Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Meraih Takwa dengan Ilmu

Dr Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM
Kamis, 06 Maret 2025 - 06:07 WIB
Sunartono
HIKMAH RAMADAN: Meraih Takwa dengan Ilmu Dr Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM, Dosen Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY. - Istimewa.

Advertisement

Potret kehidupan pembelajar sepanjang hayat merupakan aktualisasi ilmu yang dimiliki seseorang dengan penerapan dalam amalan melalui proses pembelajaran sebagai bekal kehidupan di dunia dan akhirat.

Sebagaimana dalam HR Ahmad menyebutkan bahwa ‘Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah Ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklan Ia menguasai ilmu, dan barangsiapa menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah Ia menguasai ilmu.’

Advertisement

Hal ini menjadi pijakan bagi pembelajar yang terus menerus berproses baik dalam mencari ilmu maupun menebarkannya. Dalam tuntunan Islam disampaikan bahwa mencari maupun menebarkan ilmu sejatinya bermuara pada sang Pemilik Kehidupan, Allah SWT.
Hal ini menjadi gambaran di mana ragam fenomena yang ada di tengah masyarakat ketika seseorang berikhtiar dalam menempuh ilmu maka yang didapatkan adalah apa yang menjadi niatan yang selaras dengan keberkahan ilmu yang didapatkan.

Lantas, bagaimana meraih ketakwaan melalui ilmu?

Takwa senantiasa dihubungkan dalam hal ibadah. Melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Inilah makna mendasar dari adanya takwa, memelihara dan menjaga diri dari perbuatan yang dilarang.

Sebagaimana HR Bukhari menyebutkan bahwa ‘Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal dan beraktivitas.’ Hal ini dimaksudkan bahwa ketika seseorang memiliki ilmu khususnya ilmu agama maka apa yang akan dibicarakan, diamalkan dan aktivitasnya menjadi berkualitas dan memiliki nilai. Ilmu agama menjadi pencerahan bagi manusia dalam mengenali diri dan keberadaannya sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT.

Adapun, ilmu pengetahuan muncul dari awal hadirnya Nabi Adam di dunia dari keingintahuan manusia sampai berkembangnya ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu menjadi cahaya penerang semesta.

Ilmu mampu menjadikan manusia hidup secara seimbang dalam mendapatkan arah tuntunan yang benar yang diajarkan agama. Ilmu merupakan anugerah yang diberikan Allah SWT kepada manusia sehingga bagi pembelajar sejati akan senantiasa menjadikan ilmu dalam meningkatkan ketakwaannya.

Sebagaimana dalam Al Qur’an, kata tentang ilmu disebut sebanyak 99 kali (ilma, ilmu, ilman, ilmihi, ilmuha, ilmuhum).
QS Al Mujadalah ayat 11 menyebutkan bahwa Allah SWT akan mengangkat orang-orang beriman diantara kalian dan orang- orang yang diberikan ilmu beberapa derajat. Menjadi pembelajar sepanjang hayat tentunya memiliki keistimewaan dalam hal meyakini bahwa kunci kebahagiaan di dunia dan akhirat adalah dengan terus berikhtiar untuk ilmu.

Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang senantiasa berkembang saat ini menjadi tantangan bahwa menjaga diri dan memelihara diri untuk tetap istiqomah menjalani tuntunan yang diajarkan agama adalah suatu perjuangan di tengah perubahan yang cepat di masyarakat.

Ada beberapa hal yang dapat menjadi pijakan potret kehidupan pembelajar sepanjang hayat untuk meraih ketakwaan dengan ilmu. Di antaranya adalah, mengembangkan potensi diri yang dimililiki dengan mengenali dirinya sendiri.

Semakin dia kenal akan dirinya sendiri, maka dia akan semakin mengenali penciptanya. Kedua, memperbanyak syukur dan menebarkan ilmu yang bermanfaat. Ketiga, mengamalkan ilmu yang didapatkan dan mampu beradaptasi dengan perubahan dengan tetap berada dalam koridor syaria’at. Keempat, tidak mengikuti arus perkembangan zaman yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Kemudian terakhir, adalah memelihara adab dalam mencari dan menebarkan ilmu yang dimiliki, agar memberikan keberkahan bagi dirinya dan orang lain.

* Dosen Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Cara Penukaran Uang Baru Lewat Platform Pintar BI

Jogja
| Minggu, 09 Maret 2025, 09:07 WIB

Advertisement

alt

Film Singsot: Horor Berbasis Kearifan Lokal Jawa, Tayang di Bioskop 13 Maret 2025

Hiburan
| Sabtu, 08 Maret 2025, 06:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement