Pengendalian Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus dengan Wader Pandemi
Advertisement
Diabetes adalah penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal berhubungan dengan kelainan metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan komplikasi kronis sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin (WHO, 2015). World Health Organization (WHO) memproyeksikan diabetes akan menjadi salah satu penyebab utama kematian, karena jumlahnya yang terus meningkat. Prevalensi penderita Diabetes di Indonesia menunjukkan kecenderungan meningkat yaitu dari 5,7% pada tahun 2007 menjadi 6,9% pada tahun 2013 atau pada tahun 1980-an penderita Diabetes di Indonesia sebanyak 108 juta, naik 4 kali lipat pada tahun 2015 menjadi 415 juta penderita Diabetes di Indonesia (WHO, 2015)
Menurut International Diabetes Federation (IDF) tahun 2021 Indonesia adalah negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi ke-5 di dunia yaitu sebesar 19,5 juta dan diperkirakan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.
Advertisement
Tren prevalensi Diabetes Mellitus selalu meningkat dari tahun 2007-2018 (Riskesdas 2018) prevalensi Diabetes Mellitus berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥15 tahun Provinsi DIY menempati urutan ke-18 dari 34 provinsi dan di kabupaten sleman menempati urutan pertama dari 5 kabupaten. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan dan memerlukan pengelolaan jangka panjang tetapi bisa dikontrol kadar gula darahnya dengan upaya dan kedisiplinan bersama antara pasien dan petugas kesehatan. Banyaknya jumlah pasien terdiagnosa Diabetes Mellitus yang tidak melakukan pemeriksaan ulang di Laboratorium Puskesmas Berbah mengakibatkan kadar gula darah pasien menjadi tidak terkontrol.
Banyaknya jumlah pasien yang terdiagnosa Diabetes Mellitus di Puskesmas Berbah dan rendahnya jumlah pasien Diabetes Mellitus yang melakukan pemeriksaan ulang di Laboratorium Puskesmas Berbah tahun 2021 hanya 28.57%. Rendahnya jumlah pasien diabetes mellitus untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin tentu juga akan berdampak panjang terhadap kesehatannya yaitu kadar gula darah menjadi tidak terkendali sehingga akan menimbulkan komplikasi diabetes mellitus mikrovaskuler maupun makrovaskuler dan menyebabkan berbagai kerusakan organ tubuh di antaranya adalah diabetes retinopati yang merupakan penyebab utama kebutaan pada orang dewasa, diabetes nefropati yang merupakan penyebab utama gagal ginjal, serta peningkatan penyakit kardiovaskular dan stroke.
BACA JUGA: Ini Alasan Pemda DIY Menutup Permanen TPA Piyungan Mulai Hari Ini
Rutin dan teratur melakukan pemeriksaan kadar gula darah dapat memperlihatkan berhasil atau tidaknya pelaksanaan olahraga, diet makanan, usaha pengobatan, dan usaha menurunkan berat badan yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus sehingga bisa dipantau apakah diperlukan penyesuaian pola makan atau obatnya. Keberhasilan suatu pengobatan sangat dipengaruhi oleh kepatuhan penderita DM untuk menjaga kesehatannya. Dengan kepatuhan yang baik, pengobatan dapat terlaksana secara optimal dan kualitas kesehatan bisa tetap dirasakan penderita. Teknologi komunikasi bergerak seperti handphone juga semakin berkembang dewasa ini. Salah satu fitur dari handphone yang banyak digunakan adalah Whatsapp. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menyampaikan pesan kesehatan kepada pemilik mobile phone
Saya sebagai Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien terdiagnosa Diabetes Mellitus mencoba menyelesaikan permasalahan tersebut dengan membuat Inovasi WADER PANDEMI (WhatsApp Reminder Pasien Diabetes Mellitus) dengan mengingatkan jadwal kontrol ulang pemeriksaan kadar gula darah.
WADER PANDEMI dilakukan dengan cara mengumpulkan daftar nomer WA pasien terdiagnosa DM melalui bidan desa atau kader supaya semua pasien yang terdiagnoga DM bisa diintervensi dengan WADER PANDEMI. Reminder ini melibatkan lintas sektor dan kalurahan terkait pemetaan wilayah pasien yang terdiagnosa Diabetes Mellitus di 4 wilayah yaitu Sendangtirto, Kalitirto, Tegaltirto, dan Jogotirto. Pemberdayaan masyarakat juga dilakukan dengan pelatihan penggunaan alat gula darah (POCT) sampel kapiler, pendampingan skrining di dusun, penyuluhan WADER PANDEMI dan edukasi tentang penyakit Diabetes Mellitus di posyandu, kelompok masyarakat maupun di kegiatan Prolanis Puskesmas Berbah.
WADER PANDEMI merupakan kegiatan inovasi kolaborasi interprofesi dan pemberdayaan masyarakat dengan secara aktif melakukan reminder / mengingatkan pasien terdiagnosa Diabetes Mellitus (DM) untuk kembali periksa. Reminder dilakukan H-3 sebelum obatnya habis sebagai upaya dalam memberikan pelayanan pada penderita Diabetes Mellitus (DM) agar mendapatkan pelayanan sesuai standar serta meningkatkan jumlah pasien Diabetes Mellitus terkendali untuk menghindari munculnya gejala tambahan ataupun komplikasi. Inovasi ini bersifat dinamis berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi yang ada saat ini, sekarang histori hasil pemeriksaan pasien DM terdigitalisasi dalam google drive lengkap dengan hasil dan tanggal periksanya dari tahun 2022-sekarang.
Inovasi ini mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu mulai dari menggunakan kartu hasil, lalu reminder menggunakan HP pribadi dengan aplikasi WA bussines dan akhir februari 2024 mendapatkan dukungan dari instansi Puskesmas Berbah menggunakan WA Blast dengan aplikasi berbayar WA Sender. Dimana aplikasi ini sudah bisa mengirimkan reminder kontrol ulang kepada pasien DM sesuai tanggal periksa sekali kirim dengan banyak nama pasien dengan jeda waktu 30 detik. Kegiatan inovasi WADER PANDEMI meliputi dari Promotif, Preventif, dan Kuratif.
Kegiatan Promotif dengan Pemberdayaan masyarakat meliputi penyuluhan dipertemuan kader untuk meningkatkan kemampuan kader dalam memahami pentingnya melakukan pemeriksaan rutin bagi pasien DM. Edukasi tentang Diabetes Mellitus di masyarakat, secara langsung melalui penyuluhan maupun leaflet.
Kegiatan Preventif melalui deteksi dini atau screening kadar gula darah secara aktif untuk kelompok usia ≥15 tahun dilakukan bersama lintas program dan lintas sektor seperti screening di instasi pegawai pemerintah, screening di Instansi Sekolah, screening pada tenaga kesehatan di Puskesmas Berbah dengan riwayat atau gejala yang muncul, dan screening di posyandu berkolaborasi dengan kader kesehatan untuk memudahkan pasien terduga DM mendapatkan pelayanan sesuai standar. Apabila didapatkan hasil kadar gula darah tinggi kader atau keluarga pasien bisa langsung mengantarkan pasien periksa ke Puskesmas Berbah atau fasyankes terdekat supaya segera mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Kegiatan kuratif yang dilakukan yaitu dengan mengingatkan jadwal pasien DM untuk periksa ulang di laboratorium, mengingat Diabetes Mellitus tidak dapat disembuhkan namun dapat dikontrol dengan upaya dan kedisiplinan bersama antara pasien dan petugas Kesehatan. Unit Laboratorium memberikan kartu hasil pemeriksaan kepada semua pasien DM, untuk memudahkan pasien melihat hasil riwayat pemeriksan laboratorium yang pernah dilakukan. Sehingga harapannya apabila ada hasil pemeriksaan laboratoriumnya belum terkendali, akan memotivasi pasien untuk rutin periksa. Kartu hasil ini selalu dibawa pasien saat periksa di Laboratorium Puskesmas Berbah. Kemudahan mendapatkan pelayanan di laboratorium bagi pasien DM. Kunjungan rumah bagi pasien DM oleh PJ Perkesmas (Perawatan Kesehatan Masyarakat) kalau ada luka sekalian perawatan luka. Layanan konseling gizi juga menjadi bagian dari kegiatan kuratif bagi pasien DM untuk mendukung proses pengobatan dan pemilihan menu pola makan.
WADER PANDEMI ini juga mempunyai berbagai tantangan yang dihadapi dari inovasi yang sudah berjalan ini antara lain:
- Pasien DM sebagian besar adalah lansia sehingga banyak dari mereka yang tidak menggunakan No WA diberikan ke petugas biasanya nomer dari keluarga terdekat namun terkadang pesan tidak langsung disampaikan ke yang bersangkutan karena kesibukan pemilik HP.
- Pasien Diabetes Mellitus (DM) yang mendapatkan hasil baik dan terkendali, keluhan sudah tidak muncul kebanyakan tidak kembali untuk periksa ulang kadar gula darah, 2-3 bulan selanjutnya atau setelah muncul keluhan lagi baru datang periksa laboratorium dan beberapa kasus didapatkan hasil pasien DM melonjak tinggi menjadi tidak terkendali.
- Pasien Diabetes Mellitus (DM) lansia dengan segala keterbatasannya yang jauh dari keluarga kesulitan akses untuk periksa mendatangi fasyankes dan harus menunggu saat yang mengantarkan tidak sibuk/libur kerja sehingga pasien baru bisa datang periksa.
- Pasien DM hanya membeli obat rutin dengan resep berulang tanpa melakukan pemeriksaan kadar gula darah karena takut dengan hasilnya.
- No WA Pasien DM ganti sehingga petugas harus menanyakan lagi.
Adapun upaya untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut antara lain yaitu :
- Lebih meningkatkan koordinasi dengan lintas program dan lintas sectoral supaya lebih banyak mendapatkan no WA pasien, sehingga semua pasien DM bisa terjaring dan mendapatkan pelayanan Reminder.
- Meminta bantuan lintas program (Promkes) untuk lebih sering melakukan edukasi / penyuluhan baik di dalam gedung maupun diluar gedung khususnya tentang penyakit Diabetes Mellitus
- Saat melakukan posyandu di dusun, seusai kegiatan dilakukan pemeriksaan gula darah dengan kunjungan rumah bersama kader atau dijadwalkan pemeriksaan gula darah dengan kunjungan rumah bersama dengan PJ Perkesmas
- Lebih sering melakukan penyuluhan kepada kader tentang pentingnya rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah agar kader juga bisa menyampaikan edukasi yang diterima kepada warga di dusunnya saat kegiatan posyandu atau kegiatan yang lain serta menambah media edukasi yang mudah dipahami karena sebagian besar pasien DM adalah lansia
- Melakukan konfirmasi dan menanyakan lagi nomer pasien saat periksa ulang di laboratorium
Masih adanya stigma negatif masyarakat sehingga masih ada yang tidak mau melakukan pemeriksaan gula darah walaupun hasil skrining menunjukkan kadar gula darah melebihi normal. Pasien berasumsi kalau hasil tinggi karena habis minum teh manis dan sarapan banyak. Melakukan edukasi sederhana / pendekatan kepada keluarga pasien saat kunjungan rumah, supaya pasien disupport agar tetap semangat dan disiplin memeriksakan kadar gula darahnya
Dengan WADER PANDEMI petugas lebih mudah melakukan monitoring pasien rutin periksa atau tidak. Adanya upaya ini diharapkan kepatuhan pasien untuk melakukan pemeriksaan menjadi meningkat. Reminder yang dilakukan dari tahun 2022-sekarang efektif dan bisa menjadi solusi dalam menyelesaikan permasalahan rendahnya jumlah pasien Diabetes Mellitus yang melakukan pemeriksaan ulang di Laboratorium. Tingkat kepatuhan periksa ulang pasien DM yang di reminder bulan Januari 2024 tercapai 91.10%, jumlah pasien DM yang melakukan pemeriksaan ulang di laboratorium tahun 2023 sebanyak 54% dibandingkan tahun 2021 yang hanya 28.57%, jumlah pasien DM yang terkendali juga meningkat dari 16 pasien menjadi 134 pasien, selain itu WADER PANDEMI juga meningkatkan capaian KBK (Kapitasi Berbasis Kinerja) 100% di Puskesmas Berbah dari 0 kali di tahun 2021 menjadi 8 kali di tahun 2023.
WADER PANDEMI ini sudah direplikasikan ditempat lain karena murah, mudah, sederhana dan bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Laboratorium Puskesmas Berbah. Selain itu juga ternyata memberikan dampak positif untuk pasien maupun pemberi pelayanan. Dengan adanya peran serta kolaborasi antara lintas sektor, lintas program dan pemberdayaan masyarakat, menjadikan WADER PANDEMI lebih masif sehingga tujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya terutama bagi pasien Diabetes Mellitus agar terkontrol kadar gula darahnya menjadi lebih mudah tercapai. Sehingga kemungkinan untuk terjadinya komplikasi pada penderita Diabetes Mellitus bisa diminimalkan atau bahkan bisa dicegah dengan rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah. (***)
Siti Muanisah
Ahli Teknologi Laboratorium Medik (Atlm)
Puskesmas Berbah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hindari Kerusakan, Distribusi Logistik Pilkada 2024 Dibungkus Plastik Berlapis
Advertisement
Hanya Satu Hari, Film The Last Dance Jadi Box Office di Hong Kong
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement