Advertisement

Promo November

OPINI: Ruang Publik dan Pendidikan Anak

Yohanes Djarot Purbadi, Anggota Klaster Riset History, Culture, Tourism and Architecture (HCTA), Program Studi Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Rabu, 13 November 2024 - 11:17 WIB
Ujang Hasanudin
OPINI: Ruang Publik dan Pendidikan Anak Yohanes Djarot Purbadi, Anggota Klaster Riset History, Culture, Tourism and Architecture (HCTA), Program Studi Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta. - Ist

Advertisement

Artikel ini membahas bagaimana ruang publik diintegrasikan dengan prinsip-prinsip pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan anak. Dalam konteks pendidikan modern, penting mengeksplorasi bagaimana konsep Montessori dapat diterapkan dalam ruang publik. Misalnya, taman, perpustakaan, dan ruang komunitas.

Pendidikan Montessori, yang dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori pada awal abad ke-20, telah menjadi salah satu pendekatan pendidikan yang paling berpengaruh di dunia. Metode ini menekankan pentingnya lingkungan belajar yang dirancang dengan baik, bertujuan anak-anak belajar secara mandiri dan aktif.

Advertisement

Pendidikan Montessori berfokus pada pengembangan anak secara holistik, dengan menekankan kebebasan, kemandirian, dan pembelajaran berbasis pengalaman. Dalam lingkungan Montessori, anak-anak diberi kebebasan memilih aktivitas, yang memungkinkan mereka mengeksplorasi minat dan bakat pribadi. Selain itu, Montessori percaya, lingkungan fisik harus dirancang untuk mendukung perkembangan anak, dengan menyediakan bahan-bahan yang sesuai dan menarik.
Ruang Publik sebagai Lingkungan Pembelajaran

Ruang publik, misalnya taman, perpustakaan, atau ruang komunitas, memiliki potensi besar untuk menjadi lingkungan belajar yang mendukung pendidikan anak menurut prinsip-prinsip Montessori. Ruang-ruang publik ini potensial dirancang mendorong eksplorasi, interaksi sosial, dan pembelajaran kolaboratif.

Ruang publik harus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan anak-anak. Menyediakan area bermain yang aman, ruang untuk kegiatan kreatif, dan tempat untuk belajar di luar ruangan. Desain yang menarik dan ramah anak mendorong anak-anak berinteraksi dengan lingkungan dan menjelajahi berbagai aktivitas.

Perpustakaan dan ruang komunitas menyediakan sumber belajar yang beragam, misalnya buku, alat peraga, dan bahan seni. Tersedianya akses ke berbagai sumber daya, anak-anak akan belajar secara mandiri dan mengeksplorasi minat mereka. Selain itu, pada ruang publik diselenggarakan program dan kegiatan yang mendukung pembelajaran. Misalnya lokakarya seni, kelas sains, dan kegiatan membaca.

BACA JUGA: 3 Ruang Terbuka Hijau di Bantul Dilengkapi Fasilitas Bermain Anak, Ini Lokasinya

Ruang publik menjadi tempat anak-anak berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa. Interaksi sosial adalah bagian penting dari perkembangan anak. Ruang publik menyediakan kesempatan bermain, belajar, dan berkolaborasi. Kegiatan kelompok, antara lain permainan, proyek seni, dan diskusi. Semua itu membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional.

Keterlibatan Komunitas

Ruang publik hakekatnya menjadi tempat orang tua, pendidik, dan anggota komunitas lainnya terlibat dalam pendidikan anak. Keterlibatan komunitas menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan perkembangan anak. Misalnya, orang tua berpartisipasi dalam kegiatan di perpustakaan atau taman, berbagi pengetahuan dan keterampilan mereka dengan anak-anak.

Integrasi ruang publik dengan konsep Montessori memberikan berbagai manfaat bagi anak-anak dan komunitas. Ruang publik biasanya lebih mudah diakses oleh anak-anak dan keluarga dibandingkan dengan sekolah formal. Penyediaan lingkungan belajar yang ramah anak di ruang publik, akan lebih banyak anak terlibat dalam pembelajaran yang berkualitas.

Ruang publik menciptakan kesempatan terciptanya pembelajaran berbasis komunitas. Anak-anak belajar dari pengalaman dan pengetahuan orang dewasa di sekitar mereka. Proses ini memperkaya pengalaman belajar anak dan membantu memahami konteks sosial dan budaya di sekeliling mereka.

Ruang publik sangat penting untuk interaksi sosial. Ruang publik membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial yang penting. Mereka belajar berkolaborasi, berkomunikasi, dan menyelesaikan konflik. Semuanya itu merupakan keterampilan penting untuk kehidupan kelak di masyarakat.

Ruang publik yang dirancang dengan baik mendukung kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Taman dan ruang terbuka memberikan kesempatan untuk bermain dan beraktivitas fisik. Artinya, penting untuk perkembangan fisik dan mental anak.

Tantangan dan Solusi

Meskipun banyak manfaat dalam mengintegrasikan ruang publik dengan pendidikan Montessori, ada juga tantangan yang perlu diatasi. Banyak ruang publik tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mendukung program pendidikan. Solusi tantangan ini adalah kemitraan, termasuk kemitraan dengan organisasi lokal, sekolah, dan lembaga pemerintah guna mendapatkan dukungan dan sumber daya.

Banyak orang tua dan anggota komunitas tidak menyadari manfaat pendidikan dan bagaimana ruang publik berfungsi sebagai lingkungan belajar anak-anak. Meningkatkan kesadaran melalui kampanye informasi, lokakarya, dan acara komunitas membantu mengatasi tantangan ini.

Beberapa ruang publik mungkin tidak dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan anak-anak. Melibatkan anak-anak dalam proses perancangan dan pengembangan ruang publik membantu menciptakan lingkungan yang lebih ramah anak.
Ruang Publik Mencerdaskan

Ruang publik memiliki potensi besar mendukung pendidikan dan perkembangan anak. Merancang ruang publik yang menarik, menyediakan sumber belajar, mendorong interaksi sosial, dan melibatkan komunitas, dapatlah diciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan bermanfaat. Ada banyak tantangan yang perlu diatasi, namun manfaat integrasi ruang publik dengan prinsip pendidikan Montessori sangatlah besar manfaat dan maknanya.

Melalui kolaborasi antara pendidik, orang tua, dan anggota komunitas, mampu diciptakan ruang publik yang mendukung pembelajaran anak. Ruang publik itu akan memperkuat ikatan sosial dan komunitas. Mari kita jadikan ruang publik sebagai tempat yang mendukung pendidikan dan perkembangan anak. (***)

Oleh: Yohanes Djarot Purbadi

Anggota Klaster Riset History, Culture, Tourism and Architecture (HCTA), Program Studi Arsitektur, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pencari Rumput di Cangkringan Digigit Pitbull, Korban dan Pemilik Tengah Bermediasi

Sleman
| Kamis, 14 November 2024, 18:47 WIB

Advertisement

alt

Bakal Ada Laga Red Hulk di Film Captain America: Brave New World

Hiburan
| Senin, 11 November 2024, 09:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement