Advertisement

Promo November

Konservasi Mangrove: Mengapa Penting dan Perlu?

A. Tri Priantoro, PS Pendidikan Biologi USD
Rabu, 28 Agustus 2024 - 23:02 WIB
Abdul Hamied Razak
Konservasi Mangrove: Mengapa Penting dan Perlu? A. Tri Priantoro, PS Pendidikan Biologi USD

Advertisement

JOGJA—Mangrove adalah kelompok tumbuhan yang tumbuh di daerah intertidal (antara garis pasang tertinggi dan terendah) di kawasan pantai tropis dan subtropis. Tumbuhan ini terdiri dari pohon, semak, dan bentuk lain yang mampu bertahan di lingkungan yang dinamis dengan kadar garam yang tinggi.

Mangrove memiliki kemampuan untuk mengatur kadar garam dalam tubuhnya, baik melalui ekskresi garam melalui daun atau penyimpanan di jaringan khusus. Mangrove mempunyai beberapa bentuk dan fungsi akar yang berbeda yaitu akar napas, akar penopang, akar lutut. Daun mangrove biasanya tebal dan berlilin untuk mengurangi penguapan.

Advertisement

Banyak mangrove yang bereproduksi secara vivipar, yaitu benih berkecambah saat masih melekat pada pohon induk. Setelah berkecambah, propagul (bibit yang telah berkecambah) jatuh dan terbawa arus air hingga menemukan tempat yang sesuai untuk tumbuh.

Indonesia memiliki keanekaragaman jenis mangrove yang tinggi. Beberapa jenis mangrove yang umum ditemukan di Indonesia antara lain Rhizophora spp. (Bakau), Avicennia spp. (Api-api), Sonneratia spp. (Pidada), Bruguiera spp (Kendega), dan Nypa (Nipah).

Ancaman terhadap Hutan Mangrove

 Berbagai jenis mangrove yang hidup pada lokasi pasang surut telah membentuk komunitas mangrove atau dikenal sebagai hutan mangrove. Sesuai karakteristik mangrove seperti yang telah dijelaskan di atas, keberadaan mangrove telah memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun lingkungan abiotik.

Hal ini dapat dikatakan bahwa keberadaan mangrove berfungsi untuk menjaga keseimbangan ekosistem pantai. Namun kelestarian mangrove tidak selalu bisa dipertahankan karena adanya kepentingan pihak lain yang tidak sejalan.

Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi bahkan mengancam keberadaan mangrove, yang meliputi Alih Fungsi Lahan, Pencemaran, dan Eksploitasi Berlebihan. Mengingat hal tersebut banyak terjadi di berbagai daerah, maka perlu dilakukan upaya untuk melestarikan keberadaan mangrove melalui kegiatan konservasi.

Konservasi Mangrove

Tujuan utama konservasi mangrove adalah untuk menjaga kelangsungan hidup hutan mangrove dan ekosistem yang bergantung padanya; meningkatkan kualitas lingkungan dengan memperbaiki kualitas air dan udara di sekitar kawasan mangrove; dan mendukung kehidupan masyarakat dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pemanfaatan mangrove yang berkelanjutan.

Konservasi mangrove itu dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut. 1) Pendekatan konservasi yang yang dipilih mempertimbangkan seluruh komponen ekosistem mangrove, baik biotik maupun abiotik. 2) Partisipasi Masyarakat, melibatkan masyarakat sekitar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan kegiatan konservasi. 3) Pemanfaatan Berkelanjutan, mengoptimalkan manfaat ekonomi dari mangrove tanpa merusak ekosistemnya.

Beberapa alasan mengapa konservasi mangrove sangat penting dan perlu dilakukan dapat dijelaskan pada bagian-bagian berikut ini.

Hutan mangrove memiliki peranan yang sangat penting dalam melindungi garis pantai dari abrasi. Akar-akar mangrove yang kuat dan rapat berfungsi sebagai benteng alami yang mampu menahan gelombang dan arus pasang surut.

Selain itu mangrove melindungi kawasan pesisir dari intrusi air laut, sehingga mengurangi risiko intrusi air asin ke lahan pertanian dan permukiman. Mangrove juga membantu mengurangi dampak banjir rob yang sering terjadi di daerah pesisir.

Beberapa mekanisme yang membuat mangrove efektif dalam mencegah abrasi adalah sebagai berikut. Akar mangrove yang kompleks mampu menyerap energi gelombang, sehingga mengurangi kekuatan gelombang yang mencapai garis pantai, termasuk mengurangi dampak badai dan tsunami.

Hutan mangrove memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas air di sekitar kawasan pesisir. Beberapa fungsi mangrove dalam menjaga kualitas air antara lain sebagai filter alami, dimana akar mangrove menyaring polutan seperti logam berat, pestisida, dan limbah organik yang terbawa oleh aliran air dari daratan; akar mangrove membantu menstabilkan sedimen dasar perairan, sehingga mengurangi kekeruhan air dan meningkatkan penetrasi cahaya matahari; dan mangrove menyerap nutrisi berlebih seperti nitrogen dan fosfor yang dapat menyebabkan eutrofikasi.

Hutan mangrove, dengan ekosistemnya yang unik, menjadi rumah bagi beragam flora dan fauna yang menghasilkan keanekaragaman hayati yang tinggi. Selain spesies mangrove dominan seperti bakau, api-api, dan pidada, hutan mangrove juga dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan lain seperti nipah, gelam, dan berbagai jenis epifit, serta fitoplankton.

Hutan mangrove juga menjadi habitat bagi berbagai jenis fauna, yaitu Kelompok Aves, Reptilia, Mamalia, Invertebrata, Pisces, dan Zooplankton yang merupakan organisme mikro yang menjadi makanan ikan-ikan kecil.

Mangrove memiliki peran yang sangat penting pula dalam mitigasi perubahan iklim. Mangrove menyerap karbon dioksida dari atmosfer melalui proses fotosintesis dan menyimpannya dalam biomassa tumbuhan dan sedimen.Selain menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar, ekosistem mangrove juga mampu menyimpan karbon dalam jangka waktu yang lama di dalam sedimennya (proses blue carbon).

Bagaimana Konservasi Mangrove Dilakukan?

 Beberapa upaya konservasi mangrove dan atau mengembalikan hutan mangrove yang telah rusak merupakan upaya yang kompleks dan membutuhkan waktu yang relatif lama. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain: Penanaman kembali mangrove (rehabilitasi) menggunakan bibit yang berasal dari daerah setempat. Setelah penanaman, perlu dilakukan perlindungan terhadap bibit mangrove dari gangguan fisik, seperti penggembalaan ternak dan aktivitas manusia lainnya.

Selanjutnya melakukan pemantauan pertumbuhan mangrove secara berkala untuk mengetahui tingkat keberhasilan rehabilitasi. Yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mangrove, sehingga dapat memanfaatkan potensi mangrove sebagai objek wisata dan dapat memanfaatkan hasil hutan mangrove secara bijaksana yang berkelanjutan.

Dengan demikian masyarakat dapat terlibat dalam kegiatan penanaman, pemeliharaan, dan pengawasan hutan mangrove. Pembentukan kelompok masyarakat peduli mangrove dapat memperkuat upaya konservasi.

Sebagai kesimpulan, konservasi mangrove merupakan upaya yang sangat penting dan perlu untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan berbagai tantangan yang ada, diperlukan upaya bersama dari semua pihak untuk memastikan keberhasilan konservasi mangrove di masa depan. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Liga 1 Besok, PSS Jamu PSBS Biak, Ini Head to Head Kedua Tim

Sleman
| Kamis, 21 November 2024, 21:27 WIB

Advertisement

alt

Hanya Satu Hari, Film The Last Dance Jadi Box Office di Hong Kong

Hiburan
| Rabu, 20 November 2024, 08:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement