Pemkot Jogja Tindak Tegas Praktik Nuthuk
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA–Menjelang Idulfitri 2022, ada potensi jutaan orang yang memasuki Jogja. Selain mudik, pendatang ini juga diprediksi mendatangi destinasi wisata, kuliner, dan lainnya. Untuk mempersiapkan hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menyiapkan berbagai sistem keamanan serta aduan.
Sistem penerimaan aduan ini bisa untuk mengatasi permasalahan yang mungkin muncul, termasuk nuthuk atau penetapan tarif tinggi baik untuk kuliner, transportasi, dan lainnya.
Advertisement
Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi, mengatakan sistem aduan ini akan merespons cepat informasi yang masuk. Terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah, aduan bisa disampaikan ke petugas yang berjaga di beberapa tempat ramai maupun melalui aplikasi Jogja Smart Service (JSS).
“Sepanjang Malioboro kami siagakan petugas untuk menerima aduan. Kami juga berkoordinasi dengan destinasi-destinasi wisata baik yang sudah populer seperti Taman Pintar, Malioboro, Pasar Beringharjo, Gembira Loka [GL] Zoo, sampai kampung-kampung wisata. Kami siapkan supaya mereka yang datang itu bisa menikmati Kota Jogja dengan nyaman,” kata Heroe, Jumat (22/4/2022).
Khusus untuk nuthuk, Pemkot Jogja sudah meminta penjual oleh-oleh dan kuliner untuk memperbaiki cara penjualan. Tidak boleh lagi ada pemaksaan pembelian produk baik oleh pengantar seperti becak, andong, dan sebagainya. Masyarakat sudah tahu tempat untuk memperoleh produk, sehingga toko yang masih mempraktikkan pemaksaan pembelian justru tidak akan dibeli.
Begitu pun untuk komunitas becak, andong, dan lainnya. Sudah ada arahan untuk memperbaiki sistem operasional. Apabila ada anggota yang nakal, maka sanksi tegas akan menantinya. “Jika masih kedapatan melakukan praktik merugikan seperti itu, yang bersangkutan akan dikeluarkan dari kawasan Malioboro, bahkan untuk selamanya tidak boleh beroperasi di wilayah Kota Jogja,” kata Heroe.
Peguyuban Pedagang Kaki Lima Malioboro Ahmad Yani (Pelmani) optimistis anggotanya tidak akan terlibat kasus nuthuk pada Lebaran 2022. Ketua Pelmani, Slamet Santoso, mengatakan saat ini PKL Malioboro sudah terfokus dalam satu kompleks yakni di Teras Malioboro (TM) 1 maupun 2. Sehingga upaya pengawasan bakal lebih mudah dilakukan.
"Sekarang masing-masing terkondisikan di TM, saya kira enggak akan terjadi seperti itu. Kasus terakhir sudah lama banget lima tahun lalu. Yang baru kan di sirip-sirip itu bukan pedagang Malioboro," katanya Sebelumnya, jika ditemui ada anggotanya yang nuthuk, akan diberi sanksi larangan berjualan untuk sementara waktu. (ADV)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Berikut Kantong-kantong Kemenangan Harda-Danang dan Kustini-Sukamto Berdasarkan Hasil Rekapitulasi Suara Pilkada Sleman 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement