Advertisement

OPINI: Meningkatkan Eksistensi Usaha Jamu Tradisional melalui Pengembangan Kapabilitas UMKM

Dra. Endah Wahyuni Mahasiswa Program MM UPN Veteran Yogyakarta
Rabu, 13 Desember 2023 - 17:37 WIB
Abdul Hamied Razak
OPINI: Meningkatkan Eksistensi Usaha Jamu Tradisional melalui Pengembangan Kapabilitas UMKM Dra. Endah WahyuniMahasiswa Program MM UPN Veteran Yogyakarta

Advertisement

Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah, salah satunya rempah-rempah dan tanaman obat, yang sejak dulu sudah dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan obat atau jamu tradisional.

Jamu tradisional ini telah dikembangkan oleh para leluruh dan dipercaya memiliki khasiat yang unggul sebagai minuman untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Bahkan sampai saat ini pun ditengah dominasi industri farmasi modern dan dominasi obat-obatan kimia, jamu tradisional masih memiliki posisi tawar yang cukup tinggi di masyarakat.

Advertisement

Sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya generasi tua atau bayboomers, generasi X dan Y menjadikan jamu tradisional atau minuman herbal sebagai pilihan untuk dikonsumsi karena dipercaya sangat bermanfaat untuk menjaga stamina atau kesehatan tubuh serta menyembuhkan penyakit.

BACA JUGA: OPINI: Mengakrabkan Jamu ke Gen Z dan Milenial

Sebagai warisan budaya bangsa jamu tradisional di Indonesia memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan, karena bahan baku yang digunakan mudah diperoleh dan tersedia di dalam negeri.

Sehingga secara tidak langsung membawa multiplier effect yang cukup signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indoensia, mulai dari sektor hulu (pertanian untuk penyediaan bahan baku) hingga sektor hilir yang meliputi perindustrian ( proses produksi ) dan perdagangan ( pemasaran).

Pelaku usaha jamu tradisional dapat ditemui di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. UMKM jamu tradisional di wilayah DIY tersebar di beberapa lokasi seperti di kabupaten Bantul ada di Kiringan desa Canden Kecamatan Jetis ; serta desa Argomulyo Kecamatan Sedayu Di Kabupaten Sleman UMKM jamu tradisional ada di Gesikan, desa Merdikorejo, Kecamatan Tempel.

Meski sebagian besar usaha jamu tradisional tergolong sebagai Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), namun dari perspektif ekonomi usaha jamu tradisional berkontribusi cukup signifikan bagi pendapatan nasional, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan penyediaan lapangan kerja.

Oleh karena keberadaan usaha jamu tradisional perlu terus dipertahankan, selain sebagai upaya melestarikan warisan budaya, juga sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat.

Pandemi Covid 19, turut memberi andil pada perkembangan usaha jamu tradisional. Meningkatnya konsumi jamu tradisional atau minuman herbal sebagai upaya meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah tertularnya virus covid 19 di masyarakat, berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap minuman herbal atau jamu tradisional.

Demikian disampaikan Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito (HM-Riska, www.pom.go.id, 2020). Demikian pula paradigma back to nature telah mengubah life style masyarakat salah satunya dengan meningkatnya konsumsi terhadap minuman herbal atau jamu tradisional. Kondisi semacam ini tentu menjadi peluang bagi pelaku usaha jamu tradisional untuk terus meningkatkan produksinya.

Pada era revolusi industri yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat serta perubahan gaya hidup, UMKM jamu tradisional di DIY menghadapi tantangan yang besar untuk tetap relevan dan bertahan.

Secara umum kendala yang dihadapi pelaku UMKM jamu tradisional adalah pada sisi manajemen usaha, seperti proses produksi, permodalan, packaging, pemasaran serta pengelolaan keuangan.

Untuk mengatasai kendala-kendala tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kapabilitas bagi pelaku UMKM jamu tradisional. Akselerasi upaya peningkatan kapabilitas bagi UMKM jamu tradisional bisa dilakukan melalui kolaborasi antar pemangku kepentingan baik pemerintah akademisi maupun sektor swasta sesuai dengan potensi yang dimilikinya melalui berbagai program seperti :

1. Pendampingan secara berkelanjutan pada porses produksi untuk menjamin keberlanjutan, diversifikasi serta kualitas produk. Termasuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam proses produksi akan membatu UMKM jamu tradisional dalam mengingkatkan kapasitas produk, menjaga kualitas serta memnuhi permintaan pasar.
Pemerintah melalui Dinas Kesehatan, Pertanian, Koperasi UMKM, Perindag, BPOM serta akademisi secara berkolaborasi bisa melakukan pendampingan pada UMKM secara bergantian sesuai tugas fungsinya;

2. Dukungan Pemerintah dan Peningkatan Regulasi :

Dukungan dan perlindungan pemerintah bagi UMKM jamu tradisional dengan meningkatkan regulasi dan standar keamanan produk jamu tradisional untuk menjaga kualitas dan kepercayaan konsumen. Memfasilitasi sertifikasi produk, sebagai syarat aspek legalitas yang sangat penting bagi UMKM jamu tradisional;

3. Memberikan bantuan permodalan, peralatan produksi bagi pelaku UMKM jamu tradisional

4. Pelatihan bagi UMKM :
a) Pelatihan literasi digital untuk mendorong pemasaran produk melalui berbagai platform e- commerse,media sosial.
b) Pelatihan literasi pengelolaan keuangan
c) Pelatihan inovasi produk
d) Pelatihan packaging dan membuat branding yang menarik

5. Kolaborasi lintas sektor :
a) Bekerjasama dengan hotel, restoran, pusat oleh-oleh untuk menampung produk UMKM jamu tradisional.
b) Mendorong kebijakan menjadikan jamu tradisional atau herbal sebagai pilihan welcome drink di hotel, restoran.
c) Mengikuti berbagai event pameran

6. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat.
Edukasi dan penyampaian informasi yang mudah difahami dan mudah diakses oleh konsumen terkait resiko penggunaan obat-obatan kimia akan mendorong mereka untuk mencari alternatif alami seperti minuman herbal atau jamu tardisional

Melalui berbagi program peningkatan kapabilitas tersebut, maka keberadaan UMKM jamu tradisional diharapkan berkembang dan tetap eksis ditengah dominasi obat-obat kimia yang beredar selama ini. (***)

Dra. Endah Wahyuni Mahasiswa Program MM UPN Veteran Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Harga Tiket Masuk Museum Ullen Sentalu, Lokasi dan Jam Buka

Jogja
| Minggu, 28 April 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Kim So Hee Akan Menikah dengan Pengusaha dan Pensiun dari Industri Hiburan

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 23:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement