Advertisement

OPINI: K-Pop, Optimalisasi Komunitas Penggemar & Pemasaran Digital

Api Adyantari, Dosen Program Studi Manajemen , Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Kamis, 29 Desember 2022 - 06:07 WIB
Maya Herawati
OPINI: K-Pop, Optimalisasi Komunitas Penggemar & Pemasaran Digital Api Adyantari, Dosen Program Studi Manajemen , Fakultas Bisnis dan Ekonomika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Advertisement

Meski suka atau tidak suka pada K-Pop, tidak dapat dipungkiri bahwa industri musik Korea Selatan sudah mendunia. Saat ini musik pop Korea Selatan atau yang biasa disebut dengan K-Pop menjadi sangat digemari, tak hanya di negara-negara Asia saja namun juga di berbagai belahan dunia seperti benua Amerika dan Eropa, bahkan juga negara-negara Timur Tengah. Sebenarnya tidak hanya dari industri musik saja, fenomena Korean Wave atau biasa dikenal dengan Hallyu juga meliputi drama serial televisi, film, teknologi, makanan, game online, fashion, dan make-up. Awalnya Korean Wave menyebar di Cina dan Jepang saja, namun sekarang sudah mendunia. Korean Wave menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Korea Selatan, hingga membawa Korea Selatan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi nomor 12 di dunia.

Tak jarang, artis dan grup band K-Pop mencetak rekor dunia. Pada tahun 2021, grup boyband BTS, memperoleh rekor video musik Youtube yang paling banyak ditonton dalam waktu 24 jam dengan video musik mereka Dynamite.

Advertisement

Jumlah penayangan mencapai 101,1 juta tayangan dalam 24 jam. Kemudian pada tahun 2020, grup girlband Blackpink dengan video musik mereka How You Like That berhasil mendapat 86,3 juta tayangan dalam waktu 24 jam di Youtube.

Saat ini video musik K-Pop yang paling terbanyak ditonton dipegang oleh solois PSY, Gangnam Style, dengan 4,6 miliar kali penayangan. Dilansir dari  Gaon Music Chart, penjualan album fisik terbanyak diraih oleh BTS dengan albumnya Map of The Soul: 7 yang terjual lebih dari 5 juta kopi. Kemudian NCT 127 dengan album Sticker terjual 2,43 juta kopi dan Seventeen dengan album Attacca berhasil terjual 2,06 juta kopi.

Antuasiasme penggemar K-Pop yang dahsyat ini dimanfaatkan oleh para pemain besar di industri hiburan Korea Selatan seperti SM, HYBE, YG, dan JYP. Perusahaan-perusahaan ini berlomba-lomba membuat strategi pemasaran yang menarik untuk mempromosikan artis dan grup yang dinaunginya. Bagaimanakah strategi pemasaran yang mereka gunakan? Berikut adalah beberapa di antaranya.

Strategi Teaser

Jika kita perhatikan, sebelum artis K-Pop merilis video musik baru, mereka akan merilis teaser terlebih dahulu beberapa minggu sebelumnya. Hal ini sangat efektif untuk “menggoda” para penggemar setianya. Sehingga penggemar akan penasaran, bersemangat, dan membicarakan teaser video musik tersebut di berbagai media sosial yang mereka miliki. Sehingga tak jarang kita menemukan nama-nama artis dan grup K-Pop beserta judul lagu mereka mereka dalam daftar trending topic di media sosial.

Out-of-the-box

Penggemar K-Pop sekarang lebih tertarik dengan konsep unik yang diusung oleh artis favorit mereka. Contohnya seperti Aespa. Girl group ini sejak debutnya, konsisten dengan tema dunia Kwangya. Kwangya merupakan dunia virtual ciptaan SM Entertainment yang menjadi dasar branding untuk artis-artis yang dinaunginya. Dalam setiap album barunya, Aespa akan menambahkan cerita lebih dalam mengenai dunia Kwangya, sehingga para penggemarnya menjadi sangat antusias dan penasaran. 

Musik Berkualitas

Kesuksesan K-Pop juga didukung oleh musik berkualitas yang catchy saat didengar. Masing-masing artis dan grup memiliki ciri khas lagu masing-masing. Bahkan beberapa anggota grup band K-Pop menulis dan memproduseri lagu mereka sendiri, seperti G-Dragon Bigbang, RM BTS, Woozi Seventeen, Young K Day6, dan Bang Chan Stray Kids.

Komunitas Penggemar

Salah satu kunci sukses dari artis dan grup dalam industri K-Pop adalah komunitas penggemar yang loyal. Selain menciptakan musik yang unik dan enak didengar, artis K-Pop perlu berinteraksi dengan para penggemar secara konsisten untuk memperkuat pengaruhnya. Interaksi dapat melalui media sosial, seperti Instagram, YouTube, Twitter, V Live, Weverse, Bubble, dan juga jumpa fans, acara musik serta acara lainnya. Melalui media sosial, penggemar juga akan mendapatkan informasi mengenai konser, jadwal kegiatan, serta merchandise idola favorit mereka.

Konten Non-Stop

Salah satu strategi marketing para perusahaan di industri K-Pop yang berbeda dengan yang lainnya adalah banyaknya konten untuk promosi. Konten yang disuguhkan untuk para penggemar cukup beragam, antara lain seperti video dance performance, video dibalik layar ketika berlatih, vlog, reality show, dan cover lagu. Maka para penggemar tidak perlu khawatir kehabisan konten dari idolanya.

Bahasa Asing

Perusahaan musik korea sangat paham bahwa pangsa pasar mereka meluas hingga mancanegara, sehingga perlu membuat lagu dalam bahasa asing seperti Bahasa Jepang dan Bahasa Inggris. Twice merilis lagu mereka What is Love? Dalam dua bahasa yaitu Korea dan Jepang. Sedangkan Seventeen merilis lagu dalam Bahasa Inggris mereka yang pertama dengan judul Darl+ing.

Nah hal-hal di atas merupakan strategi pemasaran unik yang mendukung kesuksesan industri musik di Korea Selatan. Cara-cara tersebut cukup menggemparkan dunia pemasaran, karena berhasil membuat banyak orang menjadi fanatik terhadap K-Pop. Menurut anda manakah strategi yang paling menarik?

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Giliran Jogja! Event Seru Supermusic Superstar Intimate Session Janji Hadirkan Morfem

Hiburan
| Jum'at, 26 April 2024, 17:07 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement