Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Ramadan Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah

Anita Aisah
Sabtu, 15 April 2023 - 06:07 WIB
Bhekti Suryani
HIKMAH RAMADAN: Ramadan Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah Anita Aisah - Dok. Pribadi

Advertisement

Semakin kita mencoba mendekatkan diri kepada Allah, maka Allah akan berlipat-lipat kali usaha-Nya mendekat kepada kita. Seperti isi dari surat Al-Baqarah ayat 152 di mana ketika kita mengingat Allah, maka Allah akan mengingat kita. Kita sebagai umat Islam, mendapatkan tugas agar semua tujuan dalam aktivitasnya hanyalah untuk Allah semata.

Sejatinya orang yang rajin melakukan ritual ibadah seperti salat, puasa, mengaji dan lainnya, akan berdampak positif pada perilaku sehari-harinya. Namun, ada juga orang yang rajin beribadah tetapi berperilaku menyimpang. Salah satu alasannya adalah tidak adanya keyakinan bahwa Allah Maha Esa. Allah merupakan satu-satunya zat yang harus disembah dan sebagai tujuan semua aktivitas kita di dunia.

Advertisement

Apa yang terjadi ketika tujuan dan aktivitas kita di dunia bukan untuk Allah? Yang kita minta doa bukan Allah? Ada sebuah cerita yang penulis dapatkan di akun Youtube influencer. Pada tayangan Youtube tersebut ada cerita orang tidak bisa melihat Ka’bah saat melakukan ibadah umrah. Ada lagi di sebuah artikel menceritakan bahwa seorang petugas kesehatan yang tidak bisa melihat Ka’bah ketika umrah. Seperti yang kita ketahui, ibadah umrah dilakukan di Masjidil Haram, yang di dalamnya terdapat Ka’bah.

Kedua orang tersebut diberikan hukuman oleh Allah dengan menghalangi mereka melihat rumah-Nya. Tidak bisa melihat rumah Allah saat melakukan ibadah umrah merupakan ujian yang luar biasa.

Hukuman tersebut karena orang pada cerita pertama memiliki jimat penglaris dan meyakini jimat tersebut yang menyebabkan dagangannya laris. Pada orang kedua ternyata memiliki pekerjaan yang tidak Allah sukai, yaitu melayani aborsi pada wanita-wanita hamil di luar nikah.

Pada cerita pertama kita belajar bahwa orientasi hidup kita hanya pada Allah semata. Allah tidak menyukai syirik, salah satunya meyakini jimat atau sejenisnya sebagai alat keberuntungan. Allah akan menjaga jarak bahkan tidak menerima orang-orang yang tidak meyakini keberadaan-Nya. Allah terlalu cemburu pada hamba-Nya yang berorientasi pada benda atau individu lain.

Pada cerita orang kedua, kita dapat belajar bahwa selain mengesakan Allah, kita juga perlu melakukan aktivitas yang Allah sukai. Di setiap perjalanan hidup kita, perlu adanya instrospeksi dengan selalu bertanya kepada diri apakah aktivitas yang kita lakukan disukai oleh Allah atau tidak. Pada konteks ini kita perlu juga belajar dari beberapa sumber seperti Al-Qur’an dan Hadis. Pada dua pedoman itu lah dipaparkan segala sesuatu yang Allah sukai.

Ramadan ini adalah sarana agar kita semakin dekat dengan Yang Maha Esa karena pahala setiap amal berlipat-lipat. Pada bulan ini, mari kita niatkan semua aktivitas kita hanya untuk Allah, berdoa hanya pada Allah dan paksakan diri dengan memperbanyak melakukan ritual ibadah wajib maupun sunah.

Semoga semakin tinggi usaha kita untuk dekat kepada Allah, Allah akan memberikan ketenangan dan kelancaran di semua urusan kita.

Anita Aisah

Dosen Fakultas Agama Islam UMY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Mudik Lebaran, Gunungkidul Bakal Dijejali 154.000 Kendaraan

Gunungkidul
| Kamis, 28 Maret 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Film Horor Gunakan Unsur Islam dalam Judul, MUI Sebut Simbol Agama Harus di Tempat yang Pas

Hiburan
| Selasa, 26 Maret 2024, 09:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement