Advertisement

Promo November

OPINI: Generasi Z, Generasi yang Dipercepat 15 Tahun dalam Teknologi

Jarot Priyogutomo, Dosen Departemen Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kamis, 10 Maret 2022 - 06:27 WIB
Maya Herawati
OPINI: Generasi Z, Generasi yang Dipercepat 15 Tahun dalam Teknologi Jarot Priyogutomo, Dosen Departemen Manajemen, Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Advertisement

Tulisan ini dipicu dengan melihat banyak anak anak tetangga berumur 10 tahunan yang semakin tergantung pada teknologi. Mereka bermain dan bercengkerama sesama mereka dan membicarakan gim atau aplikasi  terbaru yang ada di gadget yang digunakan. Diskusi Nampak seru sekali di antara mereka dan tampak tidak terlalu tertarik dengan lingkungan permainan nonteknologi. Di umur yang masih sangat muda mereka sudah terbiasa menggunakan Zoom, Microsoft Teams, Google Meet, Skype, dll. Secara normal seharusnya mereka baru menggunakan teknologi itu 15 tahun lagi, tetapi kondisi yang ada (pandemi) memaksa mereka mempercepat 15 tahun dalam teknologi. 

Di lain sisi, media-media besar Indonesia kembali mengangkat topik pentingnya digital marketing dalam minggu-minggu terakhir ini. Harian Jogja juga mengangkat pentingnya penerapan yang makin luas digital marketing di berbagai bidang.

Advertisement

Kesehatan, pendidikan, pertanian dan pariwisata adalah beberapa contoh bidang di mana digital marketing harus semakin diterapkan.  Nampaknya Kalau dicermati memang kebutuhan akan digital marketing sudah menjadi bukan lagi kebutuhan tetapi sudah kewajiban di tahun 2022 ini. Tulisan hari ini akan mencoba melihat apa imbas perkembangan teknologi pada generasi net yang semakin terbiasa menggunakan teknologi.

Ada beberapa hal yang harus disadari dengan mendesaknya penerapan teknologi di tahun 2022 ini, pertama tentunya teknologi yang semakin baru dan membutuhkan banyak perubahan dalam penerapan. Dengan adanya teknologi 5G misalnya akan menuntut banyak pergantian mulai dari gawai yang harus berganti, teknologi Wifi yang menuntut kecepatan yang lebih tinggi.

Secara konsep beda teknologi 4G dan 5G dalam kecepatan adalah teknologi 5G bisa mencapai 100 kali lebih cepat dibandingkan 4G. Andai secara maksimal itu sungguh terjadi bayangkan apa yang akan berubah dalam penerapannya.

Pertanyaan ini sering didiskusikan dalam berbagai kesempatan di kelas, di diskusi atau seminar atau di media lainnya. “Apa yang akan anda lakukan andai teknologi 5G sungguh mengubah kecepatan menjadi 100 kali lebih cepat”. Dalam kecepatan ini 30 Film HD akan bisa di download dalam beberapa detik saja, bandingkan dengan 4 G masih harus sekitar 5 sampai 15 menit.

Jawaban atas pertanyaan teknologi 5G menjadi sangat bervariasi,  mulai dari videocall, NFT, Metaverse, Bisnis, dll. Yang menarik dari jawaban yang diberikan adalah tidak siapnya konsumen akan munculnya teknologi 5G tersebut. Sebagian menjawab dengan ikut mengalir saja. Dunia NFT juga makin banyak diminati oleh para pengguna. NFT karya dari Bored Ape yang melukiskan monyet berwarna abu-abu. harganya? Bukan hanya Rp10 juta.

Satu lukisan bisa mencapai 75 Ethereum (eth) atau sekitar yaitu US$284,495 atau sekitar Rp4 miliar! Dunia Metaverse yang dikembangkan oleh pemilik Facebook juga sudah ada dalam penerapan teknologi. Metaverse ibarat dunia “riil” dalam dunia maya. Setiap orang bisa hidup dan mengembangkan bisnis dan kehidupan masing-masing di dunia maya meta ini.

Kedua adalah aplikasi yang semakin bervariasi dengan teknologi yang semakin berkembang. Artificial intellgence adalah salah satu yang akan semakin bagus. Manusia akan berhadapan dengan robot yang semakin pintar, misal perintah kepada teknologi sudah semakin mungkin dilakukan dengan hanya dengan perintah lewat mulut, suatu yang sudah ada saat ini dan akan semakin variatif. 

Dalam sebuah diskusi  dengan teman atau mahasiswa dalam mempelajari aplikasi di App Store atau Google Store menunjukkan bahwa jenis aplikasi makin bermacam macam dan sangat variatif antara satu aplikasi terapan dan aplikasi lainnya. Aplikasi Pendidikan, aplikasi bisnis, aplikasi administratif semakin banyak dan berbeda satu dan lainnya, apalagi aplikasi gim yang ditawarkan juga semakin variatif. Ini menunjukkan bahwa permintaan dan penawaran aplikasi sangat maju juga.

Sementara itu konsumen dari sisi pengguna teknologi juga berubah sangat signifikan. Konsumen saat ini sudah sangat pintar dan berbeda bila dibandingkan 10 tahun lalu. Teknologi diduga membuat perubahan yang sangat besar, adanya smartphone dengan berbagai fitur dan aplikasi membuat konsumen semakin mudah melakukan berbagai hal untuk berbagai kepentingan.

Saat ini misalnya berhubungan dengan siapa pun dapat dilakukan kapan pun dan di mana pun. Begitu mudahnya melakukan komunikasi hingga anak sampai orang tua dengan mudahnya bisa melakukannya. Media sosial juga sudah berada di mana mana hingga seseorang bisa memilih dengan mudah media yang akan digunakan untuk kepentingannya. Kemudahan dan kesederhanaan dalam aplikasi teknologi ini membuat seseorang bisa memilih sesuai kebutuhannya.

Generasi Net

Generasi Z adalah generasi yang lahir antara 1995 dan 2010. Pada generasi ini dicirikan dengan terbiasanya mereka dengan internet sehingga sering disebut juga generasi net. Mereka ini dalam kesehariannya sudah terbiasa dengan masih polosnya mereka dalam teknologi membuat semua pihak harus ikut memikirkan persiapan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi perubahan teknologi ini.

Berbagai pelatihan yang benar harus sungguh sungguh dilakukan dan aplikasi yang diizinkan juga harus menjadi perhatian semua pihak. Ingatlah mereka akan memegang dan melihat gadget dari pagi hingga malam.

Hal ini kemudian bisa dilihat dari dua sisi, kesempatan bisnis atau masalah. Bila dilihat dari kesempatan bisnis maka pasar ini sangat terbuka untuk menawarkan berbagai produk dan aplikasi teknologi. Mulai dari aplikasi Pendidikan, bersosialisasi, berkomunikasi dan tentunya permainan atau gim. Dengan teknologi 5G yang sudah masuk di pasaran Indonesia, tentunya akan makin banyak kemudahan dalam penerapan teknologi.

Tentunya akan berimbas juga pada generasi net ini. Siapkah mereka dalam menghadapi perubahan yang akan sangat signifikan ini dan bagaimana dengan kesehatan mata yang saat ini juga paling banyak dikeluhkan orang tua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tahun Ini Hanya Digelar Sekali, STTKD Mewisuda 691 Lulusan

Bantul
| Sabtu, 23 November 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Hanya Satu Hari, Film The Last Dance Jadi Box Office di Hong Kong

Hiburan
| Rabu, 20 November 2024, 08:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement