Mengoptimalkan Fungsi Rumah Cegah Perilaku Bullying
Advertisement
Rumah menjadi pondasi dasar dalam membangun sebuah konsep seorang anak memandang kehidupan. Anak yang tumbuh dalam rumah yang positif, hangat dan penuh kasih sayang akan berpeluang lebih besar untuk tumbuh menjadi pribadi yang positif pula. Anak-anak yang memberikan makna buruk seperti kata (membosankan, penuh konflik, penuh tekanan dan lainnya) terhadap peran rumah dalam kehidupannya akan besar peluangnya untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang memiliki konsep diri yang negatif.
Perilaku bullying sering kali dilakukan oleh anak-anak yang memiliki konsep diri yang negatif. Bullying merupakan perilaku kekerasan yang disengaja secara berulang untuk menyakiti atau menyerang sehingga menyebabkan kerugian yang berefek pada fisik, psikologis, sosial, pendidikan dan ekonomi. Seringkali tindakan bullying ini dilakukan oleh anak-anak usia sekolah kepada temannya yang didominasi oleh inveriority feeling bila dibandingkan pelaku.
Advertisement
Perilaku bullying memberikan efek psikologis jangka panjang baik kepada korban ataupun kepada pelaku. Misalnya efek psikologis untuk korban bullying menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi belajar, prestasi rendah, malu, rendah diri, mudah merasa risi, perasaan dendam, mudah marah, kehilangan kepercayaan terhadap lingkungan, membalas dengan kekerasan fisik, trauma. Sedangkan beberapa pengaruh psikologis yang dapat dialami oleh pelaku bullying di antaranya adalah kemampuan empati rendah, berpeluang menjadi pelaku, kesepian, tidak bahagia, ditolak secara psikologis, sulit menyelesaikan urusan pribadi, kemampuan intrapersonal rendah, sulit menempatkan diri karena gelisah, dihantui rasa bersalah, sulit berprestasi. Melihat bahaya yang mungkin ditimbulkan secara psikologis karena perilaku bullying baik pengaruh pada pelaku atau pun korban maka orang tua perlu menekankan perhatian yang lebih kepada anak-anak baik yang menjadi pelaku atau pun korban bullying.
Hadirnya bulan Ramadan bisa menjadi salah satu media mengoptimalkan peran orang tua di rumah untuk mengembangkan konsep diri anak-anak menjadi konsep diri yang positif. Kualitas dan kuantitas we time antara orang tua dan anak perlu ditingkatkan. Sehingga kegiatan bercakap-cakap di rumah mampu membantu anak mengembangkan perilaku positif dalam kehidupannya.
Anak perlu diyakinkan dan mendapatkan kepastian bahwa orang tuanya hadir dalam hidupnya dan mencintai mereka apa adanya. Cinta dari orang tua adalah cinta tanpa menyalahkan, cinta tanpa menghakimi dan cinta tanpa membandingkan diri mereka dengan anak-anak lain apalagi dibandingkan dengan anak tetangga.
Orang tua perlu memastikan bahwa anak-anak yang dibesarkan di rumahnya adalah anak-anak yang tumbuh dengan perasaan penuh cinta, sehingga mereka belajar bagaimana mengembangkan rasa cinta terhadap diri sendiri dan mampu mencintai dan menerima orang lain dengan tepat.
Mampu mengembangkan sikap empati karena setiap kali dia mendapatkan kesulitan sejak awal kehidupannya orang tuanya selalu hadir mendampingi untuk mereka berlatih menyelesaikan rintangan hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
Advertisement
Hanya Satu Hari, Film The Last Dance Jadi Box Office di Hong Kong
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement