Advertisement

OPINI: Wisata Aman dan Nyaman Tanggung Jawab Siapa?

Helfi Agustin, Mahasiswa S3 Penyuluh Pembangunan/Pemberdayaan Masyarakat UNS- Dosen promosi Kesehatan FKM Universitas Ahmad Dahlan
Rabu, 24 Desember 2025 - 10:02 WIB
Abdul Hamied Razak
OPINI: Wisata Aman dan Nyaman Tanggung Jawab Siapa? Helfi Agustin, Mahasiswa S3 Penyuluh Pembangunan - Pemberdayaan Masyarakat UNS/ Dosen promosi Kesehatan FKM Universitas Ahmad Dahlan

Advertisement

Penghujung tahun merupakan waktu yang ditunggu-tunggu karena libur nasional perayaan Natal dan tahun baru, bertepatan dengan libur anak sekolah, dan kebijakan pemerintah dan perusahaan  yang memberi cuti akhir tahun atau jam kerja fleksibel bagi orang tua.  Pada liburan akhir tahun 2025 ini, Yogyakarta diprediksi akan menampung 5.15 juta wisatawan dari dalam maupun luar daerah.  Angka yang menunjukkan sektor pariwisata telah kembali menggeliat, setelah dihantam oleh masa sulit ketika pandemi COVID-19. 

Tingginya minat berwisata harus diikuti dengan tanggung jawab besar dalam menjaga keselamatan wisatawan, sehingga kabar gembira ini harus tetap diwaspadai agar segala bahaya dan risiko saat berwisata dapat dikendalikan.   Penulis dan tim telah melakukan studi penilaian perilaku Keselamatan dan kesehatan Kerja wisatawan dan pengelola wisata,  serta mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko di beberapa destinasi wisata di DIY, dan menemukan fakta masih banyak pengelola wisata dan wisatawan yang  menyepelekan aspek keselamatan berwisata. 

Advertisement

Tidak heran jika kita cukup sering membaca berita: wisatawan  tenggelam di pemandian,  terseret ombak pantai, jatuh masuk kawah, kecelakaan lalu lintas, digigit hewan liar, jatuh dari wahana permainan. Hasil penelitian terdahulu, keamanan tempat wisata dan keselamatan pengunjung dapat mempengaruhi citra destinasi wisata ke depannya.       

Tanggung jawab pengelola Wisata

Keselamatan berwisata harus menjadi prioritas semua pihak. Negara hadir melalui kebijakan dan aparatnya, seperti BMKG, Badan vulkanologi, Tim SAR, dan kepolisian, BPBD, Dinas Pariwisata dan Dinas Kesehatan dengan klinik/layanan kesehatan dan layanan ambulans. Namun, pengelola wisata dan wisatawan sendiri, merupakan  pihak yang paling bertanggung jawab terhadap keselamatan dirinya. 

Tanggung jawab pengelola wisata adalah memiliki prosedur kerja untuk mencegah kecelakaan, memiliki aturan dan melakukan pengawasan di seluruh area wisata,memiliki sistem informasi dan koordinasi yang baik dengan Badan Meteorologi; Klimatologi dan Geofosika (BMKG) yang  memiliki data dan prediksi yang akurat  tentang kondisi cuaca; Pusat vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi untuk mendapatkan informasi dan rekomendasi kawasan sekitar gunung api aktif; Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terkait pemetaan daerah rawan bencana atau Dinas Pariwisata yang biasanya merilis informasi tentang destinasi wisata yang rawan bencana. 

Pengelola wisata wajib menyediakan informasi keselamatan yang jelas dan rambu-rambu,  peta lokasi, jalur evakuasi, dan  kontak darurat yang bisa dihubungi,  melatih petugas lapangan  agar siap menghadapi kondisi darurat  mulai dari evakuasi hingga pertolongan pertama. Melakukan edukasi keselamatan bagi pengunjung melalui pengumuman berkala dengan pengeras suara atau papan informasi, poster, video singkat serta himbauan untuk melindungi diri dari aksi kriminal.

Pengecekan rutin  wahana dan fasilitas, jalur wisata, dan kondisi sanitasi tempat-tempat makan untuk meminimalisir masalah kesehatan dan kecelakaan. Jika ada wahana yang membutuhkan alat pelindung diri, pengelola wajib menyediakan  dan melakukan pemeliharaan APD,  melatih petugas agar terampil dalam penggunaan fasilitas keselamatan. Misalnya pelatihan rutin penggunaan APAR, ketersediaan  APAR tidak memiliki makna jika sudah tidak layak pakai atau petugas tidak terampil mengoperasikannya.

 termasuk pedagang makanan di area wisata, dan berkomitmen menyediakan fasilitas untuk menunjang perilaku higinies wisatawan  dan penjamah makanan. Misalnya menyediakan air bersih yang mengalir, toilet yang bersih dan wangi, tempat cuci tangan lengkap dengan sabun cuci tangan, serta sistim pembuangan air limbah yang baik dan manajemen sampah yang mendorong kedisiplinan wisatawan membuang sampah pada tempatnya, menyediakan sarana ibadah,  ruangan ASI serta menyediakan fasilitas yang memudahkan akses bagi lansia dan difabel.

Sikap bijak  wisatawan agar liburan aman dan berkesan

Keselamatan wisata bukan hanya tugas satu pihak. Diperlukan kerja sama antara wisatawan dan pengelola. Wisatawan harus bertindak bijak dan waspada, sementara pengelola harus profesional dan peduli. Liburan tidak hanya tentang momen menyenangkan, foto-foto indah atau cerita lucu, Namun,  liburan juga tentang pulang dengan selamat, berkesan, bahagia dan memberi energi baru setelahnya.  Keselamatan adalah hal paling berharga dalam setiap perjalanan, mari menjadi wisatawan yang cerdas dan bertanggung jawab. 

Setiap wisatawan bertanggung jawab atas keselamatannya sendiri. Beberapa hal penting yang harus menjadi kewaspadaan  wisatawan adalah: tidak tergoda makanan yang hanya terlihat enak tetapi tidak higienis dan tidak dimasak sempurna. Keracunan makanan karena bakteri, virus atau bahan makanan yang tidak aman dapat merusak  rencana liburan. Wisatawan juga perlu melek informasi tentang pantauan prakiraan cuaca dari BMKG, mencari informasi status gunung aktif,  menghindari  berenang di laut saat ombak tinggi atau bermain wahana air di sungai saat hujan,  tidak mendaki gunung saat hujan deras.

Wisatawan juga harus waspada dan melindungi diri dari aksi kriminal, tidak ceroboh atau nekat sendirian di area dengan bahaya alam terbuka: karena hewan liar, jurang curam, jalan licin dan tumbuhan beracun dapat membahayakan nyawa, tidak membuang sampah sembarangan, tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak memaksakan diri ikut wahana yang belum mancapai/melebihi batas usia, tinggi badan atau mengabaikan kondisi kesehatan. Perilaku ceroboh tidak hanya membahayakan nyawa wisatawan, akan tetapi juga membahayakan alam dan ekosistem di dalamnya.    

Pada akhirnya, sikap bijak wisatawan dan pengelola yang bertanggung jawab,  akan menjadikan momen liburan sebagai pengalaman yang menyenangkan. Liburan yang benar-benar berkesan adalah liburan yang setelah kita pulang ke rumah tetap dalam kondisi sehat, selamat, penuh cerita indah dan kenangan. Sudah saatnya kita menempatkan keselamatan sebagai bagian penting dari pengalaman wisata.                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Kasus Penipuan Perusahaan, Vonis YAM Diperberat Pengadilan Tinggi

Kasus Penipuan Perusahaan, Vonis YAM Diperberat Pengadilan Tinggi

Bantul
| Rabu, 24 Desember 2025, 11:17 WIB

Advertisement

Rio Dewanto dan Barry Prima Main Film Kuyank

Rio Dewanto dan Barry Prima Main Film Kuyank

Hiburan
| Rabu, 24 Desember 2025, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement