Advertisement

HIKMAH RAMADAN: Membangun Magnet Kebaikan di Bulan Ramadan

Dr. Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM, Dosen Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY
Kamis, 20 Maret 2025 - 06:47 WIB
Jumali
HIKMAH RAMADAN: Membangun Magnet Kebaikan di Bulan Ramadan Dr. Dyah Pikanthi Diwanti, SE, MM, Dosen Prodi Ekonomi Syariah FAI UMY - Istimewa

Advertisement

Sebuah narasi kehidupan memberi pesan bahwa kesuksesan di masa depan dibangun dari kebiasaan-kebiasaan baik yang dilakukan secara konsisten. Hal ini tentunya sejalan dengan kondisi saat ini ketika banyak fenomena inspiratif tumbuh di masyarakat dimulai dari kebiasaan/amalan orang-orang hebat atau tokoh sukses.

Kebiasaan baik yang dilakukan secara berkelanjutan membuka jalan kesuksesan. Kesuksesan itu sendiri bukan hanya membangun kesejahteraan pada umumnya namun membawanya menjadi sosok yang berakhlak baik. Hal mendasar yang perlu dijaga adalah bagaimana menjaga kebiasaan baik untuk tetap dipertahankan dan dilanjutkan. Sebagaimana istiqamah menjadi bagian penting dalam menjalankan amalan kebaikan.

Advertisement

Di saat seseorang sudah mencapai apa yang dicita-citakan, hal yang perlu untuk tetap dijaga adalah bagaimana kualitas kebaikan semakin ditingkatkan. Demikian juga dengan kebiasaan yang dibangun di bulan Ramadan. Hal-hal yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi pembiasaan yang berkelanjutan di bulan setelah Ramadhan.

Selama kebiasaan-kebaikan berupa amalan baik itu belum dimulai, maka akan ada halangan yang menjadikan kebiasaan baik tersebut tidak terwujud. Lantas, bagaimana melatih kebiasaan dalam amalan, berikut ini beberapa upaya yang bisa dimulai untuk menjadikannya pembiasaan baik.

Pertama, mulailah membiasakan untuk berpikir bahwa amalan yang dilakukan saat ini adalah semata untuk mencari keridhaan Allah SWT, dengan melatih pikiran untuk selalu berfokus pada masa depan (bervisi akhirat). Sebagaimana sebuah ungkapan yang menyebutkan apa yang menjadi kebiasaan akan menjadi identitas/apa yang dikenali dari seseorang. QS Al.Hasyr ayat 18 menerangkan, “Bertakwalah kepada Allah SWT dan hendaklan setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok/akhirat.” 

Kedua, belajar untuk keluar dari zona nyaman untuk mendapatkan keberkahan. Sebagaimana yang digambarkan oleh sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib, “Barang siapa hari ini lebih baik dari kemarin maka masuk dalam golongan yang beruntung, dan barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin termasuk golongan yang merugi, serta barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka bagian dari orang yang celaka.” Muhasabah akan menjadi kontrol diri yang terbaik dalam membuat langkah kebaikan yang akan dan terus dilakukan.

Ketiga, membuat kurikulum diri yang berkualitas. Allah SWT menyebutkan dalam QS An-Najm: 39. “Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang diusahakannya.” Maka sudah sepantasnyalah sebagai umat Islam agar selalu berupaya mencari karunia Allah SWT dengan jalan kebaikan dan sesuai dengan yang telah disyariatkan.

Demikian upaya dalam membangun magnet kebaikan di bulan Ramadan melalui kebiasaan-kebiasaan baik sesuai tuntunan agama. Wallahu a’lam bisshowab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penyaluran THR ASN di Sleman Baru Mencapai Rp30 Miliar, Kurang Setengah Lagi

Sleman
| Kamis, 20 Maret 2025, 10:47 WIB

Advertisement

alt

Innalillahi, Mat Solar Bajaj Bajuri Meninggal Dunia

Hiburan
| Selasa, 18 Maret 2025, 00:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement