Advertisement

OPINI: Mendongkrak Pariwisata Indonesia melalui Wisata Religi

Sigit Widiyanto, Badan Pelaksana Otorita Borobudur
Jum'at, 18 Maret 2022 - 06:07 WIB
Maya Herawati
OPINI: Mendongkrak Pariwisata Indonesia melalui Wisata Religi Sigit Widiyanto, Badan Pelaksana Otorita Borobudur

Advertisement

Kebinekaan Indonesia adalah suatu kekayaan bangsa, Banyaknya suku bangsa, agama, budaya telah membuat kebanggaan bagi bangsa ini, kehidupan yang berdampingan dengan keberagaman budaya merupakan kebanggaan,  Namun demikian tidak mudah memelihara kebanggaan sebagai bangsa. Kita harus mempunyai rasa toleransi yang tinggi agar kebinekaan yang kita punya itu tetap indah dirasa dan dinikmati.

Dengan latar belakang banyaknya budaya dan  agama di Indonesia maka tidaklah mengherankan  bila destinasi wisata religi ada di banyak daerah. Wisata religi adalah salah satu jenis produk wisata yang berkaitan erat dengan sisi religius atau keagamaan yang dianut oleh umat manusia. Wisata religi dimaknai sebagai kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama, biasanya beberapa tempat ibadah yang memiliki kelebihan, misalnya dilihat dari sisi sejarah, adanya mitos dan legenda mengenai tempat tersebut, ataupun keunikan dan keunggulan arsitektur bangunannya.

Advertisement

Bentuk tempat wisata religi  bermacam-macam, mulai dari masjid, candi, arca, perhiasan, adat-istiadat, bahkan makam tokoh terkemuka seperti Sunan Kudus, makam Sunan Gunung Jati ataupun.  Mesjid Agung di Jawa Tengah, Masjid Agung Kotagede di Yogyakarta, Sendang Sono  tempat ibadah agama Katolik di Kulon Progo, Istana Maimun.   Sam Poo Kong tempat ibadah umat beragama Budha, Candi Borobudur tempat ibadah agama Buddha, Patung Yesus di  Flores NTT, dll. Keberadaan tempat wisata tersebut sebagai bukti kekayaan bangsa kita.

Ditinjau dari pengunjungnya, ada dua model pengunjung  bagi wisata religi. Pertama, kunjungan wisata dengan basis  mempunyai kepercayaan atau agama yang sama, Bagi mereka, wisata ini bukanlah perjalanan biasa karena tujuan dari perjalanan wisata ini adalah supaya  lebih mendekatkan diri kepada Allah. Melalui wisata ini diharapkan mereka dapat mendekatkan diri kepada Tuhannya. 

Kedua, bagi pengunjung yang berbeda agama dengan tempat yang didatangi, wisata ini untuk berguna untuk menambah wawasan pengetahuan serta melihat kekayaan budaya bangsa, kita belajar untuk toleransi terhadap adanya perbedaan karena kebinekaan bangsa.

Terlepas siapa yang berkunjung, wisata religi merupakan salah satu model  wisata yang  membawa fungsi rekreasi dan  edukasi terhadap sejarah tempat tersebut. Melalui wisata religi ini selain mempunyai fungsi kepercayaan juga  ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh melalui nilai-nilai  dan sejalan  tempat tersebut.

Sikap saling menghormati sesuai aturan aturan yang sudah ditentukan menjadikan kita melatih diri kita untuk saling bertenggang rasa. Sebagai contoh kasus,  misalnya kita berkunjung ke Pura Bali, kita tidak harus beragama Hindu tetapi kita tetap harus mengikuti aturan yang ada di Pura tersebut.

Selama kita mengunjungi Pura, kita dapat mendengarkan penjelasan sejarah atau story telling dari Pura tersebut dan kepercayaan terhadap tempat tersebut  yang harus kita ketahui.

Begitu pula kalau kita berkunjung ke sebuah  yang terkenal di Jawa Tengah, bernama Sam Poo Kong,  ini berhasil menarik perhatian banyak turis atau pengunjung karena sejarah yang ada di  ini. Banyak info menarik yang tidak bisa untuk dilewatkan serta penting untuk diketahui. Sensasi wisatawan masuk ke  akan sangat terasa dengan hamparan warna merah di mana-mana,  seolah olah kita berada di negeri China karena masuk ke tempat dengan ornamen ornamen  bangunan  dengan suasana khas China.

Lampion-lampion di gantung di langit-langit serta adanya patung patung dewa yang menghiasi setiap sudut . Masuk ke  tersebut benar benar merasakan betapa keindahan  kebinekaan bangsa Indonesia.

Destinasi bangunan Masjid bersejarah seperti Masjid Agung di Jawa Tengah bangunan yang megah dan sejarah pendirian Masjid tersebut yang mampu membuat rasa bangga kepada kita, Masjid agung dibangun pada abad ke-16 dan dipugar pada 1749 yang merupakan era penjajahan Belanda di Indonesia.

Campur tangan Belanda pada pembangunan Masjid ini tampak pada arsitektur bangunan yang merupakan perpaduan antara gaya arsitektur kolonial dan lokal. Pengetahuan tentang sejarah masjid ini dapat menjadi pengetahuan bagi wisatawan yang mengunjungi tempat ini.

Kesejahteraan Masyarakat

Pengembangan wisata religi sebenarnya sudah banyak kita jumpai, yang lazim adalah tentang umrah. Peserta umrah dapat dikatakan sebagai wisatawan religi. Dengan melakukan wisata dengan platform yang sama maka kegiatan ini menjadi lebih mudah dan lebih khusyuk bagi pesertanya. Mereka bisa sembahyang di Tanah Suci dengan nyaman dalam satu rombongan. Begitu pula paket perjalanan ke Vatikan atau Yerusalem bagi wisatawan Katolik akan lebih mudah dan lebih bermakna bagi mereka, karena mereka yang satu keyakinan akan merasa lebih aman dan khusyuk dalam melakukan perjalanan.

Agen-agen perjalanan untuk paket ke  luar negeri ini sudah sangat banyak travel pattern-nya.  Namun, di saat pandemi yang merajalela ke seluruh dunia, pemerintah menghendaki agar kita memanfaatkan rekreasi di dalam negeri.

Seiring anjuran pemerintah tersebut, kita perlu menggalakkan pariwisata di dalam negeri, Untuk itu menggalakkan wisata religi di dalam negeri merupakan alternatif yang dapat kita coba dengan mengombinasikan melalui tema-tema tertentu yang sesuai dengan rencana perjalanan.

Misalnya wisata religi untuk umat Katolik pada Bulan Maria dapat dilakukan  ke Sendang Sono atau di  Gua Maria yang lain dengan peserta satu lingkungan Gereja atau kelompok doa, atau bagi umat Buddha ke  atau ke Borobudur dalam satu komunitas Buddha, dalam acara Waisak. Umat Muslim dapat berziarah ke Masjid Istiqlal atau makam para wali dan lain lain. Pada Hari keagamaan tertentu misal di saat Idulfitri.

Wisata religi memungkinkan kita mengaktivasi zona spiritual sehingga bertambah tingkat keimanan menjadi lebih baik. Begitu pula dengan berziarah ke makam para wali atau tokoh tokoh yang dianggap berjasa akan memberikan aura spirit yang berbeda. Tidak hanya kesenangan yang didapatkan,tetapi juga pemaknaan terhadap hidup dan juga evaluasi diri.

Potensi wisata tersebut harus kita tindak lanjuti secara baik, sehingga keunikan  tempat tempat wisata tersebut dapat menjadi kesejahteraan bagi masyarakat. Oleh karena itu diperlukan  story telling pada setiap daerah tujuan wisata agar wisatawan dapat memahami sejarah tempat tersebut.

Pemasaran secara profesional juga diperlukan. Potensi tanggal-tanggal di mana setiap tempat wisata mempunyai agenda besar, seperti Borobudur ada acara Waisak yang memperingati Hari Kelahiran Buddha. Hari Raya ini dirayakan dengan tradisi yang unik dan dipusatkan di Candi Borobudur.

Hari Raya Idulfitri yang mempunyai tradisi silaturahmi dan mengunjungi makam makam leluhur, Hari Raya Cap Go Meh di Singkawang, yang merupakan bagian Perayaan Imlek yang diperingati 15 hari setelah Tahun Baru Imlek.

Perayaan ini di Singkawang diadakan secara besar besaran. Perayaan Bulan Maria yang biasa dilakukan Sendang Sono yang biasa dilakukan di pada Mei atau Oktober setiap tahunnya. Peringatan terakhir rangkaian tahun, dan agenda lainnya

Dari acara acara yang sudah teragendakan tersebut, maka dapat di dorong untuk pelaku wisata religi untuk lebih aktif mempersiapkan perjalanan wisata sesuai dengan jadwal agenda kegiatan yang sudah ada. Melalui paket paket wisata religi tersebut diharapkan mampu membuka peluang berusaha dalam bidang pariwisata, terutama wisata religi.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat di Usia 61 tahun

Jogja
| Sabtu, 27 April 2024, 10:10 WIB

Advertisement

alt

Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement