disampaikan tersebut sangat relevan dan penting dalam konteks edukasi kaum dewasa muda tentang aktivitas fisik. Namun, apakah edukasi ini sudah optimal atau tidak akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk implementasi konkretnya dalam lingkungan pendidikan dan sosial.

Tentu saja, tingkat optimalitas akan berbeda di berbagai konteks dan mungkin perlu dievaluasi secara berkala. langkah terpenting adalah dengan mengambil tindakan konkret untuk memberikan edukasi yang efektif tentang pentingnya aktivitas fisik kepada kaum dewasa muda agar dewasa muda bisa menjaga kesehatan fisik dan mental dewasa muda sepanjang hidup.

Motivasi yang muncul dari dewasa muda adalah kunci untuk membentuk kebiasaan sehat dalam jangka panjang. Dewasa muda memainkan peran penting dalam membantu teman sebayanya memahami bahwa aktivitas fisik adalah bagian penting dari gaya hidup sehat yang dapat berdampak positif pada kesehatan dewasa muda sepanjang hidup.

Bentuk nyata dari pengaruh media sosial dapat dirasakan oleh dewasa muda yang aktif di berbagai platform. Dewasa muda memiliki kesempatan besar untuk memanfaatkan pengaruh media sosial sebagai sarana edukasi tentang gaya hidup sehat. Dewasa muda juga dapat membantu menyebarkan informasi yang berguna dengan membagikan posting tentang rutinitas latihan, resep makanan sehat, dan tantangan aktivitas fisik yang melibatkan teman-temannya.

Dengan fokus pada edukasi, dewasa muda dapat memberikan pengetahuan yang diperlukan kepada teman sebayanya, memotivasi untuk mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif dan sehat. Dengan demikian, media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk memengaruhi positif dalam masyarakat terkait kesehatan dan kebugaran.

 Perlunya pendekatan melalui sosialisasi aktivitas fisik, seperti bermain permainan tim atau bergabung dalam kelas kebugaran, juga dapat menjadi kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman-teman sebaya, yang penting untuk perkembangan sosial dan emosional. Ini adalah investasi dalam kesehatan jangka panjang kaum dewasa muda dan masyarakat secara keseluruhan.

Premis yang dapat ditambahkan untuk menekankan bahwa keberhasilan berkaitan dengan keberhasilan akademik, kebugaran, dan kesehatan lewat ditemukannya pencapaian keberhasilan sejati dalam kehidupan, faktor-faktor seperti prestasi akademik yang kuat, kebugaran fisik yang baik, dan kesehatan yang optimal sangatlah berperan. Edukasi tentang pentingnya aktivitas fisik, yang mencakup komponen kesehatan fisik dan kebugaran, tidak hanya membantu dewasa muda mengatasi tantangan gaya hidup yang kurang aktif, tetapi juga dapat mendukung pencapaian keberhasilan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan dewasa muda.

Dengan premis ini, pernyataan tersebut akan menggarisbawahi bahwa menjaga kesehatan fisik, prestasi akademik, dan kebugaran adalah komponen penting dari keberhasilan dewasa muda, dan edukasi tentang aktivitas fisik merupakan bagian dari upaya untuk mencapai keberhasilan yang lebih besar dalam berbagai aspek kehidupan.

Bagaimana pun upaya edukasi aktivitas fisik juga harus didukung dengan adanya ruang terbuka sebagai tempat pengaplikasiannya. Definisi ruang terbuka adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas baik dalam bentuk area atau kawasan maupun dalam bentuk area memanjang atau jalur di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka yang pada dasarnya tanpa bangunan. Ruang terbuka terdiri atas ruang terbuka hijau dan ruang terbuka nonhijau.

Ruang Terbuka Hijau (RTH), merupakan area memanjang atau jalur dan atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh tanaman secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka non hijau, adalah ruang terbuka di wilayah perkotaan yang tidak termasuk dalam kategori ruang terbuka hijau, berupa lahan yang diperkeras maupun yang berupa badan air.

Ruang terbuka hijau privat, adalah ruang terbuka hijau milik institusi tertentu atau orang perseorangan yang pemanfaatannya untuk kalangan terbatas antara lain berupa kebun atau halaman rumah atau gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan. Ruang terbuka hijau publik, adalah ruang terbuka hijau yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah daerah kota/kabupaten yang digunakan untuk kepentingan masyarakat secara umum

Sebagai contoh terdapat dalam laman informasi jakartasatu.jakarta.go.id, ruang terbuka hijau (RTH) DKI Jakarta sebesar 33,33 juta meter persegi atau 33,33 kilometer persegi. Jumlah itu mencakup 5,18% dari luas Jakarta yang mencapai 664,01 kilometer persegi. Cakupan yang ada tersebar di Jakarta Timur sebanyak 26,2%, Jakarta Selatan 24,92%, Jakarta Utara 20,87%, Jakarta Pusat 12,69%, Jakarta Barat 8,64%, dan null (belum diketahui) 6,61%. Berdasarkan jumlah objek, ada 2.307 RTH, 1.710 jalur hijau, 1.335 taman lingkungan, 140 belum diketahui, 133 taman interaktif, 123 hutan kota, 114 pemakaman, 77 taman kota, 18 lapangan olahraga, 17 kebun bibit, dan 10 taman rekreasi.

Namun, evaluasi apakah ruang terbuka sudah cukup memadai dapat sangat subjektif dan bergantung pada lokasi geografis, populasi, dan kebutuhan masyarakat setempat. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa masalah-masalah seperti polusi udara, perubahan iklim, dan urbanisasi yang cepat dapat mempengaruhi kualitas ruang terbuka dan lingkungan hidup secara keseluruhan.

Penting bagi masyarakat dan pemerintah setempat untuk terus memperhatikan dan meningkatkan ketersediaan dan kualitas ruang terbuka sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

 Bisa dikatakan ruang terbuka adalah suatu wadah yang menampung aktivitas manusia dalam suatu lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik. Ruang yang berdasarkan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau yaitu dalam bentuk taman, lapangan atletik dan taman bermain.

Ruang terbuka hijau ataupun non hijau yang ideal adalah 40% dari luas wilayah, selain sebagai sarana lingkungan juga dapat berfungsi untuk perlindungan habitat tertentu atau budidaya pertanian dan juga untuk meningkatkan kualitas atmosfer serta menunjang kelestarian air dan tanah. Klasifikasi bentuk ruang terbuka hijau umumnya antara lain ruang terbuka hijau Konservasi atau Lindung dan ruang terbuka hijau Binaan.

Kurangnya ruang terbuka merupakan salah satu faktor yang berkontribusi pada penurunan minat kaum dewasa muda untuk berolahraga. Cakupan 5,18% ruang terbuka hijau yang ada di Indonesia saat ini masih jauh dari ketentuan UU 26/2007 yang mengatur proporsi ruang terbuka hijau pada wilayah kota paling sedikit 30% dari luas wilayahnya dan proporsi ruang terbuka hijau publik paling sedikit 20%.

Ruang terbuka hijau adalah fasilitas multifungsi di perkotaan. Beberapa sebab bagaimana kurangnya ruang terbuka dapat memengaruhi minat berolahraga kaum dewasa muda, yaitu keterbatasan pilihan aktivitas fisik kaum dewasa muda dapat membuatnya merasa terbatas dalam pilihan olahraga yang dapat ikuti. Kesulitan dalam bermain bebas karena seharusnya ruang terbuka memberikan kesempatan untuk bermain bebas, seperti bermain bola, bersepeda, atau berlari. Kurangnya ruang terbuka dapat menghambat kemampuan dewasa muda untuk melibatkan diri dalam aktivitas semacam itu.

Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi dampak kurangnya ruang terbuka, upaya pemerintah yang sangat dinanti masyarakat untuk meningkatkan aktivitas fisik adalah dengan meningkatkan akses terhadap ruang terbuka, seperti taman umum, lapangan olahraga, dan jalur sepeda. Selain itu, menyediakan program komunitas juga dapat menjadi solusi yang efektif.

Contoh nyata dari upaya ini yang sudah digaungkan pemerintah dan masyarakat. Misalnya, terdapat komunitas seperti "Bike to Work " yang mendorong penggunaan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari dan berupaya untuk memperjuangkan jalur sepeda yang aman.

Selain itu, ada pula kelompok seperti Komunitas Pecinta Alam Indonesia aktif dalam kegiatan pelestarian alam seperti pembersihan pantai, hutan, dan kampanye penghijauan. Kemudian, ada juga Komunitas Rumah Pelajar yang menyediakan program pendidikan, termasuk program olahraga dan kebugaran, yang terjangkau bagi pelajar di daerah setempat.

Semua contoh ini adalah bukti nyata bahwa melalui inisiatif masyarakat dan komunitas, kita dapat berkontribusi pada peningkatan akses ke ruang terbuka, program olahraga, pendidikan, dan infrastruktur rekreasi.

Upaya untuk membuat dewasa muda lebih produktif dalam aktivitas fisik juga melibatkan peran penting orang tua dalam memberikan stimulasi pertumbuhan, asupan gizi yang baik, memilih lembaga pendidikan berkualitas, memberikan motivasi, serta mendukung minat dan bakat dewasa muda dalam aktivitas fisik.

Hasil survei di Banten pada 2021 menunjukkan kesadaran orang tua tentang pentingnya aktivitas fisik bagi anak-anak lebih dari 85% dan keterlibatan orang tua dalam aktivitas anak-anak lebih dari 60%. Namun, terdapat kurangnya dukungan orang tua dalam mendorong anak-anak untuk bergabung dengan klub olahraga.

Model peran orang tua berperan penting, karena anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua, dan pilihan hiburan non-aktif seperti bermain game video atau menonton TV dapat mengurangi motivasi berolahraga. Selain itu, kurangnya pendidikan yang mendukung aktivitas fisik dalam kurikulum sekolah dapat mengurangi pemahaman dewasa muda tentang manfaat berolahraga.

Untuk mengatasi masalah ini, merancang ulang kurikulum sekolah dengan lebih banyak informasi tentang manfaat aktivitas fisik dan kesehatan dapat menjadi langkah awal yang penting untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran dewasa muda tentang pentingnya berolahraga.

Selanjutnya, kita perlu mengaktifkan program pendidikan kesehatan yang lebih interaktif dan terlibat. Seminar rutin, lokakarya, dan kegiatan edukasi yang melibatkan siswa secara langsung akan membantu dewasa muda untuk mengalami manfaat dari berolahraga secara langsung. Hal ini juga akan membantu dewasa muda merasakan dampak positif yang mungkin terlewatkan jika hanya diberikan dalam bentuk teori.

Aktivitas ekstrakurikuler di sekolah dapat menjadi wadah yang berharga untuk mempromosikan aktivitas fisik. Klub olahraga, tim, atau kelompok yang berkaitan dengan kesehatan dapat memberikan siswa kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dan belajar melalui pengalaman. Ini juga menciptakan komunitas yang mendukung gaya hidup sehat.

Melalui solusi-solusi ini, kita dapat mengubah kurangnya peran pendidikan dalam mempromosikan aktivitas fisik dan kesehatan di sekolah menjadi sebuah peluang untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran dewasa muda tentang manfaat berolahraga. Dengan upaya bersama, kita dapat membantu dewasa muda untuk menjalani gaya hidup sehat dan menghindari dampak negatif dari kurangnya olahraga.

Jika pendidikan formal tidak menggarisbawahi dampak negatif dari gaya hidup yang tidak aktif, seperti risiko obesitas atau masalah kesehatan lainnya, dewasa muda mungkin tidak menyadari konsekuensinya. Kurangnya fasilitas olahraga di sekolah juga menjadi faktor yang memperparah keadaan. Sekolah yang tidak menyediakan fasilitas olahraga yang memadai atau tidak mendorong partisipasi dalam aktivitas fisik dapat memengaruhi minat dewasa muda untuk berolahraga.

Menurut asumsi penulis, perubahan drastis dalam teknologi dan digitalisasi telah membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan tantangan baru terutama terkait dengan gaya hidup kaum dewasa muda. Di satu sisi, teknologi memungkinkan akses mudah ke informasi dan hiburan, membuat komunikasi lebih cepat, dan membuka pintu bagi inovasi. Namun, di sisi lain, teknologi telah menciptakan gaya hidup yang lebih cenderung untuk duduk di depan layar komputer atau ponsel yang menyebabkan peningkatan gaya hidup yang tidak aktif.

Pendidikan dan kesadaran tentang pentingnya aktivitas fisik sangat penting dalam menghadapi tantangan ini. Selain itu, perlu upaya untuk menciptakan lingkungan yang mendukung gaya hidup sehat, seperti fasilitas olahraga yang mudah diakses dan promosi aktivitas fisik dalam masyarakat.

Kita juga harus memahami bahwa teknologi bukanlah musuh, tetapi alat yang dapat digunakan dengan bijak. Penggunaan teknologi yang cerdas dan seimbang dengan gaya hidup aktif dapat membantu mengatasi dampak negatif dari perubahan teknologi. Dalam hal ini, kolaborasi antara pendidikan, keluarga, pemerintah, dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai keseimbangan yang sehat antara teknologi dan aktivitas fisik dalam gaya hidup kaum dewasa muda.

Untuk mengatasi penurunan minat kaum dewasa muda dalam berolahraga, terutama dalam konteks kemajuan zaman, perlu dihadirkan alternatif penyaluran minat olahraga yang menarik dan relevan bagi dewasa muda. Salah satu pendekatan yang dapat ditempuh adalah dengan memperkenalkan aktivitas fisik yang lebih kreatif, seperti tarian, senam, atau parkour, yang mungkin lebih menarik bagi kaum dewasa muda daripada olahraga konvensional.

Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya memungkinkan dewasa muda untuk bergerak, tetapi juga memberikan ruang ekspresi kreatif. Selain itu, memotivasi kaum dewasa muda untuk menjelajahi alam bebas melalui hiking, berkemah, atau bersepeda gunung bisa menjadi alternatif yang baik. Hal ini tidak hanya mendukung aktivitas fisik, tetapi juga menghubungkan dewasa muda dengan alam, yang bisa menjadi pengalaman yang memuaskan.

Penting pula untuk membangun atau mendukung komunitas olahraga dalam lingkungan sekolah atau komunitas. Tim olahraga sekolah, klub bersepeda, atau kelompok jogging adalah contoh-contoh komunitas ini yang dapat memberikan dorongan sosial positif untuk berolahraga. Sekolah dapat berperan dengan mengembangkan program pendidikan yang lebih interaktif dan relevan, yang memasukkan komponen aktivitas fisik dalam pembelajaran. Melalui berbagai alternatif ini, diharapkan dapat meningkatkan minat kaum dewasa muda dalam berolahraga.

Penting untuk memberikan atensi minat kaum dewasa muda dan memberikan berbagai pilihan yang sesuai dengan minat. Menggabungkan unsur kesenangan dan sosial dalam aktivitas fisik juga dapat membuatnya lebih menarik. Pendekatan ini harus mempromosikan kesehatan fisik dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dewasa muda saat ini mengalami perubahan gaya hidup secara signifikan dalam cara dewasa muda menjalani kehidupan sehari-hari.

Pada dewasa muda hal ini melibatkan perubahan dalam kebiasaan makan, tingkat aktivitas fisik, pola tidur, interaksi sosial, dan banyak aspek lainnya yang memengaruhi kesejahteraan dan kualitas hidup seseorang. Perubahan gaya hidup sering kali dilakukan untuk meningkatkan kesehatan, mengurangi risiko penyakit, atau mencapai tujuan tertentu seperti penurunan berat badan, dan dapat melibatkan upaya yang berkelanjutan dan perubahan dalam perilaku. Perubahan-perubahan ini mencakup berbagai aspek dari gaya hidup modern yang memengaruhi aktivitas fisik dewasa muda.

Nilai kedisiplinan memiliki peran krusial dalam memengaruhi perubahan gaya hidup seseorang. Kedisiplinan adalah landasan kuat dalam membantu seseorang mengadopsi perubahan gaya hidup yang lebih sehat dan berkelanjutan. Tanpa kedisiplinan, perubahan tersebut bisa menjadi sulit untuk dipertahankan atau bahkan diwujudkan. Disiplin bisa dari aspek disiplin mengonsumsi makan seimbang, disiplin waktu tidur, serta disiplin olahraga.

Aktivitas sedenter yang semakin meningkat di kalangan dewasa muda di Indonesia adalah hasil dari dampak yang kuat dari pandemi. Lebih dari setengah responden mengatakan bahwa pandemi telah memengaruhi pola tidur dewasa muda, menyebabkan kesulitan tidur atau tidur yang tidak teratur, dan stres adalah alasan utamanya. Dewasa muda ini, jika dibandingkan dengan yang lebih tua, mengalami perubahan negatif dalam kebiasaan tidur.

Tidak hanya itu, hampir 60% dari responden mengakui bahwa dewasa muda tidak berolahraga secara teratur. Ini menciptakan pola aktivitas sedenter yang mengkhawatirkan. Sekitar sepertiga dari dewasa muda mungkin telah berusaha lebih keras untuk berolahraga, tetapi hampir setengahnya merasa telah kehilangan motivasi untuk beraktivitas fisik karena berbagai faktor, termasuk kurangnya ruang di rumah dan kekhawatiran serta kecemasan yang terus-menerus muncul akibat pandemi.

Hal ini menegaskan bahwa adanya pergeseran besar dalam kebiasaan hidup sehari-hari, terutama di kalangan dewasa muda. Dewasa muda harus menghadapi tantangan psikologis yang kompleks, seperti stres, kekhawatiran, dan kesulitan tidur, yang semuanya dapat mengarah pada aktivitas sedenter yang merugikan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memberikan perhatian khusus kepada dewasa muda dalam upaya mendukung kesehatan fisik dan mental selama dan setelah masa pandemi ini.

Terkait dengan perubahan gaya hidup di kalangan kaum dewasa muda, kita bisa melihat adanya pergeseran besar dalam kebiasaan sehari-hari. Faktor-faktor seperti kemajuan teknologi dan kenyamanan modern telah menyebabkan gaya hidup yang lebih pasif. Dewasa muda cenderung menghabiskan lebih banyak waktu di dalam ruangan, menggunakan gadget, menonton TV, atau bermain video game.

Tekanan akademik yang tinggi juga menjadi tantangan, karena kurikulum sekolah yang padat seringkali mengurangi waktu yang tersedia untuk berolahraga. Selain itu, kecanduan gadget seperti ponsel, tablet, dan komputer, dapat mengurangi waktu yang dihabiskan untuk aktivitas fisik, dan pola tidur yang tidak teratur juga bisa memengaruhi minat dewasa muda dalam berolahraga.

Semua perubahan ini bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental. Untuk mengatasi dampak negatif dari perubahan gaya hidup ini, perlu adanya upaya kolaboratif dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Langkah-langkah yang dapat diambil termasuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya aktivitas fisik dan kesehatan mental, menyediakan pilihan aktivitas fisik yang menarik sesuai dengan minat dewasa muda, memoderasi waktu yang dihabiskan di depan layar elektronik, dan menekankan pentingnya keseimbangan antara akademik, sosial, dan aktivitas fisik dalam kehidupan dewasa muda. Hal ini penting untuk mendukung kesehatan fisik dan mental, terutama selama dan setelah masa pandemi.

Perubahan gaya hidup adalah bagian alami dari perkembangan masyarakat, namun pendekatan yang tepat dapat membantu memastikan bahwa dewasa muda tetap aktif dan sehat dalam lingkungan yang terus berubah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ketika sedang menghadapi perubahan gaya hidup yang drastis adalah dengan memperkaya wawasan dan motivasi seseorang untuk mengulik kisah yang membawa pada rasa ingin mengikuti sang inspiratifnya, sebagai contoh ada kisah dari Usain Bolt dan Robby Purba tentang perjuangan mengoptimalkan aktivitas fisik agar tetap rajin berolahraga ditengah perubahan gaya hidup masyarakat.

Usain Bolt adalah seorang atlet lari cepat asal Jamaika yang dijuluki The Fastest Man on Earth. Dia memenangkan medali emas dalam tiga Olimpiade berturut-turut (Beijing 2008, London 2012, Rio de Janeiro 2016) dan menjadi salah satu olahragawan paling terkenal di dunia.

Kisah inspiratifnya adalah bagaimana dia mengatasi semua tekanan modern, seperti perangkat digital dan perubahan gaya hidup yang kurang aktif untuk mencapai tingkat keunggulan dalam olahraganya. Bolt menunjukkan kepada dewasa muda bahwa dengan kerja keras, komitmen, dan tekad, seseorang dapat mencapai prestasi luar biasa dalam olahraga.

Selain itu, Usain Bolt sering kali mempromosikan gaya hidup aktif melalui pesan-pesannya di media sosial. Dia menunjukkan bahwa olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang menjaga tubuh sehat dan kuat.

Salah satu kisah inspiratif di Indonesia datang dari sosok Robby Purba tentang dukungannya kepada orang-orang yang sedang berusaha mengatasi obesitas dan ingin menjadi lebih ideal melalui aktivitas fisik dan perubahan gaya hidup.

Robby Purba adalah seorang host di berbagai acara ini pernah mengalami obesitas. Robby Purba mulai berolahraga secara rutin dan mengadopsi pola makan sehat, yang membantunya menurunkan berat badannya secara signifikan.

Robby menjalani diet dan olahraga selama lima bulan pada 2018. Robby Purba berhasil turun 15 kg dari berat awalnya yang 95 kg menjadi 80 kg. Sekarang, olahraga telah menjadi kebiasaan baginya dengan rutinitas lari dan sesekali pergi gym, tetapi ia juga suka mengikuti kelas dance hip-hop dari YouTube Marcel Fitnes untuk membakar kalori. Kata Robby saat berbincang dengan VIVA di salah satu hotel di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

Perubahan gaya hidup Robby Purba telah memberikan beberapa manfaat utama. Pertama, Robby Purba berhasil menurunkan berat badannya secara signifikan, mendukung kesehatannya secara keseluruhan.

Kedua, kesehatannya secara keseluruhan meningkat, termasuk peningkatan energi, tingkat kebugaran yang lebih baik, dan penurunan risiko penyakit terkait obesitas. Kisah perubahan hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi masalah obesitas, menunjukkan bahwa perubahan positif dalam gaya hidup dapat dicapai dengan tekad dan usaha.

Kisah seperti ini mengingatkan kaum dewasa muda bahwa olahraga bisa menjadi sarana untuk mencapai prestasi besar dan menjaga kesehatan fisik dan mental, bahkan dalam era modern yang penuh distraksi atau gangguan.

Contohnya seperti gangguan kemajuan teknologi. Penggunaan gadget, media sosial, dan hiburan digital dapat menjadi distraksi besar. Orang sering tergoda untuk menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar daripada berolahraga atau fokus pada prestasi atletik. Gangguan kebisingan kota karena lingkungan perkotaan seringkali dipenuhi dengan kebisingan dan polusi udara yang dapat mengganggu fokus dan kualitas latihan.

Pola kerja yang sibuk juga hasil dari dampak banyaknya orang menghadapi jadwal kerja yang padat dan komitmen lainnya, yang membuat sulit untuk menemukan waktu untuk berolahraga secara teratur didukung dengan gaya hidup tidak sehat seperti makanan cepat saji, kurang tidur, dan kebiasaan tidak sehat lainnya dapat menghambat kemampuan seseorang untuk mencapai prestasi olahraga dan menjaga Kesehatan hingga stres dan kecemasan melanda dapat menjadi distraksi yang membuat sulit untuk fokus pada olahraga dan kesehatan mental.

Meskipun distraksi atau gangguan ini ada, namun komitmen dan disiplin yang kuat dapat membantu seseorang mengatasi hambatan tersebut dan mencapai prestasi besar dalam olahraga serta menjaga kesehatan fisik dan mental dewasa muda di era modern ini. Kisah-kisah ini menyoroti pentingnya komitmen, kerja keras, dan perubahan positif dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.

Bagi individu dewasa muda, inisiatif untuk mengatasi gangguan modern seperti penggunaan gadget yang berlebihan, pola kerja yang sibuk, dan gaya hidup tidak sehat dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung aktivitas fisik dan prestasi olahraga. Kesadaran akan manfaat kesehatan, seperti yang dialami oleh Robby Purba, dapat menjadi motivasi untuk mengadopsi perubahan positif.

Olahraga bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang keseimbangan hidup yang holistik. Melalui upaya bersama, baik melalui pendekatan individu maupun dukungan dari stakeholder dan lingkungan, individu dewasa muda dapat mencapai prestasi olahraga dan menjaga kesehatan dengan lebih baik di tengah perubahan gaya hidup yang terus berkembang.

Referensi:

Istiningtyas, L. (2022, December). Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Generasi-Z Setelah Pandemi Covid-19. In Proceeding Conference on Genuine Psychology (Vol. 2, pp. 231-238). 

https://kumparan.com/pengetahuan-umum/demografi-generasi-z-di-indonesia- beserta- karakteristiknya-20tlbbulJsL/full

Priyatna, A. (2012). Parenting & Relationships di Dunia Digital. Elex Media Komputindo. Anwar, S., & Pd, S. P. I. (2015). Management Of Student Development. Indragiri TM.

Haniza, N. (2019). Pengaruh Media Sosial terhadap Perkembangan Pola Pikir, Kepribadian dan Kesehatan Mental Manusia. J. Komun.

Nurmalisa, Y. (2017). Pendidikan generasi muda. https://www.fortuneidn.com/news/amp/desy/menjajal-karier-di-industri-e-sports-seberapa-menjanjikan 

https://data.goodstats.id/statistic/agneszefanyayonatan/menilik-pengguna-media-sosial-indonesia-2017-2026-xUAlp

Kholik, A. Membangun Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Filsafat Ilmu dalam Perspektif Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 53.

Putri, A. W., Wibhawa, B., & Gutama, A. S. (2015). Kesehatan mental masyarakat Indonesia (pengetahuan, dan keterbukaan masyarakat terhadap gangguan kesehatan mental). Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2).

NUR, I. P. (2021). KESEHATAN MENTAL REMAJA MELALUI PENDIDIKAN DALAM KELUARGA (PEMIKIRAN PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).

Handayani, L., Meirandika, A. J., Apriyanti, H., Aeni, A. Q., Yuniastuti, R. E., Nugrahani, A. D., & Prasetyo, F. A. (2020). Edukasi Tentang Aktivitas Fisik Dan Makan Beraneka Ragam Untuk Hidup Lebih Sehat. Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 305

Yusuf, R. A. (2022). Aktivitas Fisik pada Remaja. Penerbit NEM.

https://www.alomedika.com/komunitas/topic/bagaimana-cara-edukasi-aktivitas-fisik-yang-baik-dalam-chat-bersama-dokter

http://menssana.ppj.unp.ac.id/index.php/jm/article/view/179  

Hasmyati, S., & Arafah, A. A. (2018). Effective Learning Models In Physical Education Teaching Deepublish

https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/105/ruang-terbuka-hijau

Arianti, I. (2013). Ruang Terbuka Hijau.

Eriksen, H. K., Kristiansen, J. R., Langangen, Ø., & Wehus, I. K. (2009). How fast could Usain Bolt have run? A dynamical study. American Journal of Physics, 77(3), 224-228.

https://katadata.co.id/intan/ekonopedia/62e9d68a6b681/profil-usain-bolt-manusia-tercepat-di-dunia-peraih-8-medali-emas

Octavia, S. A. (2020). Motivasi belajar dalam perkembangan remaja. Deepublish.

https://health.grid.id/read/353574872/survei-menunjukkan-gaya-hidup-tidak-sehat-meningkat-selama-pandemi-inilah-beberapa-perubahan-gaya-hidup-yang- diperlukan?page=all

https://hellosehat.com/parenting/remaja/kesehatan-mental-remaja/krisis- identitas-adalah/

Sholihah, I., & Sabarisman, M. (2018). Pemenuhan Kesejahteraan Sosial Melalui Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Di Kawasaan Perkotaan Dalam Perspektif Hukum dan Kebijakan.

Sosio Informa: Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial, 4(1).

Ruth, D., & Candraningrum, D. A. (2020). Pengaruh Motif Penggunaan Media Baru Tiktok terhadap Personal Branding Generasi Milenial di Instagram. Koneksi, 4(2), 207-214.

Iskandar, R. Y. (2018). Seri Olah Raga Anak Bulu Tangkis. PT Niaga Swadaya.

Subagio, A. (2013). Go Go Indonesia; 101 Alasan Bangga Jadi Ank Indonesia. Cerdas Interaktif.

Sastrawijaya, L. (2014). Change Your Belief Change Your Life. Gramedia Pustaka Utama.

https://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/1100489-turun-15-kg-dalam-3-bulan-ini-rahasia-diet-robby-purba

https://www.kompas.id/baca/metro/2023/02/28/untitled

Oleh:
Khoiruna Malihah
Mahasiswa Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dosen Pembimbing
Farid Rahman, S St.Ft., M Or
Kaprodi S1 Fisioterapi 
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Klitih Terjadi di Jalan Kretek-Siluk Bantul hingga Korban Patah Tulang, Ini Penjelasan Polisi

Bantul
| Sabtu, 27 Juli 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Komedi Horor Sekawan Limo Telah Mencapai 2,2 Juta Penonton

Hiburan
| Sabtu, 27 Juli 2024, 12:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement