Advertisement

OPINI: Kemerdekaan & Peran AKN Seni Budaya dalam Aktivitas Pelestarian

Rais Faisal Ahyar, Kepala Subbagian Tata Usaha, Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Jogja
Jum'at, 19 Agustus 2022 - 06:07 WIB
Maya Herawati
OPINI: Kemerdekaan & Peran AKN Seni Budaya dalam Aktivitas Pelestarian Rais Faisal Ahyar, Kepala Subbagian Tata Usaha, Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Jogja

Advertisement

Daerah Istimewa Jogja (DIY) merupakan wilayah pertama di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pascaproklamasi kemerdekaan pada 1945 melalui maklumat 5 September 1945 menyatakan bergabung dengan NKRI.

Pernyataan bergabungnya Kraton NgaJogja Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman ke dalam NKRI memiliki nilai strategis yang luar biasa menjadikan negara yang baru merdeka tersebut memiliki wilayah kedaulatan, dan langkah ini pun kemudian diikuti wilayah-wilayah lain, termasuk negara-negara atau kerajaan-kerajaan di Nusantara yang dibentuk Belanda.

Advertisement

Berangkat dari catatan sejarah yang panjang, Jogja kini tumbuh menjadi pusat kebudayaan tanah Jawa. Sebutan sebagai Kota Pelajar atau Kota Pendidikan, telah membuat Jogja menjadi daerah yang akomodatif untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pembauran oleh generasi muda dari seluruh penjuru kepulauan Indonesia maupun dari berbagai latar belakang etnisitas di wilayah Nusantara telah menjadi cikal bakal kaum cendikia dan memperkaya kemajemukan Jogja.

Memasuki alam Jogja kita seakan diajak kembali melihat perjalanan sejarah yang membentuk masyarakat dalam simbol budaya, arsitektur, karya seni dan tradisi.

Dengan karakter masyarakat yang terbuka dan didasari oleh paham budaya Jawa yang mudah menerima dan memberikan tempat terhadap segala unsur kebudayaan luar telah menambah gerak hidup Jogja. Seakan memperlihatkan perpaduan nafas kehidupan antara yang tradisional dengan modern berjalan secara serasi dan alami.

Sebutan kota kebudayaan untuk Jogja ini sangat berkaitan erat dengan peninggalan-peninggalan budaya bernilai tinggi semasa kerajaan-kerajaan, yang sampai kini masih tetap lestari. Sebutan ini juga berkaitan dengan banyaknya pusat-pusat seni dan budaya. Tidak hanya terpusat di lingkungan Kraton Ngayogyakarta saja, akan tetapi juga terdapat di berbagai wilayah di Jogja. Bahkan kini telah dikembangkan secara lebih terorganisir kelurahan budaya. Berbagai macam potensi budaya yang terdapat di banyak wilayah di Jogja digali dan dikembangkan.

Jogja yang juga kaya akan situs-situs budaya dan cagar budayanya terus dijaga dan diupayakan pelestariannya. Sebagai contoh kita bisa lihat pada acara Upacara Adat Labuhan di Pantai Parangkusumo. Sampai sekarang Kraton Ngayogyakarta selalu menggelar prosesi labuhan setiap tahunnya.

Kata “labuhan” berasal dari kata labuh, dalam bahasa Jawa artinya membuang, meletakkan atau menghanyutkan. Maksud dari upacara adat labuhan  ini adalah sebagai doa dan pengharapan untuk membuang segala macam sifat buruk. Pada pelaksanaannya, Kraton Ngayogyakarta melabuh benda-benda tertentu yang disebut sebagai uba rampe labuhan.

Pada seni tari yang ada di Jogja, selain wahana berbagi estetika, tari sejatinya juga upaya meresapi ajaran etika  kehidupan. Di mana dimensi etika itu  kini memang diperlukan  sebagai kaidah  penuntun dalam  tumapaking zaman anyar, sekaligus sebagai etos  mempertahankan  jati diri.

Dan untuk lebih menghidupkan pertunjukkan seni tari, biasanya diiringi oleh tabuhan-tabuhan gamelan yang mengalun indah sehingga pesan dan makna yang tersirat akan lebih mudah tersampaikan. Makna dan pesan tidak hanya diterima oleh penikmat pertunjukkan seni tari dan musik tradisional gamelan saja.

Akan tetapi kepada para seniman, estetika dan etika pun akan dirasakannya sehingga membawa kepada sebuah penghayatan yang luhur terhadap kehidupan.

Dedikasi Jogja kepada nasional rupanya tidak dapat diukur dari Amanat 5 September 1945 saja, namun peran-peran vital telah diwujudkan dalam berbagai hal. Pada bidang pendidikan, Kraton Ngayogyakarta merintis pendidikan berbasis budaya melalui sekolah-sekolah maupun komunitas.

 

Memperkuat Nilai

Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta sebagai sebuah perguruan tinggi yang berbasis pada seni dan budaya, diharapkan ke depannya mampu melestarikan nilai-nilai budaya Jawa dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Sehingga luluasan AKN Seni dan Budaya Yogyakarta harus mampu terjun di tengah masyarakat dengan mengemban tugas menanamkan dan memperkuat nilai-nilai tersebut sebagai nafas dalam kehidupan sehari-hari. Karena kebudayaan memiliki cakupan makna yang amat luas yang merupakan seluruh aktivitas manusia baik lahiriah maupun batiniah.

AKN Seni dan Budaya Yogykarta menganggap kesenian sebagai ekspresi simbolik kehidupan manusia di samping sebagai media komunikasi dan ekspresi simbolik, kesenian juga menjadi sarana  hiburan dan media edukasi (tontonan lan tuntunan).

Sehingga tujuan AKN Seni dan Budaya Jogja lahir melalui Permendikbud No.32/2020 tentang Pendirian, Organisasi, dan Tata Kerja Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya adalah melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya Jogja.

Visi AKN Seni dan Budaya Yogyakarta tertuang dalam misi penyelenggaraan pembelajaran yang tidak hanya terbatas pada teori semata, akan tetapi para mahasiswanya juga melakukan praktik langsung, baik pada saat kuliah praktek juga pada praktik kerja lapangan (PKL). Bahkan di luar kurikulum para mahasiswa juga diarahkan untuk aktif mengaktualisasikan kemampuan yang telah diperoleh dari bangku kuliah kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan seni budaya di masyarakat. Para mahasiswa juga dibekali ilmu lain yang turut mendukung eksistensinya di masyarakat, seperti Pendidikan Kewarganegaraan, Pariwisata, UMKM dan lain sebagainya.

Momen perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke-77 ini adalah saat yang tepat bagi kita yang mempunyai kecintaan terhadap pelestarian seni budaya khususnya seni dan budaya tradisional Jogja, untuk lebih peduli dan meningkatkan kreativiatas kita terhadap potensi-potensi seni budaya di lingkungan sekitar kita.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Kembangkan Digitalisasi UMKM, Pemkot Libatkan Mahasiswa

Jogja
| Selasa, 16 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

alt

Agensi Ungkap Hasil Autopsi Kematian Park Bo Ram

Hiburan
| Senin, 15 April 2024, 19:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement